BBRI Pimpin Kenaikan! Saham Big Banks Kompak Menguat Hari Ini

Img AA1yaJG5

MNCDUIT.COM JAKARTA. Pasar saham Indonesia pada Kamis (10/7) mencatat kinerja positif dari sektor perbankan. Saham-saham bank raksasa tanah air, atau yang akrab disebut big banks, berhasil ditutup menguat signifikan, dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin penguatan tersebut.

Harga saham BBRI ditutup melonjak 5,16% pada akhir perdagangan, mencapai level Rp 3.870 per saham. Kenaikan yang terjadi pada Kamis ini menandai rekor penguatan tertinggi dalam sepekan terakhir bagi saham bank wong cilik ini. Dalam periode sepekan, BBRI telah menunjukkan kenaikan serupa, bergerak dari harga terendah di level Rp 3.650 per saham.

Menyusul BBRI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga mencatatkan kinerja impresif. Harga saham BBNI, yang merupakan salah satu bank besar di Indonesia, melonjak sekitar 2,75% dari penutupan hari sebelumnya, mencapai Rp 4.110 per saham. Penguatan harian ini turut berkontribusi pada kenaikan total saham BBNI sebesar 3,53% dalam sepekan terakhir.

Tak ketinggalan, harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turut menunjukkan penguatan sebesar 2,34% dari harga penutupan sebelumnya, mengakhiri perdagangan di level Rp 4.820 per saham. Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga kompak bergerak positif, meskipun dengan persentase kenaikan yang lebih moderat. Saham BBCA tercatat naik 1,18% menjadi Rp 8.600 per saham, melengkapi dominasi penguatan di antara big banks.

Menganalisis pergerakan ini, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, mengungkapkan bahwa penguatan saham-saham bank ini lebih menyerupai rebound biasa. Hal ini didasari oleh fenomena outflow yang sempat terjadi dari investor asing, yang diimbangi dengan aksi akumulasi kuat oleh investor domestik, terutama pada Kamis (10/7).

Menurut Indy, sentimen positif di kalangan investor dipicu oleh spekulasi akan potensi pemulihan margin bersih dan pertumbuhan kredit perbankan di masa mendatang. Ekspektasi ini semakin diperkuat dengan proyeksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur pekan depan, yang berpotensi memberikan dorongan lebih lanjut bagi sektor perbankan.

Dari sisi valuasi saham, Indy Naila secara spesifik menilai saham BBNI dan BMRI sangat menarik untuk diakumulasi. Argumentasinya didasarkan pada rasio Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) kedua bank besar ini yang berada di bawah rata-rata industri. Untuk diketahui, industri perbankan saat ini mencatat PER 15,97 kali dan PBV 2,62 kali.

Sebagai perbandingan, PER BBNI berada di angka 6,86 kali dan PBV 0,85 kali, sedangkan BMRI memiliki PER 8,24 kali dan PBV 1,53 kali. Angka-angka ini menunjukkan potensi nilai yang menarik bagi investor yang mencari peluang di sektor perbankan.

Ringkasan

Pada Kamis (10/7), saham-saham bank raksasa di Indonesia, atau big banks, menunjukkan penguatan signifikan, dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melonjak 5,16% mencapai Rp 3.870 per saham. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga naik 2,75% dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 2,34%. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turut mencatat kenaikan 1,18%, melengkapi kinerja positif sektor perbankan.

Investment Analyst Indy Naila menilai penguatan ini sebagai rebound yang didorong akumulasi investor domestik mengimbangi outflow asing. Sentimen positif investor dipicu oleh spekulasi pemulihan margin bersih dan pertumbuhan kredit perbankan, didukung proyeksi penurunan suku bunga acuan BI. Indy secara spesifik merekomendasikan BBNI dan BMRI untuk diakumulasi karena rasio valuasi PER dan PBV mereka berada di bawah rata-rata industri perbankan.

You might also like