IPO CDIA: Peluang Investasi di Tengah Gejolak Global?

Img AA1Hcett

Gelaran penawaran umum perdana saham, atau yang lebih dikenal dengan Initial Public Offering (IPO), kembali menunjukkan geliatnya di bursa saham Indonesia. Tercatat, hingga Minggu (22/6), lima perusahaan telah memasuki tahap persiapan menuju IPO melalui platform e-IPO.

Kelima entitas yang siap menarik perhatian investor tersebut adalah: PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Asia Pramulia Tbk (ASPR).

Di antara kelima calon emiten ini, CDIA, anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), menjadi yang paling dahulu memulai proses penawaran awal atau bookbuilding. Fase penting ini telah berlangsung sejak 19 Juni 2025 dan akan berakhir pada 24 Juni 2025. Dalam penawaran saham perdananya, CDIA berencana melepas hingga 12,48 miliar saham baru, yang setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp 170 hingga Rp 190 per saham, entitas di bawah bendera Grup Barito ini berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp 2,37 triliun, menunjukkan ambisi yang signifikan dalam pasar modal.

Sementara CDIA telah memulai langkahnya, empat emiten lainnya saat ini masih berada dalam fase pra-efektif. Mereka akan memulai masa bookbuilding secara serentak pada Senin (23/6) hingga 25 Juni 2025, menawarkan peluang investasi yang beragam kepada publik.

PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) berencana menawarkan maksimal 815 juta saham, atau sekitar 20,04% dari modal disetornya. Dengan kisaran harga antara Rp 120 hingga Rp 140 per saham, CHEK menargetkan perolehan dana segar antara Rp 97,80 miliar hingga Rp 114,10 miliar dari IPO ini.

Selanjutnya, ada PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), yang merupakan induk dari Crypto Futures Exchange (CFX). Perusahaan ini akan melepas 2,2 miliar saham dengan harga penawaran awal yang dipatok antara Rp 100 hingga Rp 105 per saham, menandai langkah penting bagi ekosistem aset kripto di Indonesia.

Kemudian, PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Alfamart, siap melepas 563,24 juta saham. Kisaran harga yang ditetapkan untuk saham BLOG adalah antara Rp 240 hingga Rp 270 per saham, menarik perhatian bagi mereka yang mengikuti jejak bisnis Grup Alfamart.

Terakhir, PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), yang dikenal sebagai produsen kemasan plastik, menawarkan sahamnya dengan harga antara Rp 118 hingga Rp 124. Melalui penawaran ini, ASPR berpotensi meraup dana maksimal hingga Rp 100,68 miliar, memperkuat posisinya di industri kemasan.

Meski gelombang IPO mulai semarak, sentimen pasar modal saat ini masih cenderung ‘wait and see’. Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa kondisi geopolitik global yang memanas turut memengaruhi kehati-hatian investor. Selain itu, sebagai awal masa pemerintahan baru, ada kecenderungan investor untuk menahan diri, kecuali jika ada emiten yang hadir dengan prospek bisnis yang sangat kuat dan rekam jejak yang solid, yang mampu menarik minat pasar secara signifikan.

Sejalan dengan pandangan tersebut, pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, menambahkan bahwa IPO dari perusahaan-perusahaan besar dengan pemegang saham pengendali yang memiliki rekam jejak baik masih akan tetap diminati. Budi menegaskan, “Selama pengendalinya punya komitmen terhadap harga sahamnya, IPO akan tetap diserap pasar. Apalagi jika ada nama sekelas Prajogo Pangestu di baliknya.” Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas fundamental perusahaan dan kredibilitas di balik IPO tetap menjadi faktor penentu utama daya serap pasar.

Ringkasan

Lima perusahaan, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), sedang mempersiapkan Initial Public Offering (IPO) di bursa saham Indonesia. CDIA, anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk, telah memulai penawaran awal dari 19 hingga 24 Juni 2025. CDIA berencana melepas hingga 12,48 miliar saham dengan kisaran harga Rp 170-190 per saham, berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp 2,37 triliun. Empat emiten lainnya akan memulai masa bookbuilding pada 23 Juni 2025.

Perusahaan lain seperti CHEK menargetkan dana hingga Rp 114,10 miliar, COIN yang merupakan induk Crypto Futures Exchange, BLOG terafiliasi dengan Grup Alfamart, dan ASPR sebagai produsen kemasan plastik juga menawarkan sahamnya. Meskipun gelombang IPO mulai semarak, sentimen pasar modal saat ini cenderung ‘wait and see’ akibat kondisi geopolitik global dan awal masa pemerintahan baru. Namun, IPO dari perusahaan-perusahaan besar dengan rekam jejak pengendali yang baik diprediksi akan tetap diminati investor.

You might also like