ICBP 2025: Strategi Harga & Ekspor Dongkrak Kinerja? Cek Sahamnya!

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diproyeksikan akan mempertahankan kinerja solid pada tahun 2025. Prospek positif ini utamanya didukung oleh strategi penyesuaian harga yang cermat serta pertumbuhan ekspor yang konsisten.

Sebagai bagian dari strategi adaptifnya, ICBP telah menaikkan harga produk mie instannya sebesar Rp 100 per bungkus sejak pertengahan Februari lalu. Langkah ini, menurut VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, merupakan respons taktis perusahaan terhadap fluktuasi harga bahan baku global. Ia menjelaskan, kenaikan harga ini diperlukan mengingat lonjakan harga gandum yang mencapai 6%-7% secara bulanan (MoM), serta peningkatan harga CPO sekitar 3,5% MoM dan 0,8% secara tahunan (YoY), di samping tingginya beban impor.

Dampak dari penyesuaian harga ini terhadap margin keuntungan ICBP diperkirakan baru akan terlihat signifikan pada kuartal II-2025, seiring dengan peningkatan harga jual rata-rata. Oktavianus menambahkan, jika volume penjualan mie instan dapat dipertahankan stabil dan tekanan biaya impor serta harga komoditas mulai mereda, laba ICBP berpotensi tumbuh hingga sekitar 10% pada tahun 2025.

Selain strategi penyesuaian harga, kinerja ekspor ICBP juga menjadi pilar penting. Pada kuartal I-2025, segmen ekspor perseroan menunjukkan ketangguhan luar biasa dengan pertumbuhan 3,6% secara tahunan (YoY), jauh melampaui capaian penjualan domestik yang hanya tumbuh 0,5% YoY. Menariknya, kenaikan harga sebesar Rp 100 per bungkus mie instan juga diprediksi akan turut mendorong proyeksi kenaikan ekspor sekitar 2,3%, bahkan tanpa perlu ekspansi volume yang signifikan.

Kendati demikian, Oktavianus turut mengingatkan akan beberapa sentimen eksternal yang patut dicermati. Ini termasuk potensi kenaikan harga komoditas utama seperti CPO dan gandum. Namun, ia optimis bahwa harga kedua komoditas tersebut cenderung akan stagnan sepanjang tahun ini, sebuah kondisi yang tentu menguntungkan bagi margin ICBP. Selain itu, kenaikan biaya bahan baku impor dan logistik akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai.

Dengan menimbang berbagai faktor fundamental dan eksternal di atas, Oktavianus merekomendasikan sinyal buy untuk saham ICBP, dengan target harga yang dipatok pada level Rp 12.000 per saham.

Ringkasan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diproyeksikan akan mempertahankan kinerja solid pada tahun 2025, didukung oleh strategi penyesuaian harga dan pertumbuhan ekspor. Perusahaan telah menaikkan harga produk mie instan sebesar Rp 100 per bungkus sejak Februari sebagai respons terhadap lonjakan harga bahan baku seperti gandum dan CPO. Penyesuaian harga ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada margin keuntungan mulai kuartal II-2025, dengan potensi pertumbuhan laba hingga 10% jika volume penjualan tetap stabil dan tekanan biaya mereda.

Selain penyesuaian harga, kinerja ekspor ICBP juga menjadi pilar penting, tumbuh 3,6% secara tahunan pada kuartal I-2025, melampaui penjualan domestik. Kenaikan harga mie instan juga diprediksi akan mendorong proyeksi kenaikan ekspor sekitar 2,3%. Meskipun ada sentimen eksternal seperti potensi kenaikan harga komoditas dan pelemahan rupiah, analis optimis harga komoditas utama akan stagnan. Berdasarkan berbagai faktor fundamental dan eksternal, analis merekomendasikan sinyal beli untuk saham ICBP dengan target harga Rp 12.000.

You might also like