MNCDUIT.COM – Harga emas diprediksi akan bergerak relatif stabil pada pekan mendatang, dipengaruhi oleh sentimen global dan fluktuasi nilai tukar. Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat pasar komoditas, memperkirakan pergerakan harga emas akan cenderung moderat, baik di pasar internasional maupun domestik.
Secara teknikal, Ibrahim menjelaskan bahwa level support pertama emas berada di USD 3.993,5 per troy ounce. Jika harga melemah lebih dalam, potensi penurunan bisa mencapai support kedua di USD 3.991,5 per troy ounce. Sementara itu, peluang penguatan harga diperkirakan akan mengarah ke resistance pertama di USD 3.997,3 per troy ounce dan resistance kedua mendekati USD 4.000 per troy ounce.
Pada Sabtu pagi, harga emas dunia tercatat sebesar USD 4.001,30 per troy ounce. Untuk pekan depan, Ibrahim memprediksi pergerakan harga emas global akan berada dalam rentang USD 3.887 – USD 4.133 per troy ounce.
Lisa Mariana Ditetapkan Tersangka Video Syur, Polisi: Ia Mengakui Merekam Sendiri
“Jika terjadi pelemahan, support pertama berada di USD 3.994 dan support kedua di USD 3.887 per troy ounce. Sebaliknya, jika menguat, resistance pertama ada di USD 4.063 dan resistance kedua di USD 4.133 per troy ounce,” terang Ibrahim pada Minggu (9/11).
Di dalam negeri, harga logam mulia ditutup pada level Rp2.299.000 per gram di akhir pekan lalu. Ibrahim memperkirakan harga emas berpotensi bergerak dalam rentang Rp2.200.000 – Rp2.390.000 per gram sepanjang pekan depan.
“Kemungkinan dalam transaksi satu minggu ke depan, harga emas bisa menyentuh level Rp2.200.000. Untuk potensi kenaikan, resistance pertama berada di Rp2.320.000 pada hari Senin. Dalam satu minggu, kemungkinan besar harga bisa menyentuh Rp2.390.000,” jelasnya lebih lanjut.
Ibrahim menambahkan, rentang harga emas dunia untuk pekan depan diperkirakan antara USD 3.837 per troy ounce hingga USD 4.133 per troy ounce. Ia menekankan bahwa dinamika pasar akan terus dipengaruhi oleh isu-isu makroekonomi global serta sentimen terhadap rupiah.
“Kemudian, untuk harga emas dunia, rentangnya dalam satu minggu adalah USD 3.837 per troy ounce sampai USD 4.133 per troy ounce,” pungkasnya.
Sebelumnya, mengutip Reuters, harga emas dunia mengalami kenaikan karena melemahnya dolar AS dan ketidakpastian seputar penutupan pemerintahan AS, yang meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven. Sementara itu, indeks Wall Street diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan yang signifikan.
Harga emas spot naik 0,7 persen menjadi USD 4.005,21 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen dan ditutup pada USD 4.009,80 per troy ounce.
Pasar saham yang didominasi sektor teknologi bersiap untuk penurunan mingguan terbesar dalam tujuh bulan terakhir, seiring kekhawatiran investor tentang keberlanjutan reli saham kecerdasan buatan. Pelemahan dolar AS membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang aman selama masa ketidakpastian. Sebagai aset yang tidak menghasilkan bunga, emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah. Penundaan penerbitan laporan penggajian non-pertanian bulanan AS akibat penutupan pemerintahan mendorong para pelaku pasar untuk beralih ke data sektor swasta, yang menunjukkan adanya kehilangan pekerjaan pada bulan Oktober, guna mengukur kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve pada tahun ini.