Pertamina NRE Ekspansi! Akuisisi 20% Saham Citicore Filipina

Img AA1zJoC4

MNCDUIT.COM JAKARTA. Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mengukuhkan langkah strategisnya dalam pengembangan energi terbarukan dengan menjalin kemitraan penting. Pada Kamis (19/6), perusahaan energi bersih milik negara ini secara resmi menandatangani perjanjian pengambilan bagian saham baru atau share subscription agreement senilai US$120 juta dengan Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), raksasa energi terbarukan asal Filipina. Penandatanganan ini menandai kepemilikan Pertamina NRE atas 20% saham CREC, memperkuat posisinya di kancah energi hijau regional.

Perjanjian bersejarah ini ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, dan CEO CREC, Oliver Tan, dengan disaksikan langsung oleh PTH Direktur Utama Pertamina, Salyadi Saputra. Momen ini bukan sekadar transaksi bisnis, melainkan sebuah gerbang menuju kolaborasi yang lebih dalam antara dua entitas energi terkemuka di Asia Tenggara.

John Anis, CEO Pertamina NRE, menegaskan bahwa kerja sama strategis ini adalah pencapaian penting bukan hanya bagi Pertamina NRE dan CREC, tetapi juga bagi Indonesia dan Filipina. “Bagi Pertamina NRE, kemitraan ini akan meningkatkan portofolio energi hijau kami sekaligus memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi, demi meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi terbarukan,” jelas John Anis dalam sambutannya. Ia menambahkan, kerja sama ini juga membuka peluang investasi yang lebih luas bagi kedua negara, mempercepat pengembangan energi terbarukan sesuai dengan visi Asta Cita pemerintah.

Senada dengan itu, Chairman CREC, Edgar Saavedra, mengungkapkan visinya untuk menjadikan Filipina sebagai bagian dari ekonomi Dunia Pertama yang sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan. Untuk mewujudkan aspirasi tersebut, kolaborasi menjadi kunci, baik dengan pemerintah maupun perusahaan lain di industri energi terbarukan, baik di dalam maupun luar negeri. “Bersama Pertamina NRE, kami yakin akan menciptakan solusi energi bersih yang responsif dan kolaboratif, tidak hanya untuk Filipina tetapi juga untuk Indonesia,” ujar Saavedra.

Apresiasi atas capaian ini turut disampaikan oleh Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir. Menurutnya, kerja sama ini merupakan langkah strategis yang signifikan dalam upaya meningkatkan bisnis hijau kedua perusahaan. “Tujuan dari kemitraan ini juga krusial bagi hubungan bilateral kedua negara, menjadikannya contoh yang baik di kawasan regional, khususnya ASEAN,” kata Pandu. Ia menekankan bahwa kemitraan strategis ini bersifat resiprokal, yang berarti di masa depan akan ada investasi yang masuk ke Indonesia sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh Pertamina NRE dan CREC.

Kemitraan ini dirancang tidak hanya untuk menciptakan nilai bisnis bagi kedua perusahaan, tetapi juga memberikan nilai tambah yang substansial bagi kedua negara. Khususnya bagi Indonesia, kerja sama investasi ini membawa beragam manfaat strategis. Di antaranya adalah pengembangan sumber daya manusia terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia, serta percepatan implementasi konstruksi pabrik panel surya hingga kapasitas 1 megawatt peak (MWp) per hari.

Lebih lanjut, kemitraan ini akan mendukung pencapaian target pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan sebesar 60% pada tahun 2034, sebagaimana termaktub dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Selain itu, diharapkan terjadi peningkatan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang akan memperkuat industri domestik. Kerja sama ini juga meningkatkan citra dan daya saing Indonesia sebagai salah satu pemimpin transisi energi bersih di Asia Tenggara, serta menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam upaya penurunan emisi karbon global.

Sebagai informasi, Grup Citicore saat ini telah mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas terpasang mencapai 287 megawatt (MW). Perusahaan ini memiliki target ambisius untuk mencapai kapasitas 5 GW dalam lima tahun ke depan, dengan 1 GW di antaranya ditargetkan tercapai tahun ini. Selain itu, portofolio CREC juga mencakup proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas mencapai 803 MW, di mana empat dari proyek ini, dengan total 543 MW, sedang dalam tahap pengembangan.

Kerja Sama Investasi Energi Terbarukan dan Kredit Karbon

Dalam kesempatan yang sama, kedua entitas juga menandatangani framework agreement atau perjanjian kerangka kerja yang lebih luas. Perjanjian ini mencakup potensi investasi energi terbarukan di Indonesia serta pengembangan kredit karbon dari proyek-proyek energi terbarukan. Melalui kerangka kerja ini, Pertamina NRE dan CREC sepakat untuk melakukan penjajakan potensi pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia, serta pengembangan dan perdagangan kredit karbon yang bertujuan mendorong keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim.

Pengembangan energi baru dan terbarukan memang menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada energi nasional. Sebagai pengelola aset strategis negara, Danantara Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap langkah Pertamina. Dukungan ini merupakan bagian dari mandat investasinya untuk mendorong transisi energi dan pembangunan berkelanjutan, sekaligus bentuk pelaksanaan peran Danantara Indonesia dalam mengarahkan investasi nasional ke sektor-sektor prioritas, termasuk energi hijau.

Deputi Menteri Energi Filipina, Mylene Capongcol, turut menggarisbawahi peran kunci dari kemitraan ini dalam memperkuat kerja sama energi di tingkat regional. “Filipina tidak hanya akan mencapai targetnya, tetapi juga menunjukkan dukungan aktif kami terhadap kerja sama energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara,” ujarnya, menyoroti dampak positif dari kolaborasi lintas negara ini.

Kemitraan strategis ini merupakan implementasi nyata dari nota kesepahaman (MoU) tentang energi yang telah ditandatangani antara Indonesia dan Filipina pada Januari 2024. Dengan kolaborasi ini, kedua negara saling membuka peluang untuk mempercepat transisi energi melalui investasi energi terbarukan, menegaskan komitmen mereka terhadap masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan di kawasan.

Ringkasan

Pertamina New & Renewable Energy (NRE) secara resmi mengakuisisi 20% saham Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), raksasa energi terbarukan asal Filipina, senilai US$120 juta pada Kamis, 19 Juni. Akuisisi ini memperkuat posisi Pertamina NRE dalam pengembangan energi terbarukan di kancah regional. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk meningkatkan portofolio energi hijau Pertamina NRE serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi antara kedua entitas.

Kerja sama ini membuka peluang investasi yang lebih luas, mendukung pencapaian target energi terbarukan Indonesia, dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selain itu, Pertamina NRE dan CREC juga menandatangani perjanjian kerangka kerja untuk potensi investasi energi terbarukan di Indonesia dan pengembangan kredit karbon. Kemitraan ini merupakan implementasi nyata dari nota kesepahaman energi antara Indonesia dan Filipina, menegaskan komitmen kedua negara terhadap transisi energi di Asia Tenggara.

You might also like