IHSG 8700: Peluang Cuan Terbuka, Rupiah Mengintai!

Img AA1PgTRz

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan terus melanjutkan tren penguatan dalam beberapa pekan ke depan. Seiring dengan optimisme yang melingkupi ekonomi domestik, Mirae Asset Sekuritas Indonesia telah merevisi target IHSG mereka menjadi 8.700, menandakan keyakinan kuat terhadap potensi pasar modal Tanah Air.

Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan bahwa laju penguatan IHSG didukung oleh kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 yang tetap tangguh di tengah berbagai tekanan global. Ia mengakui bahwa laporan keuangan emiten memang masih menunjukkan gambaran yang bervariasi, namun beberapa sektor berhasil mempertahankan ketahanan yang patut diperhitungkan.

“Dari sisi laporan keuangan memang belum semuanya positif, tapi masih ada harapan kinerja emiten bisa lebih baik di kuartal IV,” ujar Rully kepada Kontan, Minggu (9/11/2025), mengindikasikan potensi perbaikan di penghujung tahun.

Salah satu katalis utama yang semakin memperkuat keyakinan pasar adalah hasil tinjauan berkala MSCI Index. Rully menyoroti bahwa tinjauan ini membuka lebar peluang masuknya aliran dana asing baru ke sejumlah saham konstituen. Masuknya modal segar dari investor mancanegara ini diharapkan dapat menjaga momentum positif penguatan IHSG hingga akhir tahun.

Dari perspektif sektoral, saham konsumer masih menjadi pilihan utama bagi Mirae Asset Sekuritas. “Sektor konsumer masih cukup baik, pilihan kami adalah CMRY (PT Cisarua Mountain Dairy Tbk),” ungkap Rully, menegaskan prospek solid dari emiten di sektor ini.

Selain itu, sektor komoditas, khususnya yang terkait dengan emas, juga diperkirakan akan menjadi penopang signifikan bagi pergerakan IHSG. Di tengah tren ketidakpastian global yang masih membayangi, komoditas emas sering kali menjadi aset lindung nilai yang menarik. Untuk sektor ini, Rully merekomendasikan saham ANTM (PT Aneka Tambang Tbk) dan BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk) sebagai pilihan menarik bagi investor.

Meskipun demikian, Rully turut mengingatkan para investor untuk senantiasa mewaspadai risiko yang mungkin muncul menjelang akhir tahun. Salah satu perhatian utama adalah volatilitas nilai tukar rupiah yang masih tinggi, terutama akibat dinamika ekonomi global yang terus berubah.

“Volatilitas nilai tukar menjadi salah satu risiko terbesar saat ini, karena bisa memengaruhi arus modal asing dan psikologis pasar,” tuturnya, menekankan pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi di tengah fluktuasi mata uang.

Dengan ditopang oleh fundamental ekonomi yang tetap kuat dan potensi aliran dana asing pasca-review MSCI, Mirae Asset Sekuritas optimis bahwa target IHSG di level 8.700 masih realistis untuk dicapai hingga akhir 2025. Prediksi ini dapat terwujud selama stabilitas makroekonomi tetap terjaga dan kinerja emiten menunjukkan perbaikan signifikan di kuartal terakhir tahun ini, membawa harapan cerah bagi pasar modal Indonesia.

Ringkasan

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terus menguat, merevisi targetnya menjadi 8.700 hingga akhir tahun 2025. Optimisme ini didorong oleh ketahanan ekonomi domestik pada kuartal III-2025 dan peluang masuknya aliran dana asing baru pasca-tinjauan MSCI Index. Meskipun laporan keuangan emiten bervariasi, sektor konsumer dengan saham CMRY dan sektor komoditas emas dengan ANTM serta BRMS menjadi pilihan utama.

Investor perlu mewaspadai risiko volatilitas nilai tukar rupiah yang tinggi, yang dapat memengaruhi arus modal asing dan psikologis pasar. Namun, target IHSG di level 8.700 dinilai realistis dapat tercapai. Hal ini dapat terwujud jika stabilitas makroekonomi tetap terjaga dan kinerja emiten menunjukkan perbaikan signifikan di kuartal terakhir tahun ini.

You might also like