Cum Dividen Pekan Ini: Rekomendasi Saham Energi & Tambang Potensi Cuan!

Img AA1wjCHW

Para investor yang tengah berburu keuntungan berupa dividen kini dapat mengalihkan perhatian ke saham-saham dari sektor energi dan pertambangan. Pasalnya, sejumlah emiten prospektif dari kedua sektor tersebut dijadwalkan akan memasuki periode cum dividen pada pekan ini, menawarkan peluang menarik bagi para pemburu dividen.

Salah satu emiten pertambangan yang siap menebar dividen adalah PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Perseroan ini akan membagikan dividen tunai sebesar US$ 120 juta, yang merupakan 27,5% dari total laba bersih tahun 2024 senilai US$ 436,65 juta. Setiap pemegang saham ADMR diperkirakan akan memperoleh dividen tunai sebesar US$ 0,0029 per saham atau setara Rp 47,27 per saham (dengan asumsi kurs Rp 16.300 per dollar AS). Periode cum dividen ADMR di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada tanggal 12 Juni 2025. Pembagian dividen ini menjadi momen bersejarah bagi ADMR, mengingat ini adalah kali pertama perusahaan membagikan dividen sejak melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) pada tahun 2022 silam.

Tak ketinggalan, induk usaha ADMR, yaitu PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), juga akan membagikan dividen tunai yang signifikan. Total dividen yang dibagikan mencapai US$ 500 juta, setara dengan 63,77% dari laba bersih emiten pada tahun 2024 yang mencapai US$ 1,38 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 200 juta telah disalurkan sebagai dividen interim pada 15 Januari 2025, sementara sisa US$ 300 juta akan dibagikan sebagai dividen tunai final. Dividen final ADRO yang akan diterima pemegang saham berjumlah sekitar US$ 0,010056 per saham atau setara Rp 163,91 per saham. Tanggal cum dividen final ADRO ditetapkan pada 12 Juni 2025 untuk pasar reguler dan negosiasi.

Cek Rekomendasi Saham Emiten Tambang Mineral di Tengah Rencana Kenaikan Tarif Royalti

Selain duo raksasa pertambangan tersebut, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga turut meramaikan musim dividen dengan jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Juni 2025. PGEO akan membagikan dividen final senilai US$ 136,4 juta, merepresentasikan 85,1% dari laba bersih tahun 2024. Investor dapat menantikan perolehan dividen dari PGEO sebesar Rp 53,0937 per saham.

Emiten pelat merah lainnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), juga memiliki jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Juni 2025. PGAS siap menebar dividen tunai sebesar US$ 271,5 juta, yang setara dengan 80% dari total laba bersih perusahaan pada tahun 2024. Setiap pemegang saham PGAS berhak menerima dividen sebesar Rp 182,08 per saham.

Terakhir, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), emiten produsen migas, akan memasuki periode cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Juni 2025. MEDC berencana membagikan dividen tunai final sebesar US$ 37,95 juta atau setara Rp 25 per saham.

Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy, & Planning Kiwoom Sekuritas, menilai bahwa dividen yang dibagikan oleh emiten-emiten energi dan pertambangan ini masih terbilang cukup menarik. Ia menyoroti beberapa emiten yang menawarkan dividen yield tinggi, seperti ADMR sebesar 4,6% dan ADRO sebesar 7,4%. Lebih lanjut, dividen yang dibagikan PGEO juga menunjukkan peningkatan yang menarik, dari Rp 47,77 per saham pada 2024 menjadi Rp 53 per saham pada tahun ini.

Senada, Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama, memandang saham ADRO dan PGAS sangat prospektif seiring potensi dividen yield yang tinggi. Khusus untuk PGAS, ia menyebut dividen yield emiten ini bahkan dapat mencapai 10%. Tingginya dividen yield ini, menurutnya, mencerminkan stabilitas arus kas dan konsistensi dari payout ratio emiten. Secara historis, ADRO memang dikenal selalu menjaga dividen payout ratio (DPR) di level yang tinggi. Di sisi lain, PGAS juga kembali royal dalam menebar dividen, mengingat kebutuhan mereka untuk menyetor dividen kepada BPI Danantara. “Bisa dibilang, sektor energi memang selalu royal dalam membagikan keuntungan ke para pemegang sahamnya,” kata Ekky pada Senin (9/6).

Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo, Praska Putrantyo, juga mengamini bahwa ADRO dan PGAS adalah emiten paling menarik dari sektor energi selama musim dividen berlangsung, berkat tingginya dividen yield yang ditawarkan.

United Tractors (UNTR) Kembali Jajaki Peluang Akuisisi Tambang Mineral

Dari sisi fundamental, saham ADRO masih cukup menarik karena adanya potensi transformasi bisnis ke energi hijau yang akan berdampak positif secara jangka panjang. “PGAS juga menarik secara fundamental karena adanya normalisasi harga komoditas gas,” tutur Praska, Senin (9/6).

Para analis sepakat bahwa ada potensi pelemahan harga saham ketika emiten-emiten energi dan pertambangan tersebut melewati masa cum dividen, terutama bagi emiten dengan dividen yield tinggi atau di atas 5%. Selain faktor teknikal, koreksi harga saham juga kerap disebabkan oleh aksi profit taking investor. “Investor pun perlu melakukan antisipasi jika terjadi koreksi yang berpotensi melebihi dari dividen yield yang dibagikan,” kata Audi, Senin (9/6).

Di lain pihak, Praska menyarankan investor yang ingin berinvestasi jangka panjang namun masuk ketika musim dividen, untuk kembali meninjau kondisi fundamental saham yang hendak diincar. Investor perlu mencermati prospek harga komoditas energi dan pertambangan, yang akan sangat memengaruhi laju kinerja emiten di sektor ini pada sisa tahun 2025.

Ekky berpendapat, perbaikan harga komoditas yang terjadi belakangan ini akan meningkatkan EBITDA emiten energi dan pertambangan. Hal ini berpeluang memperkuat posisi arus kas emiten sekaligus memberi ruang lebih besar untuk pembagian dividen pada tahun mendatang. Oleh karena itu, investor yang mengejar dividen sebenarnya juga bisa mempertimbangkan masuk pasca ex date, terutama ketika harga sahamnya mulai stabil. Ekky menjagokan saham ADRO dan ADMR yang menunjukkan kombinasi menarik antara dividen yield, valuasi saham, dan posisi keuangan yang sehat.

Dalam rangka strategi investasi, Audi merekomendasikan trading buy saham ADRO dengan target harga Rp 2.320 per saham dan ADMR dengan target harga Rp 1.140 per saham. Ia juga merekomendasikan speculative buy saham PGEO dengan target harga Rp 1.480 per saham. Sementara itu, Praska merekomendasikan buy on weakness saham PGAS dengan target harga Rp 1.975 dan menyarankan untuk mengambil momentum dividen. Saham MEDC juga layak dipantau untuk investasi jangka panjang dengan target harga Rp 1.400 per saham.

Sejumlah Emiten Energi dan Tambang Terbitkan Obligasi untuk Berbagai Kebutuhan

Ringkasan

Investor dapat mencermati saham sektor energi dan pertambangan karena sejumlah emiten akan memasuki periode cum dividen pekan ini. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dijadwalkan cum dividen pada 12 Juni 2025. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan cum dividen pada 11 Juni 2025, sementara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada 13 Juni 2025.

Dividen dari emiten-emiten tersebut dinilai menarik, dengan ADMR, ADRO, dan PGAS menawarkan potensi dividen yield yang tinggi. Meskipun demikian, investor perlu mewaspadai potensi pelemahan harga saham setelah masa cum dividen, terutama bagi emiten dengan dividen yield tinggi. Disarankan untuk meninjau fundamental perusahaan dan prospek harga komoditas untuk investasi jangka panjang.

You might also like