
MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) telah melaporkan kinerja keuangan dan operasional yang berakhir pada akhir semester I-2025.
Pendapatan HRUM tercatat tumbuh 8% year on year (yoy) menjadi US$ 645,3 juta pada semester I-2025, dibandingkan US$ 596,7 juta yang dicapai perusahaan pada semester I-2024.
Di sisi lain, EBITDA HRUM mengalami penurunan 33% yoy dari US$ 165,7 juta pada semester I-2024 menjadi US$ 110,3 juta pada semester I-2025.
Alhasil, laba bersih HRUM terkoreksi 28% yoy menjadi US$ 38,4 juta pada semester I-2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 53,6 juta.
Harum Energy (HRUM) Siapkan Dana Capex US$ 315 Juta
Di segmen batubara, HRUM mencatatkan volume penjualan sebesar 2,9 juta ton pada semester I-2025, turun 9% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, hasil ini tetap berada di atas target tahunan. “Produksi batubara berada di jalur yang tepat untuk mencapai level 5—5,3 juta ton sepanjang tahun,” tulis Manajemen HRUM dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).
Pendapatan batubara HRUM pun turun 22% yoy menjadi US$ 243 juta pada semester I-2025 yang didorong oleh penurunan volume penjualan dan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP).
Kontribusi batubara terhadap total pendapatan HRUM ikut berkurang dari 52% menjadi 38% pada semester I-2025. Hal ini sejalan dengan fokus strategis perusahaan untuk memperluas bisnis nikelnya.
Beban pokok pendapatan segmen batubara HRUM turun 21% yoy pada semester I-2025, didukung oleh rasio pengupasan (striping ratio) yang terjaga sebesar 10,2 kali. Namun, EBITDA HRUM di segmen ini turun 44% yoy menjadi US$ 71,2 juta akibat dampak penurunan volume dan harga batubara.
Segmen bisnis nikel HRUM menunjukkan kinerja yang solid pada semester I-2025 dengan pendapatan meningkat 41% yoy menjadi US$ 402,3 juta. Beban pokok pendapatan HRUM di segmen ini meningkat secara proporsional, menghasilkan biaya tunai gabungan sebesar US$ 11.028 per ton yang sebanding dengan US$ 10.970 pada semester pertama I-2024, bahkan dengan penambahan premi bijih tahun ini (yang tidak berlaku pada tahun 2024). Akibatnya, EBITDA HRUM di segmen nikel hanya turun 1% menjadi US$ 39,1 juta.
Cermati Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM) yang Ditopang Bisnis Nikel
Meskipun harga nikel global tertekan, di mana LME sempat turun di bawah US$ 15.000 per ton, harga jual rata-rata nikel HRUM tetap relatif stabil. Hal ini didukung oleh harga yang lebih kuat untuk produk NPI dengan penurunan hanya 4% yoy pada semester I-2025.
Per 30 Juni 2025, neraca HRUM terus menguat dengan total aset mencapai US$ 3,16 miliar dan total liabilitas sebesar US$ 1,34 miliar. Kas dan setara kas HRUM mencapai US$ 256,9 juta, meningkat 117% dari akhir tahun 2024. Belanja modal HRUM pada semester I-2025 mencapai US$ 504,8 juta, terutama dialokasikan untuk pembangunan proyek HPAL di PT Blue Sparking Energy (BSE).
Liabilitas HRUM meningkat dari US$ 791,9 juta pada akhir 2024 menjadi US$ 1,34 miliar per 30 Juni 2025 sebagian besar disebabkan oleh penarikan pinjaman sebesar US$ 370,7 juta dan pinjaman dari NCI sebesar US$ 198,3 juta. Hal ini sebagian diimbangi oleh pelunasan pinjaman jangka pendek sebesar US$ 90 juta selama kuartal pertama.
Per 30 Juni 2025, total pinjaman bank HRUM mencapai US$ 593 juta, sehingga posisi utang bersih perusahaan menjadi US$ 336,1 juta.