
Proses krusial pemisahan usaha atau spin off unit syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) kini memasuki tahap final. Kabar gembira datang dari pemerintah yang telah resmi memberikan persetujuan penuh atas langkah strategis ini, menandakan babak baru bagi pengembangan perbankan syariah di Indonesia.
Langkah spin off BTN Syariah ini terwujud melalui serangkaian proses akuisisi dan merger terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS), unit usaha syariah milik PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), sejak akhir 2024. Konsolidasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya BTN untuk memperkuat dan memperluas jangkauan layanan perbankan syariahnya.
Setelah restu krusial dari Presiden dikantongi, tahapan selanjutnya yang akan segera dilakukan adalah penandatanganan akta pengambilalihan saham. Ini melibatkan kesepakatan antara BTN dengan pemegang saham pengendali Bank Victoria Syariah, membawa proses ini selangkah lebih dekat menuju finalisasi operasional.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa bank hasil spin off ini kemungkinan besar akan mengusung identitas nama baru yang segar. Nama ini tidak akan lagi menggunakan label BTN Syariah maupun Victoria, melainkan akan merefleksikan visi yang lebih luas dan ambisius. “Nama baru ini menyiratkan spirit dan aspirasi bank syariah yang lebih universal, lebih dari sekadar mortgage bank,” jelas Nixon, menandaskan ambisi untuk menjangkau segmen pasar yang lebih beragam dan tidak hanya berfokus pada pembiayaan perumahan.
Nixon menegaskan kesiapan penuh BTN dalam menyambut kelahiran anak usaha perdananya ini. Persiapan matang telah dilakukan, mencakup kesiapan struktur organisasi, kebutuhan sumber daya manusia di setiap level, hingga perumusan model bisnis dan ragam produk yang akan ditawarkan kepada nasabah. “Intinya, anak usaha kami yang bakal lahir dalam waktu dekat ini siap tancap gas, siap berlari kencang,” ujar Nixon penuh optimisme, seraya menambahkan bahwa kehadiran bank syariah baru ini akan secara signifikan membantu pemerintah mewujudkan agenda strategis di sektor perumahan.
Optimisme Nixon tidak lepas dari profil Bank Victoria Syariah (BVIS) yang relatif ramping. Menurutnya, ambisi untuk tumbuh pesat dapat terwujud dalam waktu singkat karena proses konsolidasi dan integrasi akan berlangsung cepat berkat ukuran BVIS yang efisien. “Bukan hanya asetnya yang relatif kecil. Jumlah jaringan kantor cabang dan karyawannya juga minimalis. Produk dan layanannya juga tidak terlalu kompleks,” jelas Nixon, melihat hal tersebut sebagai keuntungan strategis.
Kondisi Bank Victoria Syariah yang minimalis dan sederhana ini justru dipandang sebagai berkah tersendiri bagi BTN Syariah. Hal ini berarti BTN tidak perlu melakukan “renovasi” atau “bersih-bersih” dari sisa-sisa peninggalan pemilik lama, memungkinkan bank syariah baru ini untuk langsung beroperasi secara efisien tanpa hambatan yang berarti. Keringkasan Bank Victoria Syariah akan sangat memudahkan BTN dalam melakukan pengembangan dan penyesuaian sesuai visi yang telah ditetapkan, memastikan kelincahan dalam beroperasi.
“Ini dapat dicapai apabila buku bank tersebut bersih, tidak banyak catatan negatif, ukurannya minimalis dan produknya sederhana, dan kami melihat semua itu ada di Bank Victoria Syariah,” pungkas Nixon, menegaskan kesesuaian BVIS sebagai fondasi bagi entitas bank syariah baru yang tangkas dan siap melesat.
Pemisahan usaha (spin off) unit syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah disetujui pemerintah dan memasuki tahap final. Proses ini terwujud melalui akuisisi dan merger terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang telah dimulai sejak akhir 2024. Setelah persetujuan, langkah selanjutnya adalah penandatanganan akta pengambilalihan saham antara BTN dengan pemegang saham pengendali Bank Victoria Syariah.
Bank hasil spin off ini akan mengusung nama baru yang lebih universal, tidak lagi menggunakan label BTN Syariah atau Victoria. Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menegaskan kesiapan penuh BTN dari struktur organisasi hingga produk. Profil Bank Victoria Syariah yang ramping dipandang sebagai keuntungan strategis, memungkinkan bank syariah baru ini untuk tumbuh pesat dan beroperasi efisien.