
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menunjukkan kinerja positif pada paruh pertama tahun 2025, berhasil membukukan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp 580 miliar. Capaian ini menandai kemajuan signifikan, mengingat angka tersebut telah mencapai 32% dari target marketing sales perseroan untuk tahun ini yang dipatok sebesar Rp 1,81 triliun.
Pencapaian marketing sales DMAS ini didominasi oleh penjualan lahan industri seluas 18 hektare. Sektor data center dan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menjadi motor utama pendorong perolehan prapenjualan sepanjang semester pertama tahun ini. Lebih lanjut, Direktur & Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, menjelaskan bahwa sektor data center memberikan kontribusi yang sangat signifikan, yakni sebesar 69% terhadap total prapenjualan lahan industri di Kota Deltamas.
Menanggapi prospek ke depan, Tondy Suwanto menambahkan bahwa minat terhadap lahan industri masih sangat tinggi. Saat ini, terdapat permintaan sekitar 75 hektare, dengan sektor data center memegang porsi dominan, menyumbang lebih dari 50% dari total permintaan tersebut. Dalam upaya mendukung pertumbuhan dan memenuhi kebutuhan investor, DMAS secara proaktif terus meningkatkan fasilitas infrastruktur di Kota Deltamas. Salah satu inisiatif krusial adalah penambahan akses tol baru Jakarta–Cikampek (Japek II) di Kilometer 31, yang akan semakin memperkuat konektivitas kawasan.
Namun, di balik pencapaian tersebut, Tondy juga mengakui bahwa perolehan marketing sales pada paruh pertama tahun ini tidak luput dari dampak sentimen negatif. Penurunan pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat global maupun domestik, turut memengaruhi iklim investasi. Dia menyoroti bahwa konflik geopolitik antarnegara dan penetapan tarif resiprokal yang tidak menentu oleh Amerika Serikat telah memicu sikap wait and see di kalangan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga menjadi tantangan yang perlu dihadapi.
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatat prapenjualan sebesar Rp 580 miliar pada paruh pertama tahun 2025, mencapai 32% dari target tahunan Rp 1,81 triliun. Capaian ini didominasi oleh penjualan 18 hektare lahan industri, di mana sektor data center dan FMCG menjadi pendorong utama. Direktur & Sekretaris Perusahaan Tondy Suwanto menyebut sektor data center berkontribusi signifikan sebesar 69% terhadap total prapenjualan lahan industri di Kota Deltamas.
Minat terhadap lahan industri masih tinggi, dengan permintaan sekitar 75 hektare yang lebih dari 50% berasal dari sektor data center. DMAS terus meningkatkan fasilitas infrastruktur di Kota Deltamas, termasuk penambahan akses tol Jakarta–Cikampek (Japek II) di Kilometer 31. Namun, perolehan marketing sales ini juga terdampak sentimen negatif seperti penurunan pertumbuhan ekonomi global dan konflik geopolitik yang memicu sikap tunggu dan lihat dari investor asing.