Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren negatif, menutup perdagangan di zona merah untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa, 11 November 2025. Penurunan ini menandakan berlanjutnya koreksi pasar setelah sesi sebelumnya.
Mengutip data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun melalui RTI, IHSG tergerus signifikan sebesar 0,29% atau setara dengan 24,72 poin. Akibatnya, indeks ditutup pada level 8.366,51, mencerminkan sentimen jual yang dominan di kalangan investor pada hari tersebut.
Tekanan terhadap IHSG terutama datang dari empat sektor utama yang mengalami penurunan tajam dari total 11 sektor yang terdaftar di BEI. Sektor keuangan menjadi yang paling terpukul dengan koreksi 1,13%, diikuti oleh sektor barang konsumer primer yang melemah 0,71%. Selain itu, sektor teknologi juga turun 0,58% dan sektor barang baku terkoreksi 0,21%, memberikan beban berarti bagi pergerakan indeks.
IHSG Turun 0,33% ke 8.363 di Sesi I Selasa (11/11), MAPI, MEDC, NCKL Top Losers LQ45
Meskipun sebagian besar pasar lesu, beberapa sektor mampu menunjukkan performa positif dan menahan penurunan lebih dalam. Sektor energi memimpin penguatan dengan kenaikan 1,74%, disusul oleh infrastruktur yang melesat 1,47%. Sektor properti dan real estate turut berkontribusi dengan kenaikan 1,45%, diikuti oleh transportasi 1,12%, perindustrian 0,87%, kesehatan 0,73%, dan barang konsumer primer dengan kenaikan tipis 0,09%.
Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan saham di BEI pada hari Selasa mencatatkan volume yang sangat tinggi, mencapai 70,77 miliar saham. Total nilai transaksi menembus angka Rp 27,35 triliun, menunjukkan partisipasi pasar yang aktif. Namun, dominasi saham yang melemah terlihat jelas, dengan 378 saham mengalami penurunan harga, berbanding 290 saham yang berhasil naik, sementara 147 saham lainnya stagnan.
Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama tercatat sebagai top losers yang paling menonjol:
1. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) terkoreksi 4,93% ke harga Rp 1.350 per saham.
2. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) anjlok 3,17% menjadi Rp 366 per saham.
3. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melemah 3,04% ke level Rp 1.275 per saham.
IHSG Menguat pada Selasa (11/11/2025) Pagi, MBMA, BUMI, TLKM Top Gainers LQ45
Di sisi lain, beberapa emiten LQ45 berhasil mencetak kinerja impresif sebagai top gainers, di antaranya:
1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melonjak signifikan 32% ke harga Rp 198 per saham.
2. PT Indosat Tbk (ISAT) naik 7,25% mencapai Rp 2.220 per saham.
3. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menguat 3,62% ditutup pada Rp 1.430 per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi untuk hari kedua berturut-turut, ditutup melemah 0,29% atau 24,72 poin ke level 8.366,51 pada Selasa, 11 November 2025. Penurunan ini didorong terutama oleh sektor keuangan, barang konsumer primer, teknologi, dan barang baku. Meskipun demikian, sektor energi, infrastruktur, dan properti berhasil mencatatkan penguatan signifikan.
Aktivitas perdagangan saham sangat aktif dengan total 70,77 miliar saham senilai Rp 27,35 triliun diperdagangkan, namun didominasi oleh 378 saham yang melemah. Saham PT Mitra Adiperkasa (MAPI), PT Surya Citra Media (SCMA), dan PT Medco Energi Internasional (MEDC) menjadi top losers di indeks LQ45. Sementara itu, PT Bumi Resources (BUMI), PT Indosat (ISAT), dan PT Alamtri Minerals Indonesia (ADMR) berhasil menjadi top gainers.