
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan memecat Komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), Dr. Erika McEntarfer, pada Jumat (1/8) waktu setempat. Keputusan drastis ini diambil hanya beberapa jam setelah lembaga tersebut melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja di AS melambat drastis hingga mendekati stagnasi, memicu gelombang kekhawatiran di tengah isu sensitif ekonomi.
Dalam langkah yang penuh kontroversi, Trump secara terbuka menuduh Dr. McEntarfer sebagai pejabat politik yang telah memanipulasi data pekerjaan. Melalui unggahan di platform Truth Social pada Jumat (1/8) waktu setempat, seperti dikutip dari CNBC Internasional pada Sabtu (2/8) waktu Indonesia, Trump dengan tegas menyatakan, “Saya baru saja diberitahu bahwa ‘Angka Pekerjaan’ Negara kita diproduksi oleh orang yang ditunjuk Joe Biden, Dr. Erika McEntarfer, Komisioner Statistik Tenaga Kerja, yang memalsukan Angka Pekerjaan sebelum Pemilu untuk meningkatkan peluang Kemenangan Kamala Harris.”
Menyusul tudingan tersebut, Trump menekankan pentingnya akurasi data tenaga kerja bagi perekonomian nasional. “AS membutuhkan Angka Pekerjaan yang akurat. Saya telah memerintahkan Tim untuk segera memecat Pejabat Politik Biden ini. Dia akan digantikan dengan seseorang yang jauh lebih kompeten dan berkualitas,” tambah Trump, menegaskan komitmennya untuk memastikan transparansi dan keandalan laporan statistik pemerintah.
Klaim Trump muncul setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan kinerja lapangan kerja yang mengecewakan pada Juli. Data menunjukkan hanya tercatat penambahan 73 ribu lapangan kerja nonpertanian, jauh di bawah ekspektasi pasar. Lebih lanjut, Biro Statistik Tenaga Kerja AS juga merevisi turun secara tajam proyeksi pertumbuhan jumlah tenaga kerja yang diserap untuk bulan-bulan sebelumnya, dari 293 ribu menjadi hanya 35 ribu. Ini merupakan revisi penurunan dua bulan terbesar sejak April 2020, awal krisis Covid-19 melanda dunia.
Menanggapi angka-angka yang bergejolak ini, Presiden AS menegaskan kembali pendiriannya. “Angka-angka penting seperti ini harus adil dan akurat, tidak boleh dimanipulasi untuk tujuan politik,” tulisnya. Ia lantas menyoroti kejanggalan dalam laporan tersebut: “McEntarfer mengatakan hanya ada 73 ribu lapangan kerja yang bertambah (mengejutkan!), tetapi, yang lebih penting, mereka telah membuat kesalahan besar, yaitu berkurang 258 ribu lapangan kerja dalam dua bulan sebelumnya. Hal serupa terjadi di paruh pertama tahun ini, selalu negatif.” Pernyataan ini kontras dengan pujian berulang yang sempat dilontarkan Trump terhadap kekuatan pasar tenaga kerja sebelum Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan laporan data lapangan kerja terbaru.
Juru bicara Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengonfirmasi bahwa Komisaris Erika McEntarfer telah resmi diberhentikan pada Jumat (1/8) waktu setempat. Sebagai tindak lanjut, Wakil Komisaris William Wiatrowski akan segera menjabat sebagai Pelaksana Tugas Komisaris BLS. Perlu diketahui, Biro Statistik Tenaga Kerja AS sendiri beroperasi di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja, dengan Komisaris Departemen Tenaga Kerja, Lori Chavez-DeRemer, yang ditunjuk oleh Trump.
Ini bukanlah kali pertama Biro Statistik Tenaga Kerja AS menjadi sasaran kritik tajam. Sepanjang tahun, Donald Trump dan anggota Kongres dari Partai Republik telah berulang kali melontarkan kritik terhadap metode pengumpulan data lembaga tersebut. Trump bahkan pernah mencatat bahwa Biro Statistik Tenaga Kerja AS tahun lalu mengumumkan revisi besar pada datanya. Dalam rencana belanja tahun ini, Trump juga sempat mengusulkan pengurangan staf Biro Statistik Tenaga Kerja AS sebesar 8%, meskipun pada saat yang sama lembaga tersebut didorong untuk memasukkan semakin banyak data estimasi ke dalam sejumlah laporan pentingnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan memecat Dr. Erika McEntarfer, Komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS), pada 1 Agustus waktu setempat. Keputusan ini diambil beberapa jam setelah BLS melaporkan perlambatan drastis pertumbuhan lapangan kerja di AS. Trump secara terbuka menuduh Dr. McEntarfer, yang merupakan pejabat yang ditunjuk Joe Biden, memanipulasi data pekerjaan untuk tujuan politik.
Klaim Trump muncul setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan penambahan hanya 73 ribu lapangan kerja non-pertanian di bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi pasar. BLS juga merevisi turun secara tajam penyerapan tenaga kerja untuk bulan-bulan sebelumnya. Trump menekankan pentingnya data pekerjaan yang akurat dan transparan bagi perekonomian nasional, menegaskan angka-angka tidak boleh dimanipulasi.