Euro Tertekan! Kebijakan ECB & Ekonomi Jerman Jadi Sorotan

MNCDUIT.COM JAKARTA. Nilai tukar Euro (EUR) menunjukkan ketangguhannya dengan stabil di atas level US$ 1,17, mencatatkan level tertinggi sejak September 2021. Penguatan EUR ini didorong oleh melemahnya Dolar AS secara luas, yang dipicu oleh ekspektasi kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang lebih dovish dan meningkatnya kekhawatiran fiskal di Amerika Serikat.

Menurut data Tradingeconomics pada hari Senin (30/6), investor di Eropa tengah mencermati serangkaian data inflasi dari negara-negara ekonomi terbesar di kawasan tersebut, terutama dampaknya terhadap arah kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB).

Secara mengejutkan, inflasi harga konsumen di Jerman melandai menjadi 2,0% pada bulan Juni, turun dari 2,1% pada bulan Mei. Ini menandai kembalinya inflasi Jerman ke target ECB untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024.

Dolar AS Terkapar Kamis (5/6), Investor Disarankan Diversifikasi ke CHF, EUR, dan JPY

Namun, tren yang berbeda terlihat di Prancis, Italia, dan Spanyol. Inflasi di negara-negara tersebut justru mengalami kenaikan tipis, meskipun secara umum masih terkendali. Di sisi lain, data penjualan ritel Jerman mencatatkan penurunan yang signifikan, menambah kehati-hatian di pasar.

Terlepas dari sinyal ekonomi yang beragam ini, pasar uang tetap memperkirakan suku bunga terminal ECB berada di kisaran 1,75%–1,80%.

Wakil Presiden ECB, Luis de Guindos, menegaskan kembali pada hari Senin (30/6) bahwa sikap kebijakan ECB saat ini dianggap tepat. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian yang masih ada.

Ringkasan

Nilai tukar Euro stabil di atas US$ 1,17 karena melemahnya Dolar AS. Investor Eropa mencermati data inflasi, terutama dampaknya pada kebijakan ECB. Inflasi di Jerman melandai ke 2,0%, kembali ke target ECB, sementara Prancis, Italia, dan Spanyol mengalami kenaikan tipis.

Meskipun data ekonomi beragam, pasar memperkirakan suku bunga terminal ECB di kisaran 1,75%–1,80%. Wakil Presiden ECB menegaskan kebijakan saat ini tepat, tetapi menekankan pentingnya fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian.

You might also like