IHSG 7000: Proyeksi Saham Jumat Ini! Rekomendasi dari Ahli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan hari Kamis (10/7) dengan performa impresif, melonjak 61,44 poin atau setara 0,88% untuk mencapai level 7.005,37. Kinerja positif ini menempatkan IHSG kembali di atas ambang psikologis 7.000, mengisyaratkan sentimen pasar yang kian optimistis.

Kenaikan signifikan IHSG pada Kamis (10/7) ini, menurut Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang, didorong oleh beragam faktor. Mulai dari penguatan yang terjadi di indeks bursa global, euforia seiring dengan pencatatan saham-saham baru (IPO), informasi terkini mengenai aksi korporasi emiten, hingga pemulihan atau rebound beberapa saham dengan kapitalisasi pasar besar. Dari sisi teknikal, pergerakan IHSG juga menunjukkan sinyal positif, dengan menembus level Moving Average (MA) 20 dan indikator MACD yang mengindikasikan pembentukan golden cross.

“IHSG besok berpotensi melanjutkan penguatan pada level 7.050-7.080, jika bertahan di atas level 7.000,” ujar Alrich kepada Kontan, Kamis (10/7), memberikan proyeksi optimis untuk perdagangan keesokan harinya.

Asing Net Buy Jumbo Rp 2 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong, Kamis (26/6)

Untuk perdagangan Jumat (11/7), Alrich juga menyoroti sejumlah sentimen yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan IHSG. Dari kancah global, pasar akan menantikan rilis data PDB Inggris untuk bulan Mei 2025 yang diperkirakan tumbuh 0,1% MoM, membaik dari kontraksi 0,3% MoM pada April 2025. Sementara itu, dari Tiongkok, data ekspor bulan Juni diperkirakan tumbuh 5,5% YoY, lebih tinggi dari 4,8% di Mei 2025, dan data impor Juni 2025 yang diproyeksikan naik 2,5% YoY dari penurunan 3,4% YoY di bulan sebelumnya.

Selain data ekonomi makro, sentimen pasar juga diwarnai oleh lonjakan harga tembaga. Harga komoditas logam ini menguat dan mendekati level tertinggi sepanjang masa pada Kamis (10/7). Kenaikan ini terjadi pasca konfirmasi Presiden Trump bahwa tarif impor tembaga sebesar 50% akan berlaku efektif per 1 Agustus 2025. Situasi ini disinyalir akibat berkurangnya stok tembaga di London Metal Exchange (LME), menyusul pergerakan para pedagang yang telah memindahkan tembaga ke AS sejak ancaman tarif terhadap logam dasar tersebut pertama kali muncul pada Februari 2025. Meski demikian, Alrich mencermati, “Meskipun demikian kenaikan harga tembaga ini belum diikuti oleh kenaikan signifikan harga saham produsen tembaga di domestik.”

Net Buy Asing Menipis, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (12/6)

Di sisi lain, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, memiliki pandangan serupa namun dengan fokus yang sedikit berbeda. Menurut Indy, penguatan IHSG pada Kamis (10/7) utamanya dipicu oleh kinerja apik saham-saham perbankan. Fenomena ini muncul sebagai respons investor terhadap spekulasi mengenai potensi pertumbuhan Net Interest Margin (NIM) dan peningkatan penyaluran kredit, diiringi prospek arah suku bunga acuan ke depan. “Selain itu masih ada euforia dari saham-saham yang IPO,” tambah Indy, mengamini salah satu pendorong yang disebutkan sebelumnya.

Untuk perdagangan Jumat (11/7), Indy memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.943–7.106. Ia menambahkan bahwa arah pergerakan indeks masih akan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar yang berkembang, khususnya perhatian investor terhadap kelanjutan kebijakan tarif dari era Trump yang telah kembali mencuat.

Asing Net Buy Rp 1 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong Asing Usai Libur Panjang

Rekomendasi Saham

Dalam menghadapi potensi pergerakan pasar ke depan, para analis juga memberikan rekomendasi saham pilihan. Indy Naila merekomendasikan untuk mencermati saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dengan target harga Rp 368 per saham.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memiliki daftar saham pilihan (top picks) untuk perdagangan Jumat (11/7). Daftar tersebut meliputi saham-saham blue chip perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Tak ketinggalan, saham dari sektor sumber daya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), juga masuk dalam daftar rekomendasi mereka.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Kamis (10/7) dengan kenaikan impresif 0,88% ke level 7.005,37, kembali di atas ambang psikologis 7.000. Penguatan ini didorong oleh penguatan bursa global, euforia pencatatan saham baru (IPO), aksi korporasi emiten, serta pemulihan saham kapitalisasi besar. Kinerja positif saham-saham perbankan juga turut menjadi faktor utama pendorong.

Untuk perdagangan Jumat (11/7), IHSG diproyeksikan berpotensi melanjutkan penguatan dalam rentang 6.943–7.106, didukung sentimen dari rilis data PDB Inggris dan data ekspor/impor Tiongkok. Lonjakan harga tembaga akibat kebijakan tarif AS juga menjadi perhatian pasar. Analis merekomendasikan saham pilihan seperti SMDR, serta saham-saham perbankan blue chip seperti BBRI, BBNI, BMRI, BRIS, dan ADRO dari sektor sumber daya.

You might also like