Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana krusial terkait peningkatan kepemilikan saham Indonesia pada PT Freeport Indonesia (PTFI). Divestasi tambahan sebesar 12% ini, yang akan memperkuat kontrol nasional atas raksasa tambang tersebut, direncanakan terjadi setelah tahun 2041.
Bahlil menegaskan bahwa langkah ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo. Ia juga menyebut nilai divestasi tambahan ini “sangat kecil sekali”, mengindikasikan prospek yang menguntungkan bagi negara. Selain perkembangan divestasi, Bahlil juga memberikan kabar terbaru mengenai operasional PTFI. Setelah insiden longsor di tambang Grasberg Block Cave (GBC), ia telah berdiskusi dengan Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, yang menyatakan bahwa produksi dapat segera dimulai kembali setelah audit menyeluruh dilakukan, dengan harapan perbaikan signifikan terlihat dalam sebulan mendatang.
Di sisi lain, induk perusahaan PTFI, Freeport-McMoRan Inc. (FCX) dari Amerika Serikat, dalam laporan keuangan kuartal III 2025 mereka, mengumumkan rencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya sekitar 49% di PTFI hingga 2041. Setelah tahun tersebut, kepemilikan FCX diperkirakan akan menyusut menjadi sekitar 37%, sejalan dengan rencana divestasi tambahan oleh Indonesia. FCX juga menyoroti keberhasilan PTFI dalam mengoperasikan tiga tambang bawah tanah berskala besar di kawasan mineral Grasberg, yaitu Grasberg Block Cave, DMLZ, dan Big Gossan, didukung perluasan fasilitas penggilingan yang efisien. Pada tingkat operasional normal, tambang-tambang bawah tanah PTFI ini mampu menghasilkan sekitar 1,7 miliar pon tembaga dan 1,4 juta ons emas setiap tahunnya, menjadikannya salah satu operasi pertambangan berbiaya terendah di dunia. Selain itu, eksplorasi aktif terus dilakukan di kawasan mineral Grasberg untuk menemukan potensi perluasan mineralisasi yang signifikan di bawah tambang bawah tanah DMLZ.
Namun, operasional PTFI tidak lepas dari tantangan. Pada 8 September 2025, tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mengalami insiden semburan lumpur yang signifikan, menyebabkan penghentian sementara aktivitas. Presiden dan Chief Executive Officer FCX, Kathleen Quirk, mengungkapkan bahwa perencanaan pemulihan produksi secara bertahap sedang dilakukan untuk mengembalikan operasi ke kondisi normal.
Selain itu, PTFI juga aktif mengembangkan tambang jangka panjang di deposit Kucing Liar, bagian dari kawasan mineral Grasberg. Proyek ambisius ini diproyeksikan akan menghasilkan lebih dari 7 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas antara tahun 2029 hingga akhir 2041. Perpanjangan hak operasi PTFI setelah 2041 diharapkan akan memperpanjang umur proyek vital ini. Hingga 30 September 2025, PTFI telah mengalokasikan dana sekitar US$1,0 miliar untuk Kucing Liar, dengan perkiraan investasi modal mencapai US$4 miliar selama tujuh hingga delapan tahun ke depan, rata-rata US$0,5 miliar per tahun.
Meski Menteri Bahlil menyatakan divestasi 12% sudah final dari perspektif pemerintah Indonesia, informasi yang beredar juga menyebutkan bahwa penambahan saham Freeport-McMoRan ini masih dalam tahap diskusi. Hal ini mengindikasikan adanya dinamika dalam proses finalisasi detail perjanjian antara kedua belah pihak.
Dengan tambahan divestasi 12% ini, kepemilikan saham MIND ID di PTFI akan meningkat secara signifikan, mencapai sekitar 63,2%. Angka ini merupakan kelanjutan dari divestasi sebelumnya pada tahun 2018, di mana Indonesia melalui MIND ID telah berhasil menguasai 51,2% saham perusahaan tambang emas dan tembaga raksasa tersebut. Meskipun demikian, di tengah optimisme pemerintah, beberapa pengamat berpendapat bahwa saat ini mungkin bukan momentum paling tepat untuk penambahan saham Freeport, memunculkan perspektif lain dalam diskusi publik mengenai langkah strategis ini.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana divestasi tambahan 12% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan meningkatkan kepemilikan Indonesia menjadi sekitar 63,2% melalui MIND ID. Langkah ini, yang merupakan arahan Presiden Prabowo, direncanakan terjadi setelah tahun 2041, mengurangi kepemilikan Freeport-McMoRan Inc. (FCX) menjadi sekitar 37%. Meskipun pemerintah menyatakan final, proses divestasi tambahan ini masih dalam tahap diskusi.
PTFI sendiri terus mengoperasikan tiga tambang bawah tanah di kawasan mineral Grasberg, meskipun sempat menghadapi insiden semburan lumpur di tambang Grasberg Block Cave (GBC) pada September 2025 yang menyebabkan penghentian sementara. Produksi diharapkan pulih dalam sebulan setelah audit menyeluruh. Selain itu, PTFI aktif mengembangkan proyek tambang jangka panjang Kucing Liar yang diproyeksikan beroperasi hingga setelah 2041 dengan investasi modal signifikan.