
MNCDUIT.COM, JAKARTA – Lembaga pemeringkat kredit internasional, S&P Global Ratings, menyoroti peningkatan signifikan porsi dividen bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disetorkan kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Kondisi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan tekanan pada kecukupan modal bank-bank pelat merah tersebut.
Direktur Lembaga Pemeringkat Keuangan S&P Global, Nikita Anand, menjelaskan adanya lonjakan rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio dari tiga bank BUMN terkemuka yang berada dalam pemeringkatan mereka. Ketiga bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Rasio dividen bank-bank ini meningkat tajam menjadi 65%–85% dari laba bersih, jauh di atas angka sebelumnya yang berkisar 50%–60%. Peningkatan ini terjadi setelah Danantara mengambil alih kendali kepemilikan saham dari Kementerian BUMN.
Menurut Nikita, apabila aliran dividen yang tinggi ini terus masuk ke kas Danantara secara berkelanjutan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank-bank tersebut berpotensi tereduksi sebesar 100 basis points (bps) atau 1% setiap tahunnya. Perkiraan ini juga mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan kredit masing-masing bank yang mencapai 10% hingga 12% secara tahunan (year-on-year/YoY). Namun, Nikita menambahkan bahwa kenaikan dividen ini mungkin bersifat sementara. Hal ini bisa jadi merupakan mekanisme awal untuk menyediakan pendanaan bagi Danantara, bukan sebuah perubahan permanen dalam kebijakan pembagian dividen.
Terlepas dari potensi tekanan modal, S&P Global menilai bahwa perubahan pengendali bank-bank BUMN dari Kementerian BUMN ke Danantara sejauh ini belum menunjukkan indikasi akan memengaruhi pemeringkatan kredit yang telah diberikan. Hal ini dikarenakan bank milik negara masih menguasai sekitar separuh dari total aset perbankan di Tanah Air, dan hubungan kuat dengan pemerintah tetap terjaga, meskipun kini terdapat lembaga pengelola baru. Meski demikian, masih ada ketidakpastian mengenai bagaimana dukungan di masa depan akan mengalir, apakah langsung dari kementerian terkait atau melalui dana kelolaan investasi negara (sovereign wealth fund) yang baru ini.
Berdasarkan catatan Bisnis, Danantara tercatat berhasil mengumpulkan penerimaan dividen jumbo sebesar Rp71,04 triliun dari tujuh emiten BUMN berdasarkan kinerja tahun buku 2024. Kontribusi terbesar berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menyetorkan dividen kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) selaku Holding Operasional Danantara sebesar Rp27,51 triliun dari total dividen yang dibagikan senilai Rp51,74 triliun. Per April 2025, BKI diketahui menggenggam 53,18% saham BBRI. Sementara itu, Bank Mandiri (BMRI) menduduki peringkat kedua dengan aliran dividen sebesar Rp22,63 triliun untuk Danantara, seiring dengan kepemilikan 52% saham perseroan. Total dividen yang dibagikan BMRI untuk tahun buku 2024 mencapai Rp43,51 triliun. Di posisi ketiga, Bank Negara Indonesia (BBNI) berkontribusi Rp8,37 triliun dari total dividen tahun buku 2024 senilai Rp13,95 triliun, mengingat Danantara menguasai 60% saham BBNI.
: : Untung Rugi BSI (BRIS) Lepas dari Bank Mandiri (BMRI) Cs ke Danantara
: : Danantara Angkat Bicara soal Kabar Investasi di GoTo-Grab
S&P Global Ratings menyoroti kenaikan signifikan rasio pembagian dividen bank-bank BUMN (Bank Mandiri, BRI, BNI) kepada Danantara, yang kini mencapai 65%-85% dari laba bersih. Peningkatan ini dikhawatirkan dapat menekan kecukupan modal bank-bank tersebut. Apabila tren ini berlanjut, S&P memperkirakan rasio kecukupan modal (CAR) bank-bank ini berpotensi tergerus 100 basis points (1%) setiap tahun. Meskipun demikian, kenaikan dividen ini mungkin bersifat sementara sebagai mekanisme pendanaan awal bagi Danantara.
Meski ada potensi tekanan modal, S&P Global Ratings belum melihat perubahan ini memengaruhi pemeringkatan kredit bank BUMN, mengingat kuatnya hubungan dengan pemerintah dan dominasi aset perbankan. Namun, terdapat ketidakpastian mengenai mekanisme dukungan pemerintah di masa depan. Tercatat, Danantara berhasil mengumpulkan dividen sebesar Rp71,04 triliun dari tujuh emiten BUMN untuk kinerja tahun buku 2024, dengan kontribusi terbesar dari BBRI, BMRI, dan BBNI.