
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) siap membagikan dividen tunai jumbo senilai Rp 254,39 miliar kepada para pemegang sahamnya, bersumber dari laba bersih tahun buku 2024. Kabar gembira ini diikuti dengan penetapan jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada Selasa, 17 Juni 2024.
Namun, di tengah euforia dividen, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, menyoroti kondisi teknikal saham DSNG yang saat ini sedang dihantam tekanan jual oleh investor asing. Menurut Nafan, jika sentimen pasar secara keseluruhan cenderung negatif, hal ini berpotensi memengaruhi pergerakan harga saham DSNG pasca-cum date.
“Apabila sentimen pasar masih negatif, tentu bisa berdampak pada pergerakan harga DSNG. Namun, jika pelemahannya mulai menunjukkan tanda-tanda terbatas, momentum tersebut patut dipertimbangkan untuk melakukan akumulasi,” jelas Nafan kepada Kontan pada Minggu (15/6).
Meski demikian, Nafan meyakini bahwa pergerakan saham DSNG tetap menjanjikan untuk horizon investasi jangka pendek hingga menengah, dengan menetapkan target harga saham di level Rp 840.
Bahkan, untuk prospek jangka panjang, saham Dharma Satya Nusantara ini direkomendasikan untuk ‘buy‘ dengan target harga yang jauh lebih optimistis, yakni mencapai Rp 1.080 per saham.
Nafan menambahkan bahwa potensi dividend gain memang menjadi daya tarik utama bagi investor untuk terus mengoleksi saham DSNG. Namun, ia mengingatkan bahwa ke depan, fokus investor akan bergeser pada fundamental perseroan, yakni kinerja keuangan DSNG dan prospek usaha jangka panjang perusahaan.
“Prospek DSNG diproyeksikan akan terus positif,” pungkas Nafan. Ia menyoroti potensi besar jika kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mandatori biodiesel dari B40 menjadi B50 benar-benar terealisasi. Langkah ini diyakini akan menjadi katalis positif yang signifikan, mendorong peningkatan kapasitas produksi dan secara langsung mendukung penguatan kinerja bottom line perseroan.
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari laba bersih tahun buku 2024, dengan jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 17 Juni 2024. Meskipun ada kabar dividen, saham DSNG saat ini berada di bawah tekanan jual dari investor asing. Seorang analis menilai sentimen pasar negatif berpotensi mempengaruhi harga saham pasca-cum date, namun akumulasi layak dipertimbangkan jika pelemahan mulai terbatas.
Pergerakan saham DSNG menjanjikan untuk investasi jangka pendek hingga menengah dengan target harga Rp 840, bahkan direkomendasikan ‘buy’ untuk jangka panjang dengan target Rp 1.080. Fokus investor ke depan akan bergeser pada fundamental perseroan dan prospek usaha jangka panjang. Prospek DSNG diproyeksikan terus positif, terutama dengan potensi peningkatan mandatori biodiesel menjadi B50 yang dapat menjadi katalis signifikan bagi kinerja keuangan perusahaan.