CLEO Kuartal II-2025: Penjualan Naik, Laba Bersih Terkoreksi Tipis

MNCDUIT.COM JAKARTA. Di tengah perlambatan industri, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Cleo, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal II-2025. Capaian ini menunjukkan resiliensi bisnis CLEO dalam menghadapi dinamika pasar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada 30 Juni 2025, CLEO mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,37 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,4% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,30 triliun. Peningkatan penjualan ini menjadi indikator kepercayaan konsumen terhadap merek Cleo.

Sambut Hari Mangrove Sedunia, Cleo Tanam 15.000 Pohon Mangrove di Surabaya

Meskipun penjualan meningkat, laba bersih tahun berjalan CLEO mengalami penurunan sekitar 8,2% menjadi Rp 206,6 miliar, dari sebelumnya Rp 225 miliar pada kuartal II-2024. Penurunan ini menjadi catatan yang perlu diperhatikan, namun perusahaan tetap optimis dengan strategi yang telah dijalankan.

Menanggapi hal ini, CEO CLEO Melisa Patricia menjelaskan bahwa capaian ini mencerminkan ketahanan bisnis perusahaan di tengah fase normalisasi pertumbuhan industri AMDK. CLEO mampu beradaptasi dan mempertahankan kinerja positifnya.

“Saat ini pasar AMDK memang tengah melambat setelah mencatatkan pertumbuhan tinggi tahun lalu. Namun, CLEO mampu menjaga momentum lewat strategi penjualan yang tepat serta efisiensi distribusi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/7/2025). Strategi yang tepat dan efisiensi menjadi kunci keberhasilan CLEO.

Melisa menambahkan bahwa permintaan terhadap produk air minum berkualitas tetap tinggi. Oleh karena itu, CLEO fokus menjaga ketersediaan produk, mempertahankan standar kualitas, serta memperkuat merek di berbagai kanal distribusi. Kualitas dan ketersediaan produk menjadi prioritas utama CLEO.

“Kepercayaan konsumen dan investor menjadi pendorong utama bagi CLEO untuk terus berinovasi dan bertumbuh secara berkelanjutan,” katanya. Kepercayaan ini menjadi modal penting bagi CLEO untuk terus berkembang.

Sariguna Primatirta (CLEO) Berhasil Capai Kinerja Positif pada Kuartal I-2025

Selama semester I-2025, CLEO aktif melakukan inovasi produk dan diversifikasi pasar guna menjangkau konsumen yang lebih luas. Inovasi dan diversifikasi ini dilakukan untuk memperluas pangsa pasar dan menarik konsumen baru.

Di sisi distribusi, CLEO memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah dengan potensi pertumbuhan tinggi sembari memperkuat eksistensi brand secara nasional. Ekspansi distribusi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan produk CLEO di seluruh Indonesia.

Selain itu, CLEO juga terus meningkatkan efisiensi operasional melalui optimalisasi biaya dan pemanfaatan teknologi di lini produksi maupun distribusi. Efisiensi operasional menjadi fokus utama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Saat ini, CLEO mengoperasikan 32 pabrik AMDK dan sedang membangun tiga fasilitas tambahan di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru. Penambahan fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi CLEO secara signifikan.

Dengan begitu, total fasilitas produksi perusahaan akan bertambah menjadi 35 unit. Investasi ini menunjukkan komitmen CLEO untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

“Di tengah kondisi pasar yang lebih moderat, CLEO memanfaatkan momen ini untuk memperkuat fondasi bisnis dan menyiapkan akselerasi pertumbuhan jangka panjang,” ujar Melisa. CLEO optimis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Sariguna Primatirta (CLEO) Putuskan Tebar Dividen Rp 60 Miliar dan Saham Bonus

Dengan struktur biaya yang efisien dan strategi ekspansi yang terarah, manajemen CLEO optimis dapat menghadapi tantangan sekaligus menangkap peluang pasar secara berkelanjutan. CLEO siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di pasar AMDK.

CLEO Chart by TradingView

Ringkasan

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,4% menjadi Rp 1,37 triliun pada kuartal II-2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan penjualan ini menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap merek Cleo di tengah perlambatan industri AMDK. Perusahaan menekankan pentingnya strategi penjualan yang tepat dan efisiensi distribusi untuk menjaga momentum positif.

Meskipun penjualan meningkat, laba bersih CLEO mengalami penurunan sekitar 8,2% menjadi Rp 206,6 miliar. CLEO fokus pada inovasi produk, diversifikasi pasar, dan ekspansi distribusi untuk memperluas jangkauan. Perusahaan juga terus meningkatkan efisiensi operasional dan menambah fasilitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

You might also like