JAKARTA, MNCDUIT.COM – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memproyeksikan stabilitas dalam bisnis batu bara mereka, memperkirakan bahwa kondisi di tahun 2026 tidak akan jauh berbeda dari tahun 2025.
Menurut Direktur Bumi Resources, Maringan M. Ido Hotna Hutabarat, volume penjualan batu bara BUMI pada tahun 2026 diperkirakan akan berada di kisaran 77 juta hingga 78 juta ton. PT Kaltim Prima Coal (KPC) tetap menjadi tulang punggung penjualan batu bara BUMI, dengan proyeksi kontribusi sekitar 53,5 juta ton pada tahun mendatang.
Sementara itu, PT Arutmin Indonesia diprediksi akan menyumbang antara 22 juta hingga 23 juta ton penjualan batu bara di tahun yang sama.
Proyeksi yang optimis namun realistis ini didasari oleh perkiraan harga batu bara global yang cenderung stabil di tahun 2026. Hal ini disebabkan oleh pasar batu bara yang masih menghadapi tantangan kelebihan pasokan global, sementara permintaan mengalami sedikit penurunan.
“Dari sisi pendapatan, kami memperkirakan akan setara dengan tahun 2025, kecuali jika Tiongkok meningkatkan impor batu bara mereka,” ungkap Maringan dalam paparan publik yang diadakan pada Senin, 1 Desember 2025.
Merujuk pada materi paparan publik tersebut, BUMI menargetkan penjualan batu bara sebanyak 73 juta hingga 75 juta ton di tahun 2025. Target ini didukung oleh penjualan batu bara KPC sekitar 52 juta hingga 53 juta ton, dan Arutmin sekitar 20 juta hingga 21 juta ton.
Sayangnya, volume penjualan BUMI hingga kuartal III-2025 mengalami penurunan sebesar 2,39% *year on year* (yoy) menjadi 54,5 juta ton. Penurunan ini disebabkan oleh kondisi cuaca buruk yang melanda area pertambangan KPC, yang berdampak pada produktivitas BUMI secara keseluruhan.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memproyeksikan penjualan batu bara di tahun 2026 berada di kisaran 77 juta hingga 78 juta ton, dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai kontributor utama sekitar 53,5 juta ton, dan PT Arutmin Indonesia menyumbang 22 juta hingga 23 juta ton. Proyeksi ini didasari perkiraan harga batu bara global yang stabil karena kelebihan pasokan global dan penurunan permintaan.
Meskipun demikian, target penjualan BUMI di tahun 2025 adalah 73 juta hingga 75 juta ton. Sayangnya, volume penjualan hingga kuartal III-2025 mengalami penurunan 2,39% menjadi 54,5 juta ton akibat cuaca buruk yang mempengaruhi produktivitas KPC.