Unitlink Pendapatan Tetap Terbaik Mei 2025: Return Tinggi, Untung Maksimal!

MNCDUIT.COM JAKARTA. Data Infovesta menunjukkan bahwa selama satu bulan penuh pada Mei 2025, kinerja produk unitlink pendapatan tetap berhasil membukukan rata-rata imbal hasil (return) sebesar 0,41%. Pencapaian ini menggarisbawahi potensi stabilitas dalam investasi, di mana secara lebih terperinci, terdapat sepuluh produk unitlink pendapatan tetap yang mencatatkan imbal hasil tertinggi pada periode tersebut.

Pada daftar puncak, produk Simas Fund Rupiah milik PT Asuransi Simas Jiwa berhasil memimpin dengan return yang sangat signifikan, mencapai 4,97% pada Mei 2025. Angka ini jauh melampaui rata-rata industri, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari kinerja optimal.Img AATlzV1

Menyusul di posisi kedua adalah produk High Yield Income Fund dari PT Sun Life Financial Indonesia, yang membukukan imbal hasil sebesar 1,57% pada bulan Mei 2025. Kinerja kuat ini menunjukkan daya tarik produk pendapatan tetap dari salah satu pemain utama di industri asuransi.

Posisi ketiga kembali diduduki oleh PT Asuransi Simas Jiwa melalui produk SiJi Fixed Investa Fund, yang memberikan return sebesar 1,17% pada periode yang sama. Dominasi Asuransi Simas Jiwa di daftar teratas mencerminkan strategi investasi yang efektif.

Zurich Life: Unitlink Saham Ini Catatkan Kinerja Tertinggi pada Mei 2025

Selanjutnya, produk unitlink pendapatan tetap Q-Investa Fixed Income Dollar dari PT Asuransi Jiwa Starinvestama menempati posisi keempat dengan imbal hasil 1,05% pada Mei 2025. Diikuti ketat oleh produk Star Investama Fixed Income Dollar, juga dari PT Asuransi Jiwa Starinvestama, yang mencatatkan imbal hasil serupa, yakni 1,05%.

Produk unitlink pendapatan tetap milik Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia, yaitu DPLK PPIP GRO Dana Pendapatan Tetap, berhasil menempati peringkat keenam dengan return 1,00% pada Mei 2025. Konsistensi Manulife sebagai pemain besar terlihat dari kehadiran beberapa produknya di daftar ini.

Pada posisi ketujuh, masih dari DPLK Manulife Indonesia, produk DPLK DKPK GRO Dana Pendapatan Tetap juga mencetak imbal hasil sebesar 1,00% pada bulan yang sama. Ini menegaskan kekuatan produk DPLK dalam memberikan hasil yang stabil bagi nasabah.

Menggeser ke posisi kedelapan, GSP Dana Pendapatan Tetap milik PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) mencatatkan imbal hasil sebesar 0,90%. Produk ini memperkuat portofolio Manulife di segmen investasi unitlink pendapatan tetap.

Posisi kesembilan ditempati oleh produk dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Simas Jiwa, yakni SiJi Pensiun Bahagia, dengan imbal hasil 0,83%. Penawaran DPLK Simas Jiwa menunjukkan potensi produk unitlink terbaik yang beragam.

Melengkapi daftar sepuluh besar, produk SiJi Fund Syariah Rupiah dari PT Asuransi Simas Jiwa mencatatkan return 0,82% pada Mei 2025. Ini menandakan semakin berkembangnya pilihan unitlink syariah dengan kinerja kompetitif.

Kontribusi Premi Unitlink Turun, OJK Nilai Sudah Capai Titik Ekuilibrium Baru

Menatap prospek ke depan, sejumlah perusahaan asuransi jiwa optimistis bahwa kinerja unitlink, termasuk yang berbasis pendapatan tetap, akan terus positif hingga akhir tahun ini. Chief Investment Officer PT Zurich Topas Life (Zurich Life), Santy Gui, meyakini bahwa unitlink berjenis pendapatan tetap akan menunjukkan kinerja yang menggembirakan di tengah gejolak dan ketidakpastian pasar keuangan serta perekonomian global. Hal ini, menurut Santy, sudah tercermin dari kinerja unitlink pendapatan tetap sejak awal tahun.

Secara keseluruhan, Zurich Life menegaskan keyakinannya terhadap prospek berbagai jenis unitlink yang masih cerah, namun tetap dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan investasi.

Senada dengan pandangan tersebut, Chief Investment Officer PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life), Ni Made Daryanti, memproyeksikan kinerja unitlink secara keseluruhan akan tetap positif hingga akhir tahun. Meskipun demikian, Made juga menggarisbawahi adanya beberapa risiko yang perlu diwaspadai.

Terutama, risiko perlambatan ekonomi global di tengah ketidakpastian hasil negosiasi tarif dagang yang kemungkinan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu mendatang. Kondisi ini berpotensi menekan kinerja aset berisiko seperti saham. Namun di sisi lain, Made menjelaskan bahwa hal tersebut juga dapat mendorong permintaan terhadap aset dengan risiko yang lebih rendah, seperti obligasi.

Dengan demikian, Ni Made Daryanti meyakini bahwa dalam berbagai kondisi ekonomi sekalipun, peluang investasi selalu terbuka untuk memberikan imbal hasil yang baik dan optimal, baik itu untuk unitlink obligasi, pasar uang, campuran, maupun saham. Fleksibilitas investasi unitlink menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pasar.

Ringkasan

Pada Mei 2025, produk unitlink pendapatan tetap berhasil membukukan rata-rata imbal hasil sebesar 0,41%. Simas Fund Rupiah dari Asuransi Simas Jiwa memimpin dengan return signifikan 4,97%, jauh melampaui rata-rata industri. Produk High Yield Income Fund dari Sun Life Financial Indonesia dan SiJi Fixed Investa Fund dari Asuransi Simas Jiwa juga menunjukkan kinerja kuat. Beberapa produk dari Asuransi Jiwa Starinvestama dan Manulife Indonesia turut masuk dalam daftar sepuluh imbal hasil tertinggi.

Melihat prospek ke depan, perusahaan asuransi jiwa seperti Zurich Topas Life dan Allianz Life Indonesia optimistis kinerja unitlink akan tetap positif hingga akhir tahun. Unitlink berjenis pendapatan tetap diyakini menunjukkan kinerja menggembirakan di tengah gejolak pasar keuangan. Hal ini didorong oleh potensi peningkatan permintaan terhadap aset berisiko lebih rendah seperti obligasi, membuka peluang investasi yang baik dalam berbagai kondisi ekonomi.

You might also like