CBRE Right Issue: Harga Saham Terkoreksi, Peluang atau Risiko?

Di tengah pengumuman rencana ambisius untuk menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue, harga saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) justru menunjukkan performa yang kurang bertenaga. Emiten perkapalan ini berencana menerbitkan hingga 48 miliar saham, namun pergerakan harga saham CBRE terpantau lesu setelah lonjakan fantastis di awal tahun.

Pada Senin (10/11) siang, harga saham CBRE tercatat melemah 3,95% ke level Rp 1.215 per saham, melanjutkan tren koreksi sebesar 17,06% dalam sebulan terakhir. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa kinerja saham emiten perkapalan ini sejak awal tahun sangat impresif, melesat hingga 6.294,74% year to date (ytd). Lonjakan signifikan ini sebagian besar terjadi sejak bulan September, menarik perhatian para investor.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan, CBRE mengumumkan rencana untuk melaksanakan rights issue atau PMHMETD. Perseroan berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 48 miliar saham. Setiap saham yang akan diterbitkan dalam aksi korporasi ini akan memiliki nilai nominal Rp 25, sama dengan nilai nominal saham yang sudah beredar.

Dana yang berhasil dihimpun dari PMHMETD ini direncanakan akan digunakan untuk beberapa pos strategis, meliputi pembayaran sebagian utang perusahaan kepada pihak ketiga, penambahan modal kerja, serta ekspansi melalui rencana penambahan armada oleh emiten perkapalan ini. Manajemen CBRE menyatakan dalam keterbukaan informasi pada Senin (10/11) bahwa aksi korporasi ini diharapkan dapat “memperkuat struktur permodalan dan mengundang investor untuk dapat berpartisipasi dalam menginvestasikan modalnya dalam perusahaan, sehingga akan memberi nilai tambah bagi kinerja perusahaan.”

Untuk mendapatkan restu dari para pemegang saham terkait rencana rights issue ini, pihak CBRE dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Desember 2025. Keputusan dalam RUPSLB ini akan menjadi penentu kelanjutan langkah strategis CBRE dalam memperkuat posisinya di pasar.

Ringkasan

PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), emiten perkapalan, berencana menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan hingga 48 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Meskipun rencana ini diumumkan, harga saham CBRE menunjukkan koreksi 17,06% dalam sebulan terakhir, meskipun secara year to date kinerjanya sangat impresif dengan lonjakan 6.294,74%.

Dana hasil rights issue ini akan dimanfaatkan untuk membayar sebagian utang perusahaan, menambah modal kerja, serta ekspansi melalui penambahan armada. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan mengundang partisipasi investor. Rencana rights issue akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 18 Desember 2025.

You might also like