MNCDUIT.COM JAKARTA. Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Anggia Ermarini, melihat rencana buyback saham oleh bank-bank Himbara, termasuk Bank Mandiri, sebagai potensi sinyal positif bagi kebangkitan sektor perbankan BUMN. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pasar modal Indonesia.
Anggia Ermarini menjelaskan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, saham-saham perbankan mengalami tekanan akibat dinamika makroekonomi, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun global. Kondisi ini membuat aksi buyback menjadi strategi yang tepat untuk mendongkrak kembali nilai saham yang dinilai terlalu rendah (undervalued).
Buyback Jadi Sinyal Positif untuk GOTO, Cermati Rekomendasi Sahamnya
Lebih lanjut, Anggia Ermarini menyatakan bahwa keputusan buyback mencerminkan keyakinan kuat manajemen terhadap fundamental perbankan BUMN yang dinilai solid di tengah gejolak pasar. Keyakinan ini didukung oleh ruang permodalan yang memadai, diperkuat dengan tambahan likuiditas sebesar Rp200 triliun dari penempatan dana pemerintah. “Faktor ini menjadi sentimen positif yang signifikan bagi sektor perbankan secara keseluruhan,” ungkapnya dalam siaran pers pada Rabu (26/11/2025).
Meskipun demikian, Anggia Ermarini mengingatkan bank-bank BUMN untuk tetap memprioritaskan fungsi intermediasi. Likuiditas besar yang dimiliki harus disalurkan secara produktif untuk memperkuat perekonomian nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput. Dengan kata lain, dana tersebut harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.
Emiten Berharap Meraup Cuan dari Buyback Saham
Anggia Ermarini juga menyoroti bahwa keberhasilan aksi buyback berpotensi menciptakan efek berganda bagi perekonomian, mulai dari penciptaan lapangan kerja baru hingga penguatan sektor riil dan UMKM. Efek domino ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komisi VI DPR RI, ditegaskan Anggia Ermarini, akan terus mengawasi setiap aksi korporasi yang dilakukan oleh perbankan BUMN. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran kredit tetap berjalan optimal dan berpihak pada kepentingan publik. Dengan demikian, manfaat dari setiap kebijakan dan aksi korporasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Anggia Ermarini berharap bahwa langkah buyback ini benar-benar menjadi sinyal positif yang kuat bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap industri perbankan nasional dan menarik investasi yang lebih besar di masa depan.
Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Ermarini, menilai rencana buyback saham oleh bank-bank Himbara sebagai sinyal positif bagi kebangkitan sektor perbankan BUMN dan dorongan bagi pasar modal Indonesia. Aksi buyback dianggap tepat untuk mendongkrak nilai saham perbankan yang undervalued akibat dinamika makroekonomi.
Keputusan buyback mencerminkan keyakinan manajemen terhadap fundamental perbankan BUMN yang solid, didukung oleh permodalan memadai dan likuiditas dari penempatan dana pemerintah. Meskipun demikian, bank BUMN diingatkan untuk tetap memprioritaskan fungsi intermediasi dan menyalurkan likuiditas secara produktif untuk memperkuat perekonomian nasional.