IHSG Besok: Prediksi Akurat & Rekomendasi Saham Pilihan

Img AA1J8uaX

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,17% ke level 7.543 pada penutupan perdagangan Jumat (25/7/2025). Capaian ini melengkapi performa impresif IHSG yang sepanjang pekan melaju pesat hingga 3,17%.

Meskipun demikian, Analis Riset Ekuitas Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memprediksi bahwa reli IHSG ini berpotensi mengalami koreksi pada Senin (28/7/2025).

Secara teknikal, Alrich menjelaskan bahwa indikator Stochastic RSI telah membentuk golden cross di area overbought, sementara MACD masih menunjukkan adanya minat beli yang kuat. Namun, formasi candlestick IHSG yang membentuk pola doji dengan volume yang relatif lebih rendah mengindikasikan sinyal konsolidasi. “IHSG pada pekan depan diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat pada kisaran 7.450-7.650,” terang Alrich kepada Kontan pada Jumat (25/7/2025).

IHSG Diprediksi Bergerak Sideways dan Rawan Koreksi, Senin (28/7)

Senada dengan Alrich, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, turut melihat adanya potensi koreksi pada pergerakan IHSG di perdagangan Senin (28/7/2025). Menurutnya, area support IHSG akan berada di level 7.432, sedangkan resistance-nya di 7.568.

Herditya menambahkan bahwa investor saat ini masih mencermati perkembangan lanjutan terkait kerangka kesepakatan tarif dagang, khususnya antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Selain itu, sorotan utama investor juga tertuju pada antisipasi FOMC Meeting yang akan digelar pada akhir Juli ini.

Sebagai informasi, FOMC Meeting adalah pertemuan rutin yang diadakan oleh Federal Open Market Committee (FOMC), bagian dari bank sentral AS The Fed, untuk menetapkan arah kebijakan moneter AS, terutama terkait suku bunga acuan. Pertemuan krusial ini dijadwalkan berlangsung pada 29-30 Juli 2025.

Alrich Paskalis Tambolang juga sepakat bahwa sentimen global tersebut akan turut memengaruhi pergerakan IHSG di pekan depan. Ia secara khusus menyoroti beberapa agenda global lainnya yang tengah diantisipasi investor. Ini termasuk negosiasi dagang lanjutan antara AS dengan China di Stockholm yang akan berlangsung pada 28 hingga 29 Juli 2025, serta kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia pada 25 hingga 29 Juli 2025.

“Dalam kunjungan ke Skotlandia, ada potensi negosiasi lanjutan antara AS dengan Inggris mengenai tarif impor 25% atas produk baja dan aluminium dari Inggris,” jelas Alrich. Ia menambahkan, sebelumnya dalam perjanjian awal antara AS dan Inggris yang berlaku mulai 30 Juni lalu, terdapat komitmen bahwa AS akan menghapus tarif impor produk baja dan aluminium dari Inggris.

IHSG Melonjak 3,17%, Cermati Saham Net Buy Terbesar Asing dalam Sepekan

Untuk menghadapi pergerakan IHSG di Senin (28/7/2025), Alrich menyarankan investor untuk mencermati saham-saham seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Selain itu, Alrich juga merekomendasikan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sebagai saham yang layak untuk diperhatikan.

Sementara itu, Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas merekomendasikan PT Astra International Tbk (ASII) dengan level support Rp 5.100 dan resistance Rp 5.150. Ia juga menyarankan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan rentang support Rp 1.975 dan resistance Rp 2.000, serta PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) pada area support Rp 665 dan resistance Rp 700.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,17% ke level 7.543 pada Jumat (25/7/2025), melengkapi kenaikan 3,17% sepanjang pekan. Namun, sejumlah analis memprediksi potensi koreksi atau pergerakan sideways pada Senin (28/7/2025). Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran 7.450-7.650, sementara Herditya Wicaksana melihat support di 7.432 dan resistance di 7.568.

Sentimen global seperti perkembangan kesepakatan tarif dagang AS-Uni Eropa dan antisipasi pertemuan FOMC pada akhir Juli akan memengaruhi pergerakan IHSG. Negosiasi dagang AS-China dan potensi negosiasi tarif antara AS dan Inggris juga turut menjadi sorotan investor. Untuk menghadapi kondisi ini, beberapa saham pilihan yang direkomendasikan antara lain SMRA, BSDE, TPIA, BFIN, INTP, TOWR, ASII, BIRD, dan ESSA.

You might also like