
Pada perdagangan hari ini, Kamis (26/6/2025), sebuah transaksi jual beli saham yang signifikan, atau dikenal sebagai crossing, terjadi pada saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU). Transaksi ini melibatkan kepemilikan konglomerat terkemuka, James Riady, dan menarik perhatian pasar keuangan.
Sebagai informasi, transaksi crossing adalah mekanisme jual beli saham yang dilakukan oleh anggota bursa yang sama, biasanya di pasar negosiasi. Karakteristik utamanya adalah adanya kesepakatan langsung antara kedua belah pihak yang bertransaksi, sehingga harga saham yang terbentuk dari transaksi ini dapat berbeda secara substansial dengan harga yang berlaku di pasar reguler.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi crossing saham Bank Nobu mencapai Rp3,79 triliun. Volume saham yang diperdagangkan sangat besar, mencapai 3,42 miliar saham. Dari angka tersebut, dapat dihitung bahwa harga per lembar saham dalam transaksi ini adalah sekitar Rp1.108.
Harga Rp1.108 tersebut tercatat secara substansial lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan saham NOBU di pasar reguler pada hari yang sama, yaitu Rp800 per saham. Ini menunjukkan bahwa harga transaksi crossing dilaksanakan pada level premium, mencerminkan kenaikan sebesar 38,5% dari harga penutupan reguler. Sepanjang perdagangan hari ini, saham Bank Nobu sendiri berhasil mencatat penguatan 3,23% pada penutupan, setelah sempat menyentuh level tertinggi Rp915 per saham.
Volume transaksi crossing yang mencapai 3,42 miliar saham ini memiliki signifikansi tinggi karena setara dengan 45,72% dari total jumlah saham NOBU yang beredar, yaitu sebanyak 7,48 miliar saham. Sebelum transaksi monumental ini dilaksanakan, komposisi pemegang saham Bank Nobu terdiri atas:
Pihak Bank Nobu sendiri belum memberikan respons terkait transaksi crossing ini ketika dihubungi untuk konfirmasi.
Transaksi crossing ini menambah dinamika di Bank Nobu, terutama setelah persetujuan rencana akuisisi oleh perusahaan asuransi raksasa asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Co. Ltd. Sebelumnya, para pemegang saham Bank Nobu telah memberikan restu terhadap rencana tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (25/3/2025).
Berdasarkan dokumen keterbukaan resmi dari Bursa Efek Indonesia yang dirilis pada Kamis (27/3/2025), rencana pengambilalihan saham Bank Nobu oleh Hanwha Life mencakup 2.991.377.559 saham Perseroan. Jumlah ini mewakili sekitar 40% dari total saham yang telah dikeluarkan oleh Bank Nobu. Persetujuan ini mendapatkan dukungan penuh dari 100% pemegang saham yang hadir dalam Rapat, yang merepresentasikan 6.846.753.793 saham. Pemegang saham yang menyetujui antara lain PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Multipolar Tbk., PT Star Pacific Tbk., PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, dan PT Lenox Pasifik Investama Tbk. Selain itu, rancangan akuisisi yang telah disusun bersama oleh direksi NOBU dan Hanwha Life juga disetujui dengan suara bulat oleh seluruh pemegang saham yang hadir.
Lippo Group, sebagai induk Bank Nobu, dan Hanwha Life telah menandatangani perjanjian pembelian saham (Stock Purchase Agreement/SPA) pada 3 Mei 2024. Akuisisi ini didasari oleh ambisi Hanwha Life untuk memperkuat posisinya dan berkembang menjadi pemain keuangan global yang lebih besar. Strategi utama adalah memaksimalkan sinergi dengan mengintegrasikan kapabilitas digital Hanwha dengan keahlian manajemen Lippo Group di sektor perbankan. Kolaborasi ini bukanlah yang pertama; sebelumnya, Hanwha Life telah mengakuisisi 62,6% saham Lippo General Insurance pada Maret 2023. Langkah ini kemudian diikuti oleh akuisisi saham Ciptadana Securities dan Ciptadana Asset Management Indonesia oleh Hanwha Investment & Securities, menunjukkan pola kemitraan strategis antara kedua konglomerasi ini di berbagai lini bisnis keuangan.
Pada Kamis (26/6/2025), sebuah transaksi crossing signifikan terjadi pada saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) senilai Rp3,79 triliun, melibatkan 3,42 miliar saham. Harga per lembar saham dalam transaksi ini mencapai Rp1.108, yang merupakan premium 38,5% dari harga penutupan pasar reguler Rp800. Volume transaksi ini sangat besar, setara dengan 45,72% dari total saham NOBU yang beredar.
Transaksi crossing ini menyusul persetujuan akuisisi sekitar 40% saham Bank Nobu, atau 2,99 miliar saham, oleh Hanwha Life Insurance Co. Ltd., yang telah direstui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (25/3/2025). Lippo Group sebagai induk Bank Nobu, dan Hanwha Life telah menandatangani perjanjian pembelian saham pada 3 Mei 2024, sebagai langkah Hanwha memperkuat posisinya di pasar keuangan global.