Duel Maut Medsos Berujung Damai? Trump dan Musk Akhirnya Bertemu!

Ketegangan sengit antara Donald Trump dan Elon Musk mencapai puncaknya, namun kini Gedung Putih berupaya meredakan perseteruan itu dengan menjadwalkan panggilan telepon antara keduanya pada Jumat (7/6). Konflik ini dipicu oleh perbedaan pandangan mendalam mengenai kebijakan fiskal hingga polemik seputar kontrak pemerintah. Puncaknya, Musk bahkan menyiratkan kemungkinan pemakzulan Trump, mengakhiri aliansi politik yang sebelumnya kokoh antara kedua tokoh berpengaruh ini.

Perdebatan panas antara dua figur berpengaruh ini terjadi secara terbuka di platform media sosial masing-masing: Trump melalui Truth Social dan Musk di platform X miliknya. Eskalasi serius terlihat pada Kamis (6/6) waktu setempat, ketika Trump secara langsung mengkritik Musk di Ruang Oval.Img AA1ENwva

Dengan nada kecewa, Trump menyatakan, “Lihat, Elon dan saya memiliki hubungan yang hebat. Saya tidak tahu apakah kami akan memilikinya lagi. Ia mengatakan hal-hal terindah tentang saya, dan ia belum mengatakan hal buruk tentang saya secara pribadi, tetapi saya yakin itu akan terjadi selanjutnya. Tetapi saya, saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon,” demikian pernyataan Trump yang dikutip Reuters pada Jumat (7/6).

Elon Musk tidak tinggal diam. Ia membalas dengan tegas bahwa tanpa dirinya, Trump kemungkinan besar akan kalah dalam pemilu. Lebih lanjut, Musk menyinggung kontribusi finansialnya yang signifikan, mendekati US$ 300 juta, yang telah ia berikan untuk Trump dan kandidat Partai Republik pada pemilu sebelumnya.

Sebelumnya, Musk juga telah melontarkan kritik pedas terhadap Rancangan Undang-Undang Pajak andalan Trump, menyebutnya sebagai ‘kekejian yang menjijikkan’. Ia juga memperingatkan bahwa kebijakan tarif impor yang digagas Trump berpotensi menyeret Amerika Serikat ke dalam resesi pada akhir tahun. Menanggapi komentar Musk, Trump kemudian membalas dengan saran tajam, “Cara termudah untuk menghemat anggaran adalah dengan menghentikan subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon.”

Konflik berkepanjangan ini segera merembet ke pasar finansial. Saham Tesla anjlok tajam lebih dari 14% pada Kamis (5/6) waktu setempat, menghapus sekitar US$ 150 miliar dari nilai pasarnya. Ini tercatat sebagai penurunan nilai sehari terbesar dalam sejarah perusahaan Tesla. Kendati demikian, ada sedikit angin segar; saham Tesla menunjukkan pemulihan parsial di perdagangan pra-pasar Eropa Jumat pagi, naik sekitar 5% setelah kabar mengenai rencana pembicaraan telepon antara Donald Trump dan Elon Musk mencuat.

Pengamat Politik: Ketegangan ini Bisa Guncang Peta Politik

Perseteruan panas ini memicu kekhawatiran serius di kalangan Partai Republik. Para pengamat politik menilai, jika Elon Musk benar-benar menarik dukungan finansialnya, dampaknya bisa sangat masif terhadap pendanaan kampanye dan posisi partai di Kongres, terutama menjelang pemilu sela yang akan datang. Seorang strategi Partai Republik mengungkapkan kecemasannya, “Jika Elon tidak turun ke lapangan pada pemilu berikutnya, saya sangat khawatir,” demikian dikutip Reuters.

Selain itu, fokus politik Musk yang semakin dalam dinilai mulai mengganggu manajemen perusahaannya, termasuk Tesla yang kini menghadapi gelombang protes karyawan dan penurunan penjualan global. Elon Musk, yang juga merupakan pemilik perusahaan vital seperti SpaceX dan Starlink, memegang peranan krusial dalam berbagai kontrak strategis dengan pemerintah AS. Ia sempat mengancam akan menonaktifkan wahana antariksa Dragon, satu-satunya kendaraan AS yang mampu mengirim astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun, ancaman itu kemudian ditarik kembali pada Kamis malam.

Ringkasan

Ketegangan sengit antara Donald Trump dan Elon Musk, yang dipicu perbedaan pandangan mengenai kebijakan fiskal hingga kontrak pemerintah, berujung pada kritik terbuka di media sosial. Trump menyatakan kekecewaannya dan merasa telah banyak membantu Musk, sementara Musk membalas dengan menyinggung kontribusi finansial signifikan untuk Trump dan Partai Republik. Gedung Putih kemudian menjadwalkan panggilan telepon antara keduanya pada Jumat (7/6) untuk meredakan perseteruan ini.

Konflik ini segera berdampak pada pasar finansial, menyebabkan saham Tesla anjlok tajam lebih dari 14% sebelum menunjukkan pemulihan parsial setelah kabar rencana pembicaraan. Kekhawatiran juga muncul di kalangan Partai Republik mengenai potensi penarikan dukungan finansial Musk yang krusial untuk kampanye. Selain itu, fokus politik Musk yang mendalam dinilai mulai mengganggu manajemen perusahaannya, termasuk Tesla.

You might also like