Bang Si Hyuk Terseret Kasus IPO? HYBE Siap Buka Data!

MNCDUIT.COM – Perusahaan hiburan raksasa asal Korea Selatan, HYBE, akhirnya angkat bicara di tengah kontroversi yang memanas terkait dugaan pelanggaran dalam proses penawaran umum perdana (IPO) mereka.

Melansir laman Allkpop, dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu (9/7), HYBE menegaskan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan otoritas hukum dan regulator keuangan yang sedang mengusut kasus yang menyeret nama pendiri sekaligus ketuanya, Bang Si Hyuk. Pihak HYBE secara tulus menyampaikan permohonan maaf atas kekhawatiran publik yang ditimbulkan oleh berita seputar proses IPO yang melibatkan pimpinan mereka.Img AA1IfdgX

“Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran karena berita terbaru mengenai proses IPO kami,” ungkap HYBE dalam pernyataannya.

Pernyataan ini merupakan respons langsung terhadap gelombang perhatian publik dan tekanan media yang meningkat tajam, menyusul dugaan manipulasi atau ketidaktransparanan signifikan dalam proses pencatatan saham perdana perusahaan tersebut. HYBE lebih lanjut menyatakan bahwa mereka secara aktif memberikan dukungan penuh terhadap investigasi yang tengah berlangsung.

“Kami secara aktif bekerja sama dengan regulator keuangan dan polisi dengan memberikan penjelasan terperinci dan materi yang relevan terkait dengan masalah tersebut,” jelas HYBE. Mereka menambahkan, meskipun proses hukum ini kemungkinan akan memakan waktu, perusahaan tetap teguh pada komitmen untuk membuktikan bahwa seluruh prosedur IPO dilakukan dengan mematuhi sepenuhnya ketentuan hukum dan regulasi yang berlaku pada saat itu.

“Meskipun prosesnya mungkin memakan waktu, kami akan melakukan yang terbaik untuk mengklarifikasi bahwa IPO dilakukan dengan sepenuhnya mematuhi hukum dan peraturan pada saat itu,” lanjut HYBE dalam pernyataan resmi tersebut.

Langkah ini diambil setelah berbagai laporan media dan pernyataan dari otoritas keuangan Korea Selatan mengindikasikan keterlibatan Bang Si Hyuk dalam kesepakatan bisnis yang diduga melanggar prinsip transparansi dan keadilan pasar modal. Ia dituding telah menyesatkan investor awal dengan mengklaim bahwa HYBE tidak memiliki rencana untuk melantai di bursa saham.

Namun, fakta yang terkuak menunjukkan bahwa saat itu Bang Si Hyuk justru telah menandatangani kesepakatan rahasia dengan beberapa dana ekuitas swasta (PEF). Perjanjian tersebut dikabarkan akan memberinya bagian keuntungan substansial apabila IPO berhasil terlaksana. Menurut laporan, kesepakatan gelap ini menghasilkan keuntungan pribadi bagi Bang Si Hyuk yang mencapai lebih dari 400 miliar won Korea Selatan, setara dengan sekitar Rp 4,7 triliun (dengan kurs Rp 11,84 per KRW).

Kasus dugaan penipuan perdagangan ini kini berada di bawah pengawasan ketat Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC), yang merupakan bagian dari Komisi Jasa Keuangan (FSC) Korea Selatan. SFC dijadwalkan akan menggelar pertemuan krusial pada tanggal 16 Juli mendatang untuk mengevaluasi apakah kasus ini memiliki cukup bukti untuk diteruskan ke kejaksaan guna penuntutan lebih lanjut.

Melalui pernyataannya, HYBE tidak hanya berupaya mempertahankan posisi hukumnya, tetapi juga secara strategis meredam kekhawatiran para investor serta menjaga reputasi perusahaan di tengah badai kontroversi. Dengan menawarkan transparansi yang lebih terbuka dan janji kerja sama penuh kepada pihak berwenang, HYBE berharap dapat membuktikan bahwa operasional mereka tetap dalam koridor hukum, dan bahwa proses IPO telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Meskipun demikian, publik dan pengamat industri memandang bahwa hasil pertemuan FSC nanti akan menjadi titik balik penting bagi masa depan hukum dan citra HYBE, serta reputasi Bang Si Hyuk di dunia bisnis dan hiburan Korea Selatan. Jika dakwaan resmi benar-benar diajukan, dampaknya diperkirakan akan meluas, tidak hanya memengaruhi perusahaan, tetapi juga mengikis iklim kepercayaan publik terhadap transparansi dalam industri hiburan yang semakin erat terintegrasi dengan sektor keuangan.

Ringkasan

HYBE, perusahaan hiburan Korea Selatan, telah menanggapi kontroversi terkait dugaan pelanggaran dalam proses penawaran umum perdana (IPO) mereka yang menyeret pendiri Bang Si Hyuk. HYBE menyampaikan permohonan maaf atas kekhawatiran publik dan menegaskan komitmen penuh untuk bekerja sama dengan otoritas hukum dan regulator keuangan. Bang Si Hyuk dituduh menyesatkan investor dengan mengklaim tidak ada rencana IPO, padahal ia telah menandatangani kesepakatan rahasia dengan dana ekuitas swasta yang memberinya keuntungan pribadi signifikan setelah IPO.

Dugaan kasus penipuan perdagangan ini kini berada di bawah pengawasan ketat Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Korea Selatan. SFC dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada 16 Juli untuk mengevaluasi bukti guna penuntutan lebih lanjut. HYBE menegaskan bahwa seluruh prosedur IPO dilakukan dengan mematuhi sepenuhnya ketentuan hukum dan regulasi yang berlaku pada saat itu, serta akan terus memberikan dukungan penuh terhadap investigasi yang tengah berlangsung.

You might also like