
MNCDUIT.COM, JAKARTA – Fransiskus Ruly Aryawan, Direktur Utama PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), kembali mempertegas keyakinannya terhadap prospek perusahaan dengan menambah porsi kepemilikan saham CDIA secara signifikan. Melalui laporan keterbukaan informasi, terungkap bahwa orang nomor satu di emiten terafiliasi Prajogo Pangestu ini telah mengakuisisi sebanyak 600.000 lembar saham CDIA pada tanggal 16 Oktober 2025.
Rincian transaksi menunjukkan bahwa pembelian dilakukan dalam dua tahap, yakni 347.200 lembar pada harga Rp1.985 per saham dan 252.800 lembar saham lainnya pada harga Rp1.995 per saham. Secara total, Fransiskus Ruly Aryawan menggelontorkan dana sekitar Rp1,19 miliar untuk pembelian 600.000 lembar saham tersebut. Dengan penambahan ini, total kepemilikan sahamnya di CDIA kini mencapai angka 5,6 juta lembar.
Dalam keterangannya, seperti yang disampaikan pada Senin, 20 Oktober 2025, Fransiskus Ruly Aryawan menyatakan bahwa status kepemilikannya adalah langsung, dengan tujuan transaksi murni sebagai investasi. Langkah ini mengindikasikan optimisme manajemen terhadap arah dan kinerja perusahaan ke depan.
Pada penutupan perdagangan Senin, 20 Oktober, harga saham CDIA tercatat di level Rp1.820 per lembar, menunjukkan kenaikan 2,25%. Sejak melantai di bursa melalui penawaran umum perdana (IPO), saham emiten ini telah melonjak lebih dari 600%, mencerminkan minat investor yang kuat terhadap prospek Chandra Daya Investasi.
Baca Juga: Prospek Saham IPO Usai Harga CDIA, COIN Cs Melonjak
Di balik pergerakan sahamnya, CDIA terus memacu ekspansi bisnis ke dua sektor strategis, yaitu energi terbarukan (EBT) dan logistik. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan memperkuat posisinya di industri.
Di sektor EBT, melalui anak usahanya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA tengah gencar mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 MWp di Cilegon, Banten. Proyek ambisius ini diharapkan dapat menambah total kapasitas PLTS CDI Group menjadi 11 MWp dan ditargetkan beroperasi penuh pada November 2025.
Fransiskus Ruly Aryawan, selaku Presiden Direktur CDI Group, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan langkah krusial bagi perusahaan dalam memperkuat kontribusi terhadap bauran energi nasional, sekaligus mendukung agenda transisi energi Indonesia. “Portofolio PLTS CDI Group dengan total kapasitas 11 MWp yang tersebar di Kawasan Industri Krakatau maupun di lokasi lain pada skala nasional ini menunjukkan komitmen kami dalam menghadirkan energi bersih. Ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas kapasitas PLTS sebagai bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” paparnya dalam siaran pers pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Baca Juga: Biang Kerok IHSG Anjlok 2,22% Jauhi 8.000, Saham Konglomerat CDIA, PGUN, Cs Berguguran
Langkah ekspansi berkelanjutan di bidang energi hijau ini bukan hanya memperkuat posisi CDI Group sebagai pemain kunci, tetapi juga diproyeksikan mampu menekan emisi karbon hingga hampir 10.000 ton CO₂eq per tahun. Angka ini setara dengan penyerapan karbon dari lebih dari 469.000 pohon, sebuah kontribusi signifikan terhadap target pengurangan emisi karbon nasional.
Selain fokus pada energi bersih, CDI Group juga memperkuat lini logistiknya. Perusahaan telah mengakuisisi dua kapal chemical vessel berkapasitas 9.000 Deadweight Tonnage (DWT) dari Jepang. Kapal-kapal ini dirancang khusus untuk mengangkut bahan kimia di jalur pelayaran domestik maupun internasional, dan dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I/2026, menandai perluasan jangkauan layanan logistik perusahaan.
Baca Juga: Saham Prajogo BREN, BRPT, CDIA Anjlok, IHSG Jeblok 2,22% ke Level 7.944
———————
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Fransiskus Ruly Aryawan, Direktur Utama PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), mengakuisisi tambahan 600.000 lembar saham CDIA senilai sekitar Rp1,19 miliar pada 16 Oktober 2025. Pembelian ini meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 5,6 juta lembar, dengan tujuan investasi langsung yang mencerminkan optimisme manajemen. Saham CDIA sendiri telah melonjak lebih dari 600% sejak IPO, mencerminkan minat investor yang kuat.
CDIA juga terus menggenjot ekspansi bisnis ke sektor energi terbarukan (EBT) dan logistik. Melalui PT Krakatau Chandra Energi, CDIA mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 MWp di Cilegon, sehingga total kapasitas PLTS grup akan mencapai 11 MWp dan ditargetkan beroperasi November 2025. Di sektor logistik, perusahaan mengakuisisi dua kapal chemical vessel berkapasitas 9.000 DWT dari Jepang, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I/2026.