Awas! IHSG Berpotensi Koreksi di Perdagangan Senin

MNCDUIT.COM JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melanjutkan tren koreksinya pada perdagangan Senin (7/7). Sebelumnya, IHSG telah menutup sesi perdagangan Jumat (4/7) dengan pelemahan tipis 0,19%, mendarat di level 6.865,19.

Analis pasar mencermati bahwa pergerakan IHSG belakangan ini cenderung sideways dalam kisaran yang sempit. Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyoroti volume dan nilai perdagangan yang relatif rendah, jauh di bawah rata-rata transaksi harian. Sebagai gambaran, pada Jumat (4/7), nilai transaksi harian hanya mencapai Rp 7,96 triliun, kontras dengan rata-rata transaksi harian sepanjang tahun 2025 berjalan yang menyentuh angka Rp 13,16 triliun.

Kondisi pasar yang lesu ini, menurut Valdy, disebabkan oleh penantian investor terhadap sentimen positif yang lebih kuat. Pasar masih menantikan perkembangan kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), serta antisipasi terhadap pencatatan saham delapan perusahaan baru yang dijadwalkan pada pekan mendatang. “Sehingga IHSG masih akan bergerak sideways dalam kisaran 6.830–6.950 di tengah menantikan sentimen positif baru yang cukup kuat,” jelas Valdy dalam risetnya yang dirilis pada Jumat (4/7).

Pandangan serupa disampaikan oleh Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, yang memproyeksikan pergerakan IHSG pada Senin (7/7) akan berada di rentang 6.820–6.980. Ekky menambahkan, jika IHSG bergerak di bawah level 6.820, ada potensi pelemahan lebih lanjut hingga ke level 6.735. Tekanan terhadap IHSG, lanjutnya, masih akan didominasi oleh aksi jual bersih (net sell) investor asing yang berkelanjutan, ditambah dengan perilaku investor domestik yang cenderung ‘wait and see’.

Ekky menjelaskan bahwa kekhawatiran investor asing masih berpusat pada kepastian tarif AS dan kinerja emiten berkapitalisasi besar (big caps) di Indonesia yang menunjukkan pelemahan. Meskipun nilai tukar rupiah mulai menunjukkan penguatan, hal ini dinilai belum cukup untuk menarik kembali minat investor asing ke pasar saham domestik.

Melengkapi analisis, Head of Retail Research MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, turut memproyeksikan bahwa IHSG masih rawan melanjutkan koreksi. Dengan level support di 6.832 dan resistance di 6.918, pergerakan IHSG di awal pekan ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ini termasuk rilis data cadangan devisa Indonesia, potensi berlanjutnya aliran dana keluar (outflow) oleh investor asing, serta kecermatan investor terhadap sisa waktu jeda tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Dalam menghadapi kondisi pasar yang volatil, Herditya merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk dicermati investor pada perdagangan Senin (6/7). Saham-saham tersebut antara lain ICBP di kisaran Rp 10.925–Rp 11.250, ADDI di area Rp 7.175–Rp 7.325, dan SMGR di rentang Rp 2.780–Rp 2.850. Sementara itu, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan saham-saham seperti MBMA, SMDR, DATA, LSIP, dan WIFI sebagai pilihan investasi.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Senin (7/7), setelah melemah tipis pada Jumat (4/7) lalu. Pergerakan IHSG cenderung sideways dengan volume dan nilai perdagangan yang relatif rendah, jauh di bawah rata-rata. Kondisi lesu ini disebabkan oleh penantian investor terhadap sentimen positif yang lebih kuat, seperti kesepakatan dagang Indonesia-AS dan pencatatan saham baru. Analis memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam kisaran 6.820–6.980.

Tekanan terhadap IHSG didominasi oleh aksi jual bersih investor asing yang berkelanjutan serta perilaku ‘wait and see’ investor domestik. Kekhawatiran asing terpusat pada kepastian tarif AS dan kinerja emiten berkapitalisasi besar di Indonesia yang menunjukkan pelemahan. Selain itu, rilis data cadangan devisa dan potensi berlanjutnya aliran dana keluar asing juga akan memengaruhi pergerakan IHSG. Rupiah yang menguat dinilai belum cukup menarik minat investor asing kembali ke pasar saham domestik.

You might also like