Awas! Saham Bank LQ45 Tertekan, BBRI, BMRI, BBCA Jadi Sorotan

Img AA1FZD16

MNCDUIT.COM  Pergerakan emiten perbankan papan atas, khususnya yang tergabung dalam indeks LQ45, menjadi sorotan utama saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah signifikan pada Senin, 23 Juni 2025. Tiga bank raksasa, yakni saham BBRI, saham BBCA, dan saham BMRI, kompak menunjukkan performa negatif seiring dengan anjloknya pasar sebesar 1,74% menuju level 6.787.

Mengawali analisis, saham BBCA dari PT Bank Central Asia Tbk menjadi salah satu bankir yang mengakhiri sesi perdagangan dalam zona merah. Pada penutupan bursa, harga saham BBCA tercatat berada di Rp 8.625 per saham. Angka ini menandai koreksi sebesar 0,86% dibandingkan harga penutupan Jumat, 20 Juni 2025, yang berada di Rp 8.700. Selama perdagangan hari itu, saham BBCA dibuka pada harga Rp 8.575, sempat menyentuh level tertinggi Rp 8.700, dan terendah di Rp 8.500, sebelum akhirnya ditutup merosot Rp 75 dalam sehari.

IHSG Ditutup Jatuh 1,74% ke 6.787,14 Senin (23/6), Top Losers LQ45: PTBA, CTRA, MAPI

Tren pelemahan saham BBCA juga terlihat dalam periode lebih panjang. Dalam rentang waktu seminggu terakhir, tepatnya sejak 16 Juni 2025, harga saham BBCA telah terkoreksi 3,36% dari posisi Rp 8.925. Bahkan, jika menilik performa setahun ke belakang sejak 21 Juni 2024, saham ini telah mencatatkan penurunan signifikan sebesar 10,16% dari harga Rp 9.600.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), aktivitas transaksi saham BBCA pada hari tersebut cukup ramai, dengan total nilai mencapai Rp 753,10 miliar dan volume perdagangan mencapai 873.245 lot.

Img AA1HeLXX

Tensi Geopolitik Makin Panas, IHSG Rawan Tertekan

BBRI Turun Hampir 2%

Mengikuti jejak rekan-rekan perbankannya, saham BBRI milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga harus pasrah menghadapi penurunan harga pada penutupan perdagangan. Harga akhir saham BBRI tercatat di Rp 3.720 per lembar, terkoreksi 1,85% dari harga penutupan Jumat, 20 Juni 2025, yakni Rp 3.790. Sepanjang hari, saham ini dibuka di level Rp 3.730, mencapai harga tertinggi Rp 3.750, dan terendah di Rp 3.660 sebelum mengakhiri perdagangan dengan penurunan Rp 70 dalam sehari.

Geopolitik Makin Panas, Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham pada Senin (23/6)

Secara periodik, performa saham BBRI juga menunjukkan tren yang sama. Dalam kurun waktu seminggu terakhir, terhitung sejak 16 Juni 2025, harga saham ini telah merosot 6,77% dari posisi Rp 3.990. Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi setahun yang lalu, pada 21 Juni 2024, saham BBRI telah melemah lebih dalam sebesar 16,22% dari harga Rp 4.440.

Volume dan nilai transaksi saham BBRI pada hari itu cukup tinggi, tercatat oleh BEI senilai Rp 825,40 miliar dengan total volume perdagangan mencapai 2.220.677 lot.

IHSG Dibuka Turun 2%, Saham Market Cap Terbesar Menyeret Indeks

BMRI Turun Tipis

Terakhir, saham BMRI dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turut mencatatkan koreksi, meski tipis. Pada penutupan bursa, harga saham BMRI berhenti di Rp 4.920 per saham. Penurunan ini sebesar 0,20% dari harga penutupan Jumat, 20 Juni 2025, yakni Rp 4.930. Selama sesi perdagangan, saham BMRI dibuka pada Rp 4.870, bergerak di rentang harga tertinggi Rp 4.930 dan terendah Rp 4.800, sebelum akhirnya ditutup merosot Rp 10 per saham dalam sehari.

Geopolitik Makin Panas, Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham pada Senin (23/6)

Dalam perhitungan lebih jauh, kinerja saham BMRI juga menunjukkan tekanan. Sejak 16 Juni 2025 (tujuh hari lalu), harga saham BMRI telah anjlok 4,47% dari level Rp 5.150. Bahkan, dalam kurun waktu setahun terakhir sejak 21 Juni 2024, saham ini telah kehilangan 19,67% dari nilainya yang kala itu Rp 6.125.

Berdasarkan catatan BEI, total nilai transaksi saham BMRI mencapai Rp 583,60 miliar, dengan volume perdagangan mencapai 1.194.392 lot.

Tonton: Perang Dengan Iran Menguras Anggaran Israel, Biayanya Mencapai Rp 3,2 Triliun per Hari

Ringkasan

Pada Senin, 23 Juni 2025, pergerakan saham emiten perbankan papan atas yang tergabung dalam indeks LQ45, seperti BBRI, BBCA, dan BMRI, menjadi sorotan utama karena kompak menunjukkan performa negatif. Hal ini terjadi seiring dengan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan sebesar 1,74% menuju level 6.787 pada penutupan perdagangan hari itu.

Saham BBCA ditutup melemah 0,86% menjadi Rp 8.625, dan telah terkoreksi 10,16% dalam setahun terakhir. Saham BBRI juga merosot 1,85% ke Rp 3.720, dengan penurunan 16,22% dalam setahun terakhir. Sementara itu, saham BMRI ditutup tipis 0,20% ke Rp 4.920, tercatat anjlok 19,67% dalam satu tahun terakhir.

You might also like