CDIA IPO Rp2,37 Triliun: Bocoran Strategi dari Bos Chandra Daya!

Img AA1H0ERN

MNCDUIT.COM , JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), anak usaha dari raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), siap melantai di bursa dengan penawaran umum perdana saham (IPO). Presiden Direktur CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan, telah memberikan pernyataan resmi terkait rencana IPO yang sangat dinantikan ini.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan pada Kamis, 19 Juni 2025, CDIA akan menerbitkan hingga 12,48 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah ini merepresentasikan 10% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO rampung.

Harga penawaran saham CDIA ditetapkan dalam rentang Rp170 hingga Rp190 per saham. Dengan harga tersebut, CDIA berpotensi meraup dana segar senilai Rp2,12 triliun hingga Rp2,37 triliun, menjadikannya salah satu IPO yang paling substansial di sektor infrastruktur.

Fransiskus Ruly Aryawan menegaskan bahwa kehadiran CDI Group bertujuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang kian kompleks dan terintegrasi, seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri nasional dan regional. Dengan kepemilikan aset strategis serta lokasi yang berada di jantung kawasan industri terbesar di Indonesia, CDIA berkomitmen menyediakan solusi infrastruktur yang andal, tangguh, dan mendukung transformasi industri masa depan.

“Melalui penawaran umum perdana ini, kami berambisi memperkuat posisi sebagai mitra pertumbuhan yang esensial bagi industri. Kami juga ingin membuka peluang kolaborasi yang mampu mendorong pengembangan jangka panjang serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Fransiskus dalam keterangan resminya, Kamis.

IPO Chandra Daya Investasi (CDIA) Dibanderol Rp170-Rp190 per Saham, Ini Rencana Penggunaan Dananya

Dana hasil IPO CDIA, setelah dikurangi seluruh biaya emisi, akan dialokasikan secara strategis untuk memperkuat kapabilitas bisnis inti perseroan di sektor logistik, serta kepelabuhanan dan penyimpanan. Ini merupakan langkah vital untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional.

Secara rinci, sekitar Rp871,76 miliar dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis logistik. Alokasi ini akan disalurkan melalui penyertaan modal kepada entitas anak perseroan, yang selanjutnya akan dimanfaatkan untuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional yang menunjang kegiatan logistik.

Di sisi lain, sekitar Rp1,5 triliun akan dialokasikan untuk investasi jangka panjang dalam pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. Dana ini spesifik akan digunakan untuk pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa etilena, serta fasilitas pendukung krusial lainnya di kawasan industri strategis. Investasi ini dirancang untuk mengukuhkan infrastruktur rantai pasok industri hilir yang membutuhkan sistem logistik cair dan gas yang efisien dan berstandar tinggi.

CDIA sendiri, sebagai anak perusahaan TPIA, adalah pemain kunci di sektor infrastruktur. Bisnisnya meliputi penyediaan layanan komprehensif bagi sektor industri nasional, mencakup energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, hingga logistik, menunjukkan portofolio yang terdiversifikasi.

Hingga 31 Desember 2024, CDIA berhasil mencatat pendapatan sebesar US$102,25 juta. Angka ini mencerminkan pengelolaan portofolio bisnis yang solid dan responsif terhadap dinamika pasar yang terus berubah. Pendapatan tersebut berasal dari beberapa segmen utama, termasuk penjualan listrik dan jasa kelistrikan sebesar US$80,44 juta, penjualan bahan bakar sebesar US$11,42 juta, sewa kapal sebesar US$5,62 juta, serta sewa tangki dan dermaga sebesar US$4,77 juta.

Lebih lanjut, CDI Group aktif menjalin kemitraan strategis baik di tingkat nasional maupun internasional, termasuk dengan Grup Krakatau Steel, Salim Group, dan Posco. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah signifikan melalui keahlian teknis dan pengalaman industri yang dimiliki para mitra, tetapi juga secara substansial memperkuat posisi pasar CDI Group dalam ekosistem infrastruktur dan industri yang semakin kompetitif.

Ringkasan

PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menerbitkan hingga 12,48 miliar saham pada harga Rp170-Rp190 per saham. IPO ini berpotensi menghimpun dana segar Rp2,12 triliun hingga Rp2,37 triliun. CDIA bertujuan memenuhi kebutuhan infrastruktur yang kompleks dan terintegrasi, serta memperkuat posisinya sebagai mitra pertumbuhan esensial bagi industri nasional.

Dana hasil IPO akan dialokasikan untuk memperkuat kapabilitas bisnis inti di sektor logistik, kepelabuhanan, dan penyimpanan. Sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk ekspansi logistik, sementara Rp1,5 triliun untuk investasi jangka panjang pada pembangunan fasilitas kepelabuhanan dan penyimpanan seperti tangki dan jaringan pipa etilena. CDIA, yang mencatat pendapatan US$102,25 juta hingga 31 Desember 2024, merupakan pemain kunci infrastruktur yang menjalin kemitraan strategis.

You might also like