
MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang beragam selama periode 28 Juli hingga 1 Agustus 2025. Meskipun mayoritas hari ditutup dengan penguatan, IHSG akhirnya harus mengakui keunggulan tekanan pasar dan berakhir di zona merah pada penutupan pekan.
Berdasarkan data dari RTI, pada hari Jumat, 1 Agustus 2025, IHSG ditutup pada level 7.537,768. Angka ini menunjukkan penurunan tipis dibandingkan penutupan pada pekan sebelumnya yang berada di level 7.543,503. Dengan kata lain, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,08% selama sepekan terakhir.
Meskipun terkoreksi, laju IHSG sebenarnya tertolong oleh performa impresif sejumlah saham. Beberapa saham bahkan berhasil menduduki posisi top gainers atau saham dengan kenaikan tertinggi selama sepekan. Menariknya, saham-saham ini berasal dari berbagai sektor, mulai dari jasa akomodasi dan perhotelan, perkebunan kelapa sawit, hingga sektor energi.
Lantas, siapa bintangnya? Posisi puncak top gainers pekan lalu diraih oleh saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA). Saham dengan kode BUVA ini mencatatkan kenaikan signifikan, melonjak 136,36% atau bertambah 150 poin selama seminggu terakhir, hingga mencapai harga Rp 260 per lembar saham.
Tak Banyak Katalis yang bisa Menopang, IHSG Pekan Ini Diprediksi Lanjutkan Koreksi
Berikut adalah rincian pergerakan harga saham BUVA selama sepekan:
Profil Singkat BUVA
Untuk lebih mengenal emiten yang sedang naik daun ini, mari kita simak profil singkat PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) berdasarkan data dari laman idx.co.id:
Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Kiwoom Sekuritas untuk Agustus 2025
Informasi Terkini tentang BUVA
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUVA baru saja merilis materi public expose insidental perusahaan pada hari Jumat, 1 Agustus 2025. Perusahaan berencana untuk menggelar public expose secara online pada hari Senin, 4 Agustus 2025.
Lantas, apa saja rencana bisnis BUVA ke depan?
Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 22 Juli 2025, untuk melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak maksimal 4.800.000.000 saham baru. Jumlah ini setara dengan 23,31% dari total saham yang telah diterbitkan dan disetor penuh oleh perseroan.
BUVA berencana untuk mengalokasikan seluruh dana yang diperoleh dari HMETD, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk ekspansi bisnis melalui investasi usaha dan belanja modal. Salah satu investasi yang akan dilakukan adalah pengembangan Alila Villas Uluwatu melalui akuisisi 55% saham PT Bukit Permai Properti, pemilik lahan seluas 19,3 hektar yang berlokasi strategis di Uluwatu.
Tonton: IHSG Hari Ini Menguat, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 1 Agusutus 2025
Manajemen BUVA menjelaskan bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang sulit diprediksi. Namun, mereka mengakui bahwa keterbukaan informasi terkait HMETD dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi dinamika pasar saat ini.
“Manajemen memandang bahwa pergerakan saham perseroan mencerminkan reaksi positif atau apresiasi dari para pemegang saham terhadap rencana HMETD yang telah memperoleh persetujuan dalam RUPSLB 2025 lalu,” demikian pernyataan manajemen BUVA dalam keterbukaan informasinya.
IHSG mengalami koreksi tipis sebesar 0,08% selama sepekan terakhir, meskipun sempat tertolong oleh performa impresif beberapa saham. Saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) menjadi top gainer dengan kenaikan signifikan sebesar 136,36%, mencapai harga Rp 260 per lembar saham. BUVA bergerak di bidang jasa akomodasi dan perhotelan, serta tercatat di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia.
BUVA berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak maksimal 4.800.000.000 saham baru untuk ekspansi bisnis. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi usaha dan belanja modal, termasuk akuisisi saham PT Bukit Permai Properti yang memiliki lahan strategis di Uluwatu. Manajemen BUVA meyakini pergerakan harga saham mencerminkan reaksi positif terhadap rencana HMETD.