ADHI Garap LNG Blok Masela: Peluang Saham & Rekomendasi Analis!

Img AA16RLye

MNCDUIT.COM JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah ditunjuk sebagai kontraktor utama untuk proyek raksasa liquefied natural gas (LNG) Blok Abadi Masela, sebuah langkah strategis yang berpotensi signifikan bagi kinerja perseroan.

Pengumuman penting ini disampaikan melalui keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 4 Agustus 2025. ADHI secara resmi menerima Surat Penetapan Pemenang (Letter of Award/LOA) untuk kontrak pekerjaan Front-End Engineering Design (FEED) dalam proyek ambisius “Indonesia INPEX Abadi Onshore LNG Project” dari INPEX Masela Ltd.

Rozi Sparta, Corporate Secretary ADHI, menjelaskan bahwa penunjukan ini bukan hanya pencapaian bagi Adhi Karya, tetapi juga hasil dari kolaborasi strategis. Proyek prestisius ini diraih ADHI Karya melalui skema Joint Operation bersama dua perusahaan global terkemuka, yaitu KBR dan Samsung E&A. Rozi menambahkan, INPEX Masela Ltd. sendiri merupakan anak perusahaan dari INPEX, raksasa energi terbesar di Jepang.

Proyek LNG Blok Abadi Masela ini akan berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Fasilitas ini dirancang untuk mengolah gas alam dari Lapangan Abadi, dengan target kapasitas produksi mencapai sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun dan 35.000 barel kondensat setiap hari, menjadikannya salah satu proyek energi paling masif di Indonesia.

Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak FEED Proyek LNG Abadi Masela Bersama KBR & Samsung E&A

Keunggulan lain dari proyek ini adalah statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) Indonesia, yang menjamin kepastian keberlanjutan. Selain itu, proyek ini akan dilengkapi dengan fasilitas Carbon Capture dan Carbon Storage Facility (CCS) yang inovatif. Teknologi ini memungkinkan penangkapan emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksi, lalu menyimpannya di area lepas pantai, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Dengan implementasi teknologi ini, proyek ini tidak hanya akan menghasilkan pasokan energi rendah karbon yang stabil, tetapi juga akan secara signifikan berkontribusi pada ketahanan energi nasional. Ini sekaligus mendukung penuh komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi global,” tegas Rozi, menyoroti dampak positif proyek ini terhadap lanskap energi dan lingkungan.

Perbaiki Kinerja

Penunjukan ADHI dalam Joint Operation proyek LNG Masela ini dipandang sebagai angin segar bagi perseroan. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa langkah ini adalah harapan nyata untuk memperbaiki kinerja perseroan yang saat ini sedang mengalami tekanan. ADHI sendiri mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,81 triliun pada semester I 2025, angka ini menunjukkan penurunan 32,8% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,68 triliun. Lebih lanjut, laba bersih tercatat Rp 7,54 miliar pada akhir Juni 2024, mengalami penurunan 45,2% dibandingkan laba sebesar Rp 13,77 miliar yang tercatat pada akhir Juni 2025.

Status “Indonesia INPEX Abadi Onshore LNG Project” sebagai Proyek Strategis Nasional juga menjadi indikator kuat kepastian keberlanjutan proyek tersebut. Menurut Nafan, proyek LNG pada umumnya merupakan proyek berskala sangat besar, sehingga memiliki potensi besar untuk menopang perbaikan raihan nilai kontrak ADHI di masa mendatang.

Inpex Tunjuk Adhi Karya (ADHI) Garap FEED Proyek LNG Blok Abadi Masela

Meskipun demikian, nilai kontrak dari proyek konstruksi, yang selama ini menjadi bisnis inti ADHI, juga tak kalah masif, terutama pada sektor konstruksi yang berkaitan dengan konektivitas. “Artinya, ADHI masih harus mampu meningkatkan raihan kontrak dari proyek konstruksi agar kinerja di semester II ini bisa membaik,” ungkap Nafan, yang merekomendasikan sell on strength untuk saham ADHI.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memberikan pandangan teknikal terhadap pergerakan saham ADHI. Menurutnya, saham ADHI bergerak di level support Rp 274 per saham dan resistance Rp 296 per saham. Dengan mempertimbangkan kondisi ini, Herditya merekomendasikan trading buy untuk saham ADHI, dengan target harga antara Rp 300 hingga Rp 310 per saham.

ADHI Chart by TradingView

Ringkasan

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah ditunjuk sebagai kontraktor utama untuk pekerjaan Front-End Engineering Design (FEED) proyek raksasa LNG Blok Abadi Masela oleh INPEX Masela Ltd. Penunjukan ini diraih melalui Joint Operation bersama KBR dan Samsung E&A. Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlokasi di Kepulauan Tanimbar, Maluku, ini akan mengolah gas alam dari Lapangan Abadi dengan target kapasitas besar dan dilengkapi fasilitas Carbon Capture dan Storage (CCS).

Penunjukan ini dianggap angin segar untuk memperbaiki kinerja ADHI yang mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2025. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menilai proyek ini berpotensi besar menopang raihan nilai kontrak ADHI di masa mendatang. Sementara itu, Analis MNC Sekuritas merekomendasikan *trading buy* untuk saham ADHI dengan target harga antara Rp 300 hingga Rp 310 per saham.

You might also like