IHSG Terjun Bebas! ANTM, CTRA, AMMN Jadi Biang Kerok LQ45

Img AA1GNRca

MNCDUIT.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan pertama di penghujung pekan ini dengan bertahan di zona merah, mencerminkan sentimen pasar yang cenderung melemah.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG mencatat pelemahan signifikan sebesar 0,72% pada perdagangan sesi I Jumat, 20 Juni 2025. Penurunan ini membawa IHSG ke level 6.918,24. Sepanjang paruh pertama hari perdagangan, pergerakan IHSG konsisten berada di area negatif, menandakan adanya tekanan jual yang cukup kuat di pasar modal.

Koreksi yang dialami IHSG sebagian besar dipicu oleh merosotnya kinerja sektor-sektor di BEI. Tercatat, sebanyak 10 dari 11 indeks sektoral menunjukkan pelemahan pada siang hari ini. Sektor properti dan real estate memimpin penurunan terdalam dengan koreksi 1,46%. Disusul oleh sektor barang baku yang melemah 0,89%, serta sektor perindustrian yang terkoreksi 0,88%. Sementara itu, sektor keuangan dan barang konsumer non primer masing-masing mencatat penurunan 0,78%. Sektor infrastruktur juga turut melemah 0,67%, dan sektor energi 0,50%.

Volume perdagangan saham di BEI pada sesi pertama mencapai 13,77 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 7,07 triliun. Angka ini menunjukkan aktivitas transaksi yang cukup ramai meskipun pasar diliputi sentimen negatif.

Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, tekanan jual mendominasi dengan 395 saham mengalami koreksi. Di sisi lain, 177 saham berhasil menguat, sementara 224 saham lainnya terpantau stagnan atau tidak mengalami perubahan harga yang berarti.

Beberapa emiten unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 turut mencatatkan koreksi paling dalam. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menempati posisi teratas sebagai top losers dengan penurunan 4,20%, membawa harga sahamnya ke Rp 3.190 per saham. Diikuti oleh PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang terkoreksi 4,12% menjadi Rp 930 per saham, serta PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan penurunan 3,80% ke level Rp 7.600 per saham.

Namun, di tengah gelombang koreksi, beberapa saham di indeks LQ45 juga mampu mencatatkan penguatan. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi top gainers dengan kenaikan signifikan 3,37% ke level Rp 1.535 per saham. Kinerja positif juga ditunjukkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yang menguat 1,74% menjadi Rp 5.850 per saham, dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) yang naik 1,35% ke harga Rp 2.260 per saham.

Kinerja IHSG yang bertahan di zona merah pada sesi pertama ini mengindikasikan kehati-hatian investor menjelang penutupan pekan. Pergerakan saham-saham utama, baik yang mengalami tekanan maupun yang berhasil menguat, akan terus menjadi perhatian bagi para pelaku pasar dalam memitigasi risiko investasi.

  ANTM Chart by TradingView

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan pertama dengan melemah 0,72% ke level 6.918,24 pada Jumat, 20 Juni 2025, akibat tekanan jual yang kuat. Pelemahan ini sebagian besar dipicu oleh merosotnya kinerja 10 dari 11 indeks sektoral, dengan sektor properti dan real estate memimpin penurunan terdalam. Aktivitas perdagangan tetap ramai, mencatat volume 13,77 miliar lembar saham senilai Rp 7,07 triliun.

Dalam indeks LQ45, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi saham dengan koreksi terdalam. Sebaliknya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memimpin penguatan, diikuti oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL). Kinerja ini mengindikasikan kehati-hatian investor di pasar.

You might also like