
PT Remala Abadi Tbk (DATA) berhasil mengamankan fasilitas pinjaman senilai Rp 220 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk. Fasilitas kredit ini akan dialokasikan sebagai modal kerja, menegaskan komitmen perseroan dalam memperkuat operasional bisnisnya.
Menurut Direktur Utama Remala Abadi, Agus Setiono, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia pada Senin (16/5), fasilitas pinjaman Bank Mandiri ini secara resmi ditandatangani pada 12 Juni 2025. Pinjaman strategis ini memiliki durasi 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian antara DATA dengan Bank Mandiri, dan dijamin dengan agunan surat berharga.
Pencairan fasilitas pinjaman ini terjadi tak lama setelah PT Iforte Solusi Infotek, anak usaha dari konglomerat menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), merampungkan proses akuisisi 40% saham Remala Abadi. Kesepakatan akuisisi tersebut bernilai Rp 535,7 miliar, dengan Iforte mengakuisisi saham DATA dari Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka pada harga Rp 974 per saham.
Perubahan kepemilikan ini secara signifikan mengubah struktur pengendali PT Remala Abadi Tbk (DATA), yang dikenal sebagai emiten penyedia beragam layanan digital, mulai dari internet broadband, local link, managed services Internet of Things (IoT), solusi email, hingga konektivitas fiber optik Business to Business (B2B). Hingga akhir kuartal I tahun ini, DATA mencatat posisi kas setara kas sebesar Rp 20,19 miliar.
Meskipun demikian, kinerja keuangan DATA pada kuartal I tahun ini menunjukkan dinamika yang beragam. Pendapatan perseroan berhasil tumbuh 10,29% secara tahunan, mencapai Rp 86,39 miliar. Namun, pertumbuhan pendapatan ini tidak selaras dengan capaian laba bersih yang justru mengalami penurunan 9,09% secara tahunan, menjadi Rp 13,7 miliar.
PT Remala Abadi Tbk (DATA) berhasil mendapatkan fasilitas pinjaman modal kerja senilai Rp 220 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk. Perjanjian pinjaman berjangka waktu 12 bulan ini ditandatangani pada 12 Juni 2025 dan dijamin dengan agunan surat berharga. Pencairan fasilitas ini menyusul akuisisi 40% saham DATA senilai Rp 535,7 miliar oleh PT Iforte Solusi Infotek, yang mengubah struktur pengendali perseroan.
DATA dikenal sebagai penyedia layanan digital seperti internet broadband, managed services IoT, dan konektivitas fiber optik B2B. Pada kuartal I tahun ini, pendapatan perseroan tumbuh 10,29% menjadi Rp 86,39 miliar. Namun, laba bersih DATA mengalami penurunan 9,09% menjadi Rp 13,7 miliar di periode yang sama.