Efek Indra Utoyo Mundur: Saham Allo Bank

Img AA1IkQPb
Indra Utoyo Undur Diri dari Allo Bank (BBHI), Ini Sosok Penggantinya

MNCDUIT.COM, JAKARTA — Saham emiten perbankan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menunjukkan performa impresif pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (10/7/2025). Saham Allo Bank ditutup menguat signifikan 8,02% atau 75 poin, mencapai level Rp1.010 per saham, di tengah dinamika internal perusahaan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham BBHI hari itu mencatatkan rerata harga di Rp995,06 per saham, bahkan sempat menyentuh harga tertinggi Rp1.030. Aktivitas transaksi saham Allo Bank tercatat sebesar Rp5,33 miliar, dengan kapitalisasi pasar bank digital besutan Chairul Tanjung ini yang kini mencapai Rp21,73 triliun, menegaskan posisinya di pasar.

Penguatan saham Allo Bank (BBHI) ini terjadi bersamaan dengan pengumuman penting mengenai mundurnya Indra Utoyo dari posisinya sebagai Direktur Utama perseroan. Pengunduran diri ini secara langsung berkaitan dengan penetapan Indra Utoyo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang terjadi antara tahun 2019 hingga 2024.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Indra Utoyo sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur Digital, Teknologi Informasi, dan Operasi BRI. Penetapan status hukum ini menjadi latar belakang utama pengunduran dirinya dari pucuk pimpinan Allo Bank, guna memungkinkannya berkonsentrasi penuh pada penyelesaian masalah hukum yang sedang dihadapinya, yang berasal dari masa jabatannya di bank sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Komisaris Allo Bank telah secara resmi menerima surat pengunduran diri Indra Utoyo. Sebagai langkah responsif, perseroan segera menunjuk Ari Yanuanto Asah sebagai Plt. Direktur Utama Allo Bank, yang efektif berlaku sejak 10 Juli 2025 hingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selanjutnya. Penunjukan ini menegaskan komitmen Allo Bank untuk menjaga kelangsungan operasional dan tata kelola yang baik.

Manajemen Allo Bank juga memberikan jaminan bahwa seluruh pelayanan nasabah dan kegiatan operasional bank tetap berjalan normal dan lancar sebagaimana mestinya, memastikan tidak ada gangguan berarti akibat perubahan kepemimpinan ini.

Selain Indra Utoyo, lembaga antirasuah KPK juga menetapkan empat orang tersangka lain dalam kasus dugaan korupsi di bank pelat merah tersebut. Mereka termasuk Catur Budi Harto, mantan Wakil Direktur Utama BRI, dan Dedi Sunardi, mantan SEVP Manajemen Aktiva dan Pengadaan BRI. Dua tersangka berikutnya berasal dari pihak swasta atau vendor pengadaan EDC, yaitu Elvizar (Direktur Utama PT Pasifik Cipta Solusi) dan Rudy Suprayudi Kartadidjaja (Direktur Utama PT Bringin Inti Teknologi).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menguat signifikan 8,02% menjadi Rp1.010 per saham pada 10 Juli 2025, di tengah dinamika internal perusahaan. Penguatan ini bersamaan dengan pengumuman mundurnya Indra Utoyo dari posisi Direktur Utama. Pengunduran diri Utoyo berkaitan langsung dengan penetapannya sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mesin EDC di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada masa jabatannya sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Komisaris Allo Bank menerima pengunduran diri dan menunjuk Ari Yanuanto Asah sebagai Plt. Direktur Utama mulai 10 Juli 2025. Manajemen Allo Bank menjamin seluruh pelayanan nasabah dan operasional bank tetap berjalan normal. Selain Indra Utoyo, KPK juga menetapkan empat tersangka lain dalam kasus korupsi BRI tersebut, termasuk mantan petinggi BRI dan pihak swasta.

You might also like