Capex Diumumkan! Rekomendasi Saham Rumah Sakit Ini Wajib Dilirik

Img AA1Be3v9

MNCDUIT.COM JAKARTA. Sektor kesehatan di Indonesia bersiap menghadapi ekspansi besar pada tahun 2025. Sejumlah emiten rumah sakit terkemuka telah mengumumkan alokasi belanja modal (capex) yang signifikan untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanan mereka di seluruh negeri.

Rencana ambisius ini meliputi PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang masing-masing menganggarkan capex jumbo sebesar Rp 2 triliun. Tak ketinggalan, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) juga menyiapkan dana Rp 1,5 triliun, sementara PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mengalokasikan antara Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun.Img AA1Be3v9

Meskipun prospek fundamental sektor rumah sakit secara keseluruhan dinilai positif, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, berpandangan bahwa tidak semua saham emiten rumah sakit layak untuk dikoleksi dalam jangka pendek. Penilaian selektif ini penting bagi investor yang ingin mengambil posisi di pasar.

Menurut Nafan, saham MIKA saat ini masih menunjukkan daya tarik yang relatif kuat dari sisi teknikal. Ia merekomendasikan “accumulative buy” untuk saham ini dengan target harga di level Rp 3.600. Daya tarik MIKA juga diperkuat oleh permintaan pasar yang cukup baik, menandakan kepercayaan investor pada prospek perusahaan.

Berbeda dengan MIKA, Nafan menilai saham SILO dan HEAL tengah mengalami pola konsolidasi bearish. Oleh karena itu, pendekatan “wait and see” dianggap lebih tepat bagi investor yang tertarik pada kedua saham tersebut. Sementara itu, SRAJ disebut memiliki likuiditas yang kurang memadai, sehingga belum direkomendasikan untuk saat ini.

Lebih lanjut, Nafan menjelaskan bahwa alokasi capex yang besar ini merupakan cerminan dari komitmen kuat masing-masing emiten dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan. Dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap stabil, sektor rumah sakit di Indonesia dinilai masih memiliki ruang pertumbuhan yang signifikan.

Untuk tetap prospektif, emiten rumah sakit perlu menunjukkan peningkatan berkelanjutan pada pendapatan dan laba bersih mereka. Nafan menekankan bahwa investor sebaiknya memprioritaskan saham yang likuid dan memiliki permintaan pasar yang kuat. Saat ini, MIKA dinilai memenuhi kriteria tersebut sebagai pilihan investasi yang menarik.

Ringkasan

Sektor kesehatan di Indonesia bersiap menghadapi ekspansi besar pada tahun 2025, ditandai dengan pengumuman alokasi belanja modal (capex) signifikan dari berbagai emiten rumah sakit. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menganggarkan Rp 2 triliun, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyiapkan Rp 1,5 triliun, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mengalokasikan Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Alokasi capex besar ini mencerminkan komitmen emiten dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan, didukung pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil.

Meskipun prospek fundamental sektor rumah sakit dinilai positif, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan pendekatan selektif. Saham MIKA direkomendasikan “accumulative buy” dengan target harga Rp 3.600 karena daya tarik teknikal, likuiditas, dan permintaan pasar yang kuat. Sementara itu, untuk saham SILO dan HEAL disarankan “wait and see” karena pola konsolidasi bearish, sedangkan SRAJ tidak direkomendasikan karena likuiditas yang kurang memadai.

You might also like