IHSG Hari Ini: Sentimen Positif & Rekomendasi Saham

Img AA1JfaAB

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa yang mengesankan, menguat 0,83% untuk mencapai level 7.530 pada penutupan perdagangan Kamis (24/7).

Penguatan signifikan IHSG ini, menurut analisis Muhammad Wafi dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), dipicu oleh euforia pasar menyusul pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Selain itu, Wafi juga menangkap sinyal positif dari potensi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed. Faktor lain yang turut berkontribusi adalah dimulainya musim rilis kinerja keuangan emiten untuk semester I 2025, yang kerap menjadi katalis positif bagi pergerakan pasar saham.

Laju IHSG Belum Terhenti, Cek Proyeksi Analis Hingga Akhir Juli 2025

Menambahkan perspektif, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menyoroti bahwa penguatan IHSG juga didorong oleh ekspektasi pasar terhadap semakin banyaknya kesepakatan dagang yang terjalin antara Amerika Serikat dengan mitra-mitra dagangnya. Sebagai contoh konkret, AS baru-baru ini telah menurunkan tarif impor barang dari Jepang menjadi 15% dari sebelumnya 25%. Tak hanya itu, AS juga merevisi tarif impor barang dari Indonesia, menurunkannya dari 32% menjadi 19%.

“Sehingga dampak perang dagang akan mereda dan ekonomi global terhindar dari resesi,” jelas Alrich kepada Kontan pada Kamis (24/7/2025). Lebih lanjut, optimisme terhadap IHSG juga didukung oleh prediksi Asian Development Bank (ADB) yang menaksir pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% di tahun 2025 dan 5,1% di tahun 2026. Menariknya, ADB justru menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara menjadi 4,2% dari proyeksi sebelumnya 4,7%. “Optimisme akan ekonomi Indonesia yang lebih tangguh dari perkiraan sebelumnya menjadi salah satu faktor yang mendorong rebound saham perbankan,” tambah Alrich, menunjukkan kepercayaan terhadap ketahanan ekonomi domestik.

Laju IHSG Ditopang Saham Konglomerasi, Simak Proyeksi dan Rekomendasi, Selasa (22/7)

Secara teknikal, Alrich memaparkan bahwa tren kenaikan IHSG dalam jangka menengah hingga panjang masih akan menguat, selama indeks bertahan di atas level 7.450-7.500. Namun, dalam jangka pendek, IHSG rentan mengalami koreksi terbatas mengingat kondisinya yang berada di area overbought. Untuk perdagangan Jumat (25/7), Alrich memprediksi IHSG akan bergerak pada kisaran 7.480-7.590. Sementara itu, Muhammad Wafi memproyeksikan pergerakan IHSG yang lebih terbatas, dengan rentang support di 7.500 dan resistance di 7.550. Pergerakan ini, menurut Wafi, akan banyak dipengaruhi oleh rilis data Purchasing Managers Index (PMI) serta laporan keuangan emiten di semester I 2025.

Cek Rekomendasi Teknikal Saham TPIA, MPPA, BUKA untuk Hari Ini (22 Juli 2025)

Alrich juga menguraikan sentimen global yang akan memengaruhi pasar pada Jumat. Salah satunya adalah ketegangan antara China dengan Uni Eropa yang mencuat ketika KTT Uni Eropa-Tiongkok ke-25 dimulai pada Kamis (24/7), di mana Uni Eropa menyuarakan kekhawatiran atas ketidakseimbangan perdagangan yang semakin besar. Selain itu, delegasi AS dijadwalkan akan bertemu dengan delegasi China di Stockholm, Swedia, pada 28-29 Juli 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk melancarkan negosiasi perdagangan dan membahas sejumlah topik lain, termasuk pembelian minyak mentah Iran dan Rusia oleh China. Fluktuasi indeks futures di Wall Street juga menjadi perhatian pasar, setelah Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump akan mengunjungi bank sentral AS, The Fed, pada Kamis (24/7). “Ini meningkatkan tekanan terhadap Chairman The Fed, Jerome Powell. Ini adalah untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade terakhir seorang Presiden AS melakukan kunjungan resmi ke bank sentral AS,” jelas Alrich, menyoroti implikasi politik pada pasar keuangan.

Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen tersebut, Alrich merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Cek Rekomendasi Saham Pilihan dari MNC Sekuritas untuk Hari Ini (18/7)

Analis lainnya, Herditya, turut memberikan rekomendasinya. Ia merekomendasikan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan level support Rp 2.480 dan resistance Rp 2.580, serta saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan support Rp 2.450 dan resistance Rp 2.550.

Cek Rekomendasi Saham BREN, CUAN, ICBP, dan TKIM untuk Perdagangan Senin (21/7)

Herditya juga merekomendasikan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan level support Rp 1.260 dan resistance Rp 1.330, serta melanjutkan rekomendasi untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan level support Rp 3.880 dan resistance Rp 4.040.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,83% ke level 7.530 pada penutupan perdagangan Kamis (24/7). Penguatan ini didorong oleh pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia dan ekspektasi potensi penurunan suku bunga The Fed. Faktor lain yang berkontribusi adalah dimulainya rilis kinerja keuangan emiten semester I 2025 serta ekspektasi kesepakatan dagang yang meredakan perang dagang, seperti penurunan tarif impor AS untuk Indonesia dan Jepang.

Proyeksi IHSG menunjukkan tren kenaikan jangka menengah hingga panjang masih menguat, meskipun rentan koreksi terbatas dalam jangka pendek. Pergerakan pasar akan dipengaruhi oleh data Purchasing Managers Index (PMI) dan laporan keuangan emiten. Sentimen global seperti ketegangan dagang China-Uni Eropa, pertemuan delegasi AS-China, dan kunjungan Presiden Trump ke The Fed juga menjadi perhatian pasar.

You might also like