BREN, CUAN, TPIA Terpuruk! Saham Prajogo Pangestu Jadi Beban IHSG?

MNCDUIT.COM, JAKARTA — Di tengah penguatan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan 21 hingga 25 Juli 2025, sejumlah emiten besar justru terpantau menjadi beban utama yang menahan laju indeks. Saham-saham terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu seperti BREN, CUAN, hingga TPIA, bersama deretan nama lainnya, masuk dalam daftar 10 saham top laggards pekan ini.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Grup Barito, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), menduduki peringkat pertama sebagai pemberat indeks komposit. Saham BREN mengalami anjlok 4,38% dalam sepekan, memberikan tekanan sebesar 13,27 poin terhadap IHSG.

Posisi kedua saham penekan IHSG juga ditempati oleh emiten milik Prajogo Pangestu lainnya, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Saham CUAN terkoreksi 7,55% dalam sepekan, berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 5,14 poin. Selanjutnya, saham perbankan pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turut membebani IHSG dengan pelemahan 1,05% sepekan, menekan indeks sebesar 4,38 poin.

: Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Sepekan, Ada DSSA, BREN hingga ANTM

Sementara itu, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) juga menjadi salah satu pemberat indeks komposit, mencatatkan pelemahan 1,86% sepekan dan berkontribusi sebesar 3,94 poin terhadap pergerakan IHSG. Kemudian, saham PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), yang terafiliasi dengan Boy Thohir, turut masuk daftar top laggards setelah emiten tambang nikel tersebut anjlok 9,09% sepekan, menyumbang tekanan 3,87 poin.

Di urutan berikutnya, saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) terkoreksi tajam 13,4% sepekan, memberikan kontribusi penahan laju IHSG sebesar 3,44 poin. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) juga turut membebani IHSG dengan tambahan 2,61 poin, setelah sahamnya terkoreksi 7,51% dalam sepekan.

: : Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Pekan Ini, Ada TPIA, BBCA hingga GOTO

Adapun saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) berada di urutan ke-8 dengan pelemahan 4,44% sepekan, berkontribusi menahan laju IHSG sebesar 2,24 poin. Terakhir, di urutan ke-9 dan ke-10, terdapat saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang masing-masing turun 9,12% dan 2,22% sepekan, dengan kontribusi menahan laju indeks komposit sebesar 2,17 poin dan 2,15 poin.

Berikut Daftar Top Laggards atau Saham Penekan IHSG Pekan Ini:

: : Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Pekan Ini, Ada BMRI, TLKM hingga PANI

  1. BREN: (-13,27 Poin)
  2. CUAN: (-5,14 Poin)
  3. BMRI: (-4,38 Poin)
  4. TPIA: (-3,94 Poin)
  5. MBMA: (-3,87 Poin)
  6. PTRO: (-3,44 Poin)
  7. HEAL: (-2,61 Poin)
  8. BRMS: (-2,24 Poin)
  9. SSIA: (-2,17 Poin)
  10. AMRT: (-2,15 Poin)

Img AA1CwBuu

Paradoksnya, di tengah melemahnya saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mencatatkan penguatan signifikan selama sepekan terakhir. IHSG bahkan berhasil menorehkan rekor penutupan tertingginya sepanjang tahun 2025, mencapai level 7.543,50.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, mengonfirmasi bahwa IHSG selama sepekan ditutup meningkat 3,17% pada level 7.543,50, naik dari 7.311,91 pada pekan sebelumnya. Penguatan ini juga disertai dengan pencapaian rekor tertinggi kapitalisasi pasar Bursa, yang meningkat sebesar 3,37% menjadi Rp13.519 triliun dari Rp13.079 triliun pada pekan sebelumnya.

“Selain itu, jumlah order di BEI pada pekan ini juga memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah,” kata Kautsar pada Jumat (25/7/2025).

Menurut Kautsar, data-data positif ini merupakan sinyal kuat adanya peningkatan kepercayaan investor di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. Kepercayaan ini, tambahnya, merupakan buah dari implementasi inisiatif strategis yang dilakukan oleh BEI bersama para pemangku kepentingan.

“Tentunya dengan semakin tingginya partisipasi investor dan aktivitas transaksi, maka dapat semakin besar pula peran pasar modal Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional untuk menuju Indonesia yang berdaulat,” tuturnya, menekankan pentingnya peran pasar modal dalam perekonomian.

Meskipun demikian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami sedikit penurunan, sebesar 3,19% menjadi Rp16,09 triliun dari Rp16,62 triliun pada penutupan pekan lalu. Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian justru menunjukkan peningkatan 2,31% menjadi 1,73 juta kali transaksi, dari 1,69 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Adapun investor asing pada Jumat (26/7/2025) tercatat melakukan nilai jual bersih sebesar Rp233,39 miliar. Secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih membukukan jual bersih sebesar Rp59,63 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham-saham terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, seperti BREN, CUAN, dan TPIA, menjadi beban utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan 21-25 Juli 2025. BREN anjlok 4,38% dan menekan IHSG 13,27 poin, diikuti CUAN yang terkoreksi 7,55% serta TPIA melemah 1,86%. Beberapa emiten besar lainnya, termasuk BMRI dan MBMA, juga tercatat sebagai saham penekan indeks minggu ini.

Meskipun saham-saham berkapitalisasi besar tersebut melemah, IHSG justru menguat signifikan sebesar 3,17% dan berhasil mencapai rekor penutupan tertinggi tahun 2025 di level 7.543,50. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia juga mencatat rekor tertinggi sebesar Rp13.519 triliun, menandakan peningkatan kepercayaan investor. Meskipun demikian, nilai transaksi harian sedikit menurun sementara frekuensi transaksi menunjukkan peningkatan.

You might also like