Emas Hari Ini: Harga Naik Tipis, Sentimen Pasar Pengaruhi?

Harga emas dunia menunjukkan penguatan tipis pada perdagangan Kamis (7/8/2025) pagi. Kenaikan harga emas ini didorong oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada bulan depan. Di tengah dinamika pasar ini, investor juga turut mencermati perkembangan seputar pencalonan anggota Dewan Gubernur The Fed oleh Presiden AS, Donald Trump.

Mengutip laporan dari Reuters, harga emas spot tercatat naik 0,1% menjadi US$ 3.372,97 per troi ons pada pukul 00.57 GMT. Senada, emas berjangka AS juga menguat 0,3% mencapai level US$ 3.442,20. Pergerakan positif logam mulia ini mencerminkan respons pasar terhadap indikasi kebijakan moneter yang lebih longgar.

Tren penguatan emas ini sejalan dengan tekanan yang dialami indeks dolar AS, yang bertahan di dekat posisi terendah dalam lebih dari satu minggu terakhir. Pelemahan dolar ini dipicu oleh data tenaga kerja AS yang mengecewakan pada pekan lalu, yang pada gilirannya semakin memicu spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang diperkirakan akan dimulai pada bulan September.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, para pelaku pasar kini memperkirakan peluang yang sangat tinggi, yaitu 95%, untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan depan. Angka ini melonjak signifikan dari hanya 48% pada pekan sebelumnya, menunjukkan konsensus pasar yang semakin kuat akan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Menanggapi kondisi ekonomi yang melambat, Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, menyatakan bahwa The Fed kemungkinan perlu menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun dampak terhadap inflasi masih belum sepenuhnya jelas.

Di sisi lain, kebijakan geopolitik juga turut memengaruhi sentimen pasar. Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu menerbitkan perintah eksekutif yang menetapkan tarif tambahan sebesar 25% terhadap barang-barang asal India. Kebijakan ini diberlakukan atas tuduhan bahwa India secara langsung maupun tidak langsung mengimpor minyak dari Rusia, menambah lapisan tarif 25% yang telah diumumkan sebelumnya. Ketidakpastian politik semacam ini secara tradisional mendorong minat pada emas sebagai aset lindung nilai.

Emas sendiri, yang secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai saat terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah. Kondisi suku bunga yang rendah akan mengurangi daya tarik aset berpendapatan tetap dan meningkatkan minat pada emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga. Sementara itu, terkait kebijakan moneter AS, Trump juga mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan mengumumkan calon pengganti sementara untuk posisi anggota Dewan Gubernur The Fed yang akan kosong dalam beberapa hari ke depan, sebelum nama pengganti tetap ditentukan kemudian.

Sebagai indikator sentimen investor terhadap emas, SPDR Gold Trust, yang merupakan ETF emas terbesar di dunia, melaporkan adanya penurunan kepemilikan emas mereka. Kepemilikan tercatat turun 0,33% menjadi 952,79 ton pada Rabu, dari sebelumnya 955,94 ton pada Selasa.

Selain emas, beberapa logam mulia lainnya juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Harga spot perak terpantau stabil di US$ 37,83 per troi ons, sementara Platinum naik 0,2% menjadi US$ 1.336,74 per troi ons, dan palladium menguat 0,7% ke level US$ 1.139,98 per troi ons.

Ringkasan

Harga emas dunia menunjukkan penguatan tipis pada perdagangan Kamis (7/8/2025) pagi. Kenaikan ini didorong oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada bulan depan. Harga emas spot tercatat naik 0,1% menjadi US$ 3.372,97 per troi ons, senada dengan emas berjangka AS yang menguat 0,3%.

Pelemahan dolar AS dipicu oleh data tenaga kerja yang mengecewakan, memicu spekulasi kuat pemangkasan suku bunga The Fed pada September dengan peluang mencapai 95%. Di sisi lain, kebijakan geopolitik seperti penetapan tarif tambahan AS terhadap barang India juga memengaruhi sentimen pasar. Kondisi ketidakpastian ini meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai, terutama dalam kondisi suku bunga yang rendah.

You might also like