
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau yang dikenal luas sebagai BRI, secara konsisten mempertegas dedikasinya untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sektor ini diakui sebagai pilar vital yang menopang fondasi perekonomian nasional, serta berperan krusial dalam pertumbuhan berkelanjutan.
Sejalan dengan semangat Asta Cita yang mengedepankan pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi rakyat, BRI secara berkelanjutan menjalankan berbagai program pemberdayaan UMKM yang terintegrasi. Inisiatif ini dirancang untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif, merata, dan berkesinambungan di seluruh pelosok Indonesia, menjangkau komunitas terkecil hingga pusat-pusat ekonomi.
Komitmen BRI ini kembali ditegaskan dalam jumpa pers Kinerja Keuangan Triwulan III 2025 yang diselenggarakan di Kantor Pusat BRI, Jakarta, pada Kamis (30/10). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menyoroti bahwa keberhasilan program-program pemberdayaan UMKM ini menjadi landasan krusial dalam mendukung agenda pembangunan nasional secara menyeluruh.
Agus Noorsanto lebih lanjut mengungkapkan capaian signifikan BRI dalam pembinaan komunitas. Hingga akhir September 2025, BRI berhasil membina sebanyak 4.909 Desa BRILiaN yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia, menunjukkan jangkauan program yang masif.
Mengutip keterangan resmi pada Sabtu (15/11), Agus Noorsanto menambahkan, “Selain itu, melalui program KlasterkuHidupku, BRI juga telah mengembangkan 41.715 klaster usaha sebagai bagian integral dari strategi penguatan sektor produktif berbasis komunitas.” Upaya ini menunjukkan fokus BRI dalam membangun ekosistem usaha yang kokoh dari tingkat akar rumput.
Dukungan BRI terhadap UMKM juga diperkuat melalui platform digital LinkUMKM. Platform ini tercatat telah dimanfaatkan oleh lebih dari 13,6 juta pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kapasitas usaha, dan mempercepat proses “naik kelas”. Tak berhenti di situ, untuk menumbuhkembangkan potensi UMKM, BRI juga aktif membina 54 Rumah BUMN dan telah sukses menyelenggarakan 17 ribu sesi pelatihan yang relevan dan praktis.
Agus Noorsanto menggarisbawahi dampak ganda dari inisiatif ini, menuturkan, “Berbagai program pemberdayaan UMKM yang telah dilakukan oleh BRI tidak hanya menjadi wujud komitmen sosial BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap kinerja bisnis perusahaan.” Ini menegaskan bahwa investasi sosial BRI berbuah pada pertumbuhan kinerja yang positif.
Sejalan dengan intensitas BRI dalam pemberdayaan UMKM, kinerja keuangan BRI hingga Triwulan III 2025 juga menunjukkan tren pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan. Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI mencatatkan peningkatan yang kuat, didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang terus menguat. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga BRI tercatat tumbuh 8,2 persen secara tahunan (YoY), mencapai angka Rp1.474,8 triliun.
Di sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI juga memperlihatkan pertumbuhan yang impresif sebesar 6,3 persen YoY, menembus angka Rp1.438,1 triliun. Perbaikan fundamental dalam kinerja BRI ini secara signifikan berkontribusi positif terhadap capaian laba bersih perseroan. Hingga akhir Triwulan III 2025, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp41,2 triliun, menegaskan posisi kuatnya di industri perbankan nasional.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) secara konsisten memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar vital ekonomi nasional dan pertumbuhan berkelanjutan. Sejalan dengan semangat Asta Cita, BRI menjalankan berbagai program pemberdayaan, termasuk membina 4.909 Desa BRILiaN dan mengembangkan 41.715 klaster usaha melalui KlasterkuHidupku. Dukungan juga diberikan melalui platform LinkUMKM yang dimanfaatkan lebih dari 13,6 juta pelaku UMKM, serta pembinaan 54 Rumah BUMN dan 17 ribu sesi pelatihan.
Program-program pemberdayaan UMKM ini tidak hanya memperkuat fondasi ekonomi rakyat, tetapi juga berdampak positif pada kinerja bisnis BRI. Hingga Triwulan III 2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 8,2% YoY menjadi Rp1.474,8 triliun dan penyaluran kredit mencapai Rp1.438,1 triliun, meningkat 6,3% YoY. Capaian fundamental ini berkontribusi pada laba bersih perseroan sebesar Rp41,2 triliun, menunjukkan posisi kuat BRI dalam mendukung ekonomi nasional.