
MNCDUIT.COM – PT Blue Bird Tbk (BIRD) secara resmi mengumumkan persetujuan pembagian dividen tunai yang signifikan kepada para pemegang sahamnya. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, 19 Juni.
Dalam RUPST tersebut, disepakati bahwa total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 300,2 miliar, atau setara dengan 51 persen dari total laba bersih Perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk untuk tahun buku 2024. Dengan demikian, setiap investor pemilik saham Blue Bird (BIRD) berhak memperoleh dividen sebesar Rp 120 per lembar saham.
Direktur Utama Blue Bird, Adrianto (Andre) Djokosoetono, dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com pada Jumat, 20 Juni, menjelaskan bahwa dividen akan didistribusikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 2 Juli 2025. Pembayaran dividen dijadwalkan akan dilakukan pada 11 Juli 2025. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar Rp 284,9 miliar akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan, serta mendukung kebutuhan belanja modal dan berbagai pengembangan strategis sepanjang tahun berjalan.
Keputusan pembagian dividen yang besar ini didasari oleh kinerja keuangan Blue Bird yang cemerlang. Sepanjang tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Torehan ini menandai tahun ketiga berturut-turut di mana Blue Bird sukses meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit, sebuah pencapaian yang konsisten dan membanggakan.
Secara rinci, pada tahun 2024, Blue Bird membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5 triliun, tumbuh 14 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat lebih dari Rp 593 miliar, meningkat 28 persen dibandingkan tahun 2023. Tak hanya itu, EBITDA juga menunjukkan kenaikan signifikan menjadi lebih dari Rp 1,2 triliun, atau meningkat 9 persen secara tahunan.
Andre Djokosoetono menyoroti bahwa peningkatan kinerja keuangan ini didukung oleh langkah-langkah ekspansi dan optimalisasi operasional yang terus-menerus dijalankan oleh Perseroan. Pada akhir tahun 2024, total armada Blue Bird tercatat mencapai sekitar 24.200 unit yang tersebar di 20 kota, menunjukkan penambahan sekitar 1.200 unit dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain persetujuan pembagian dividen, RUPST juga menyetujui perubahan penting dalam susunan anggota Dewan Komisaris. Noni Purnomo diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama, sebuah langkah strategis yang diharapkan dapat semakin memperkuat tata kelola perusahaan dan arah strategis Blue Bird di masa mendatang.
Manajemen Blue Bird optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum krusial bagi Perseroan untuk terus relevan dan kompetitif di era mobilitas modern. Fokus utama akan meliputi pengembangan armada yang lebih ramah lingkungan, memperluas kemitraan kanal digital, serta menghadirkan berbagai layanan yang adaptif dan inklusif sesuai kebutuhan pasar.
“Fokus kami tetap pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjadikan Blue Bird sebagai solusi mobilitas yang selalu dapat diandalkan bagi masyarakat,” tutup Andre, menegaskan komitmen perusahaan untuk masa depan.
PT Blue Bird Tbk (BIRD) telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 120 per lembar saham, yang totalnya mencapai Rp 300,2 miliar atau 51 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 Juni. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 11 Juli 2025, untuk pemegang saham yang tercatat pada 2 Juli 2025, sementara sisa laba bersih dialokasikan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan strategis.
Pembagian dividen yang signifikan ini didukung oleh kinerja keuangan Blue Bird yang cemerlang di tahun 2024, di mana Perseroan mencatat pertumbuhan laba bersih 28% menjadi lebih dari Rp 593 miliar, dengan pendapatan bersih mencapai Rp 5 triliun. Peningkatan kinerja ini menandai tahun ketiga berturut-turut Perseroan meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit, juga didukung oleh ekspansi armada hingga 24.200 unit. RUPST juga menyetujui pengangkatan Noni Purnomo sebagai Wakil Komisaris Utama, memperkuat tata kelola perusahaan.