
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan kinerja kurang memuaskan dengan ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (25/6). Penurunan ini terjadi di tengah dinamika bursa regional yang menunjukkan pola pergerakan beragam.
Mengutip data RTI, indeks acuan pasar saham Indonesia ini tergelincir 0,54% atau setara 37,028 poin, parkir di level 6.832,143. Sentimen negatif tampak mendominasi dengan catatan 401 saham mengalami penurunan, berbanding 212 saham yang menguat, dan 186 saham terpantau stagnan. Aktivitas perdagangan cukup ramai, dengan total volume transaksi mencapai 22,6 miliar saham dan nilai transaksi menembus Rp 12,98 triliun.
Kinerja IHSG turut diseret oleh penurunan pada enam indeks sektoral utama. Tiga sektor yang mencatatkan koreksi terdalam meliputi IDX-Basic yang melorot 2,03%, disusul oleh IDX-Energy dengan penurunan 1,77%, serta IDX-Property yang terkoreksi 1,33%.
Di antara jajaran saham unggulan dalam indeks LQ45, beberapa nama besar terpaksa menanggung tekanan jual yang signifikan. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi pemimpin deretan saham yang jatuh paling dalam, terkoreksi tajam 9,52% hingga mencapai Rp 1.805. Tak jauh berbeda, saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) merosot 5,69% ke harga Rp 580, diikuti oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang juga tertekan 5,53% menjadi Rp 376.
Namun, tidak semua saham LQ45 bernasib sama. Beberapa justru mampu melawan arus dan mencatatkan kenaikan. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berhasil menguat 4,28% ke level Rp 1.585. Diikuti oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 4,02% mencapai Rp 8.400, serta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga mencetak kenaikan 3,51% ke harga Rp 59.
Bursa Regional Bervariatif
Pergerakan IHSG yang melemah ini terjadi di tengah suasana pasar saham Asia-Pasifik yang cenderung bervariasi sepanjang perdagangan hari ini. Para investor global tampak mencerna perkembangan terbaru terkait gencatan senjata antara Iran dan Israel, di samping mencermati komentar terkini dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Optimisme di pasar global sempat menguat menyusul kabar keberhasilan Presiden AS Donald Trump menengahi gencatan senjata antara Iran dan Israel. Kesepakatan ini dinilai memiliki peluang besar untuk dapat bertahan, memberikan sedikit sentimen positif bagi sebagian bursa.
Melihat performa indeks regional secara spesifik, S&P/ASX 200 di Australia ditutup datar pada posisi 8.559,2. Pasar saham Korea Selatan menunjukkan pola pergerakan yang beragam; indeks Kospi naik tipis 0,15% ke level 3.108,25, namun indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq justru melemah 0,34% dan berakhir di posisi 798,21. Di Jepang, indeks utama Nikkei 225 menguat 0,39% menjadi 38.942,07, sementara Topix relatif stabil dan ditutup pada 2.782,24.
Sebaliknya, bursa Hong Kong dan Tiongkok daratan mencatatkan penguatan yang solid. Indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 1,22% dan ditutup di level 24.471,02. Sementara itu, indeks CSI 300 di Tiongkok daratan berhasil menguat signifikan 1,44% ke posisi 3.960,07.
IHSG ditutup melemah 0,54% atau 37,028 poin ke level 6.832,143 pada perdagangan Rabu (25/6). Sebanyak 401 saham melemah, dengan enam indeks sektoral utama terkoreksi, termasuk IDX-Basic (-2,03%), IDX-Energy (-1,77%), dan IDX-Property (-1,33%). Saham-saham LQ45 yang jatuh paling dalam antara lain MDKA (-9,52%), ESSA (-5,69%), dan MBMA (-5,53%), meskipun beberapa saham seperti BRPT (+4,28%), AMMN (+4,02%), dan GOTO (+3,51%) berhasil menguat.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah bursa regional Asia-Pasifik yang bergerak bervariasi, seiring investor mencermati perkembangan gencatan senjata Iran-Israel dan komentar The Fed. Indeks bursa di Hong Kong (Hang Seng) dan Tiongkok daratan (CSI 300) mencatatkan penguatan solid, sementara pasar Korea Selatan dan Jepang menunjukkan pergerakan campuran atau kenaikan tipis.