Trump-Xi Teleponan, Bursa Asia Langsung Terbang! Sentimen Positif Investor?

MNCDUIT.COM – Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan sinyal positif di awal perdagangan hari ini, Kamis (20/2), setelah investor mencerna berita penting terkait potensi meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Fokus utama tertuju pada hasil percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Dalam panggilan telepon yang berlangsung selama sekitar 90 menit pada hari Kamis itu, kedua pemimpin negara sepakat untuk segera melanjutkan negosiasi melalui pertemuan tatap muka antara pejabat tinggi dari kedua negara. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah mencari solusi untuk mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung lama dan berdampak signifikan terhadap perekonomian global.

Presiden Trump sendiri menggambarkan percakapan tersebut sebagai “sangat bagus,” dengan isu perdagangan menjadi fokus utama. Melalui unggahannya di platform Truth Social, Trump menyampaikan bahwa pembicaraan tersebut menghasilkan kesimpulan yang sangat positif bagi kedua negara.

Sentimen positif dari berita ini langsung terasa di pasar saham regional. Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka menguat 0,14%, diikuti oleh kenaikan indeks Topix sebesar 0,24%. Pasar saham Korea Selatan juga merespons dengan antusias, dengan indeks Kospi melonjak 1,49% dan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,8%. Sementara itu, di Australia, indeks S&P/ASX 200 mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,04%.

Namun, tidak semua pasar menunjukkan respons positif yang sama. Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 23.822, mengindikasikan potensi pembukaan yang lebih rendah dibandingkan penutupan sesi sebelumnya di level 23.906,97. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Hong Kong mungkin masih berhati-hati dalam menyikapi perkembangan terbaru ini.

Kepala ekonom sekaligus kepala ekonomi global dan riset pasar di Commonwealth Bank, Luke Yeaman, memberikan analisisnya terkait situasi ini. Menurutnya, kesepakatan antara AS dan China untuk meredakan ketegangan, serta panggilan telepon antara Trump dan Xi, mengindikasikan bahwa kedua negara memiliki batasan toleransi terhadap dampak ekonomi negatif yang ditimbulkan oleh perang dagang.

Meskipun demikian, Yeaman mengingatkan dalam catatan tertulisnya bahwa, walaupun pembicaraan ini mengurangi beberapa skenario penurunan yang paling buruk, ketegangan tetap tinggi dan potensi eskalasi lebih lanjut masih ada. Ia juga menambahkan bahwa dalam jangka panjang, kedua negara kemungkinan besar akan terus berupaya untuk mendorong kemandirian ekonomi yang lebih besar.

Di sisi lain, pasar AS menunjukkan stabilitas menjelang rilis laporan ketenagakerjaan utama yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi ekonomi AS saat ini.

Sebagai informasi tambahan, pada perdagangan semalam di bursa AS, ketiga indeks utama ditutup melemah. Indeks S&P 500 turun 0,53% ke level 5.939,30, tertekan oleh penurunan saham produsen kendaraan listrik Tesla. Nasdaq Composite turun 0,83% ke level 19.298,45, sementara Dow Jones Industrial Average turun 108 poin atau 0,25% ke level 42.319,74.

Ringkasan

Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan respons positif setelah percakapan telepon antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping, yang membahas potensi meredanya ketegangan perdagangan. Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan negosiasi melalui pertemuan tatap muka guna mencari solusi untuk mengakhiri perang dagang.

Sentimen positif ini mendorong kenaikan pada indeks Nikkei 225 Jepang, Topix, Kospi Korea Selatan, dan S&P/ASX 200 Australia. Meskipun demikian, Luke Yeaman dari Commonwealth Bank mengingatkan bahwa ketegangan tetap tinggi dan potensi eskalasi masih ada, serta kedua negara kemungkinan akan terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi.

You might also like