Arutala: Branding & Operasional Efisien dengan Tokopedia & TikTok!

Img AA1G8CSX

MNCDUIT.COM Jakarta – Di balik semerbak aroma kopi yang menggoda, tersimpan semangat kuat untuk menghadirkan kualitas rasa nan konsisten dari biji kopi pilihan petani lokal. Inilah filosofi yang menjadi fondasi Arutala, sebuah brand kopi lokal yang telah berdedikasi sejak 2019. Berangkat dari keresahan pelaku industri kuliner terhadap fluktuasi kualitas kopi, Arutala lahir dengan visi menghadirkan konsistensi rasa yang tak tergoyahkan.

Awalnya, Arutala memposisikan diri sebagai solusi premium bagi kebutuhan kopi berkualitas di sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (HORECA). Di tengah ketatnya persaingan pasar kopi, brand ini menancapkan standar tersendiri, fokus pada proses roasting yang presisi dan sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Dipa Budiharjo, selaku Brand Manager Arutala Coffee, menjelaskan komitmen ini. “Banyak pelaku bisnis, terutama di sektor Hotel, Restoran, dan Kafe, kerap menerima kualitas kopi yang tidak sesuai standar dan tidak konsisten dalam setiap pengiriman,” ungkap Dipa pada Rabu, 28 Mei 2025. “Dengan brand Arutala, kami berkomitmen untuk selalu menyajikan hasil roasting kopi yang terbaik dan sesuai kebutuhan pelanggan.”

Img AA1G8EY9

Pada tahun yang sama, Arutala mulai merambah pasar digital dengan meluncurkan penjualan daring melalui platform e-commerce Tokopedia. Produk kopi Arutala segera menghiasi etalase digital “Toko Ijo”, dan potensi peningkatan penjualan online pun mulai tampak.

Ketika pandemi COVID-19 melanda pada 2020, Arutala justru mencatat lonjakan omzet yang signifikan, didorong oleh peningkatan masif pembelian online. Melihat potensi ini, dua tahun kemudian, tepatnya pada 2022, brand ini melebarkan sayap distribusi ke TikTok Shop.

Namun, ekspansi ini tidak serta-merta berjalan mulus. Mengelola penjualan di dua platform e-commerce yang berbeda menuntut Arutala mengerahkan tenaga ekstra. Kesulitan dalam optimasi promosi dan sinkronisasi stok lintas platform menjadi tantangan utama yang harus dihadapi.

Titik balik penting terjadi setelah implementasi integrasi seller center Tokopedia dan TikTok Shop pada April 2025. Arutala akhirnya menemukan ritme penjualan yang optimal. Manajemen Arutala mengungkapkan adanya perubahan dramatis: proses rekapitulasi pesanan dari kedua platform yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam, kini dapat diselesaikan hanya dalam lima menit.

Dampak positif ini meluas ke seluruh aspek manajemen penjualan Arutala, mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dipa Budiharjo menambahkan, “Sangat efisien. Selain pembuatan promo, membalas obrolan pelanggan kini cukup dilakukan dari satu seller center saja.”

Efisiensi ini tidak berhenti pada ranah operasional semata. Arutala turut merasakan peningkatan signifikan pada visibilitas brand dan kredibilitas di mata konsumen. Sinkronisasi rating dan ulasan pelanggan antarplatform secara langsung meningkatkan kepercayaan calon pembeli terhadap reputasi toko. Bahkan, observasi internal menunjukkan konversi penjualan meningkat antara 20 hingga 30% sejak sistem terintegrasi ini diimplementasikan.

Dari aspek pemasaran digital, fitur-fitur yang disediakan oleh integrasi Tokopedia & TikTok Shop Seller Center, seperti iklan lintas platform, analitik terpusat, dan otomatisasi kampanye, terbukti memberikan dampak yang sangat positif. Arutala kini mampu mengelola anggaran iklan secara lebih efektif, menjangkau audiens yang jauh lebih luas. Contohnya, fitur GMV Max memungkinkan Arutala memperluas jangkauan audiens sekaligus menjaga biaya iklan tetap terkontrol.

Lebih dari sekadar peningkatan penjualan, seller center terintegrasi ini juga mendongkrak efisiensi operasional secara keseluruhan. Seluruh ulasan pelanggan kini tersinkronisasi, dan risiko stok kosong dapat diminimalisir berkat manajemen produk yang terpusat dalam satu dashboard. Integrasi ini secara langsung mendukung keseragaman tampilan toko, konsistensi strategi pemasaran, dan kelancaran komunikasi dengan pelanggan, yang pada akhirnya berkontribusi pada penguatan branding jangka panjang.

Dipa menegaskan, “Dengan sistem yang jauh lebih efisien ini, tim kami kini dapat lebih fokus pada inovasi produk dan strategi pengembangan bisnis.”

Langkah Tokopedia dan TikTok Shop Seller Center dalam melakukan integrasi ini merefleksikan tren signifikan bagi para pelaku UMKM yang kian gencar memanfaatkan teknologi untuk mengakselerasi skala bisnis mereka. Sebuah cerminan nyata yang dialami langsung oleh Arutala.

Sebagai penutup, Dipa menyimpulkan, “Selain itu, branding kami juga menjadi jauh lebih kuat karena tampilan toko, pesan pemasaran, dan ulasan pelanggan kini terjaga keseragamannya di semua platform.”

Ringkasan

Arutala, sebuah brand kopi lokal yang didirikan pada 2019, berkomitmen menyajikan kualitas dan rasa kopi yang konsisten, awalnya berfokus pada sektor HORECA. Mereka kemudian merambah pasar digital dengan meluncurkan penjualan daring di Tokopedia pada tahun yang sama. Selama pandemi COVID-19, Arutala mencatat lonjakan omzet signifikan dari pembelian online, mendorong ekspansi ke TikTok Shop pada 2022.

Mengelola dua platform e-commerce menimbulkan tantangan dalam promosi dan sinkronisasi stok. Titik balik terjadi setelah implementasi integrasi seller center Tokopedia dan TikTok Shop pada April 2025. Integrasi ini secara drastis meningkatkan efisiensi operasional, mempersingkat rekapitulasi pesanan, dan memudahkan manajemen promo. Selain itu, Arutala juga mengalami peningkatan visibilitas brand, kredibilitas konsumen, dan konversi penjualan hingga 20-30%, serta penguatan branding jangka panjang melalui konsistensi di semua platform.

You might also like