Menjelajahi Dunia Investasi dengan Mengetahui dan Memahami Pertanyaan Tentang Saham

Rini Rahmawati 2 June, 2024 2:55 am . 6 min read

Tidak dapat disangkal bahwa pertanyaan-pertanyaan seputar saham memainkan peran penting dalam membentuk pandangan dan strategi investasi. Dari investor pemula yang ingin memahami dasar-dasar perdagangan saham hingga analis pasar yang mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham, pertanyaan tentang saham mengilhami diskusi intens di berbagai kalangan.

Artikel ini akan menjelaskan beberapa pertanyaan mendasar maupun kompleks seputar saham yang sering diajukan, sambil mengupas latar belakang serta relevansi dari masing-masing pertanyaan tersebut dalam konteks pasar saham yang berubah-ubah.

Apa itu saham?

· Pengertian Saham

Pertanyaan tentang saham mencerminkan dasar dari konsep investasi dalam pasar keuangan. Saham merupakan instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Ketika seseorang membeli saham perusahaan, mereka sebenarnya membeli bagian kecil dari perusahaan tersebut.

Saham dianggap sebagai bukti kepemilikan dan memberi pemegang saham hak untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan penting perusahaan melalui pemungutan suara dalam rapat pemegang saham. Saham juga menjadi sumber potensial bagi pemegangnya untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan pembagian dividen.

· Bagaimana saham diterbitkan?

Pertanyaan lain yang sering diajukan adalah bagaimana saham diterbitkan oleh perusahaan. Proses penerbitan saham dimulai ketika perusahaan memutuskan untuk memperoleh dana tambahan dengan menjual sebagian kepemilikan perusahaan kepada publik. Langkah pertama dalam proses ini adalah melalui apa yang disebut “penawaran umum perdana” atau initial public offering (IPO).

Dalam IPO, perusahaan pertama kali menetapkan jumlah saham yang akan dijual kepada investor potensial. Setelah penetapan jumlah saham, perusahaan bekerja sama dengan lembaga keuangan seperti bank investasi untuk menentukan harga penawaran saham. Setelah proses ini selesai, saham-saham tersebut dapat diperdagangkan di pasar saham sekunder, di mana investor dapat membeli dan menjual saham sesuai dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

Bagaimana pasar saham beroperasi?

Pertanyaan tentang ini sering kali meliputi keingintahuan tentang bagaimana pasar saham secara keseluruhan beroperasi. Pasar saham adalah tempat di mana saham-saham dari berbagai perusahaan diperdagangkan. Perdagangan saham ini memainkan peran vital dalam ekonomi, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dana dari investor dan memberikan investor peluang untuk berinvestasi dalam potensi pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.

· Bursa efek dan peranannya

Salah satu pertanyaan mendasar adalah apa itu bursa efek dan perannya dalam pasar saham. Bursa efek adalah tempat di mana saham-saham diperdagangkan secara resmi dan teratur. Ini adalah platform di mana pembeli dan penjual dapat berinteraksi untuk melakukan transaksi jual beli saham.

Bursa efek menyediakan kerangka kerja dan aturan yang memastikan adanya transparansi, keamanan, dan integritas dalam perdagangan saham. Bursa efek juga menyediakan informasi tentang harga saham dan aktivitas perdagangan, memungkinkan investor untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi.

· Proses jual beli saham

Pertanyaan tentang saham juga sering mengarah pada penjelasan tentang proses jual beli saham di pasar. Proses ini dimulai ketika seorang investor yang ingin membeli saham mengirimkan pesanan pembelian ke pialang saham atau platform perdagangan elektronik. Pialang saham adalah perantara antara investor dan pasar saham.

Pesanan ini kemudian diteruskan ke pasar, di mana pembeli dan penjual bertemu. Harga saham ditentukan oleh mekanisme pasar di mana penawaran dan permintaan berinteraksi. Setelah harga disepakati, transaksi terjadi, dan saham yang dibeli akan ditransfer ke akun investor. Proses ini juga berlaku untuk penjualan saham.

Mengapa Orang Berinvestasi dalam Saham?

Pertanyaan tentang saham sering kali muncul ketika seseorang ingin memahami alasan di balik popularitas investasi saham. Investasi saham menawarkan sejumlah manfaat yang mendorong banyak orang untuk terlibat dalam pasar keuangan.

· Potensi keuntungan

Salah satu jawaban utama atas pertanyaan seputar saham adalah potensi besar untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Harga saham bisa mengalami kenaikan yang signifikan seiring waktu, memungkinkan investor untuk menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada saat dibeli.

Meskipun investasi saham juga melibatkan risiko, potensi keuntungan ini sering kali menjadi daya tarik utama bagi investor. Bagi mereka yang memahami dan mampu mengelola risiko, saham dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

· Bagian kepemilikan dalam perusahaan

Pertanyaan tentang saham juga mengarah pada konsep kepemilikan dalam perusahaan. Dengan membeli saham, seseorang memperoleh bagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Ini memberikan hak kepada pemegang saham untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan penting perusahaan, seperti pemilihan manajemen, pengambilan keputusan strategis, dan perubahan peraturan perusahaan. Bagi banyak investor, ide memiliki pengaruh dalam arah dan pertumbuhan perusahaan adalah sesuatu yang menarik.

· Dividen dan pembagian laba

Pertanyaan seputar saham seringkali juga menyangkut potensi dividen dan pembagian laba. Beberapa perusahaan memberikan bagian dari laba mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen ini merupakan pembayaran periodik kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan mereka. Bagi investor yang mencari sumber pendapatan pasif, dividen bisa menjadi motivasi penting untuk berinvestasi dalam saham.

Jenis-jenis Saham

Pertanyaan tentang saham sering mengarah pada penjelasan mengenai berbagai jenis saham yang tersedia di pasar. Setiap jenis saham memiliki karakteristik dan tujuan investasi yang berbeda-beda, menjadikannya penting untuk memahami perbedaan di antara mereka.

1. Saham biasa (common stock)

Pertanyaan tentang saham biasa mencakup penjelasan tentang jenis saham yang paling umum. Saham biasa memberikan pemegangnya hak untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara dalam rapat pemegang saham perusahaan dan juga mendapatkan potensi keuntungan dari kenaikan harga saham. Namun, pemegang saham biasa juga memiliki risiko lebih besar dalam hal pembagian laba dan likuidasi perusahaan.

2. Saham preferen (preferred stock)

Pertanyaan tentang saham preferen berkaitan dengan jenis saham yang memiliki prioritas dalam hal pembagian dividen dan likuidasi perusahaan. Pemegang saham preferen mendapatkan dividen tetap yang dibayarkan sebelum dividen diberikan kepada pemegang saham biasa. Namun, mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam pemungutan suara. Saham preferen menawarkan keamanan pendapatan tetap, menjadikannya pilihan bagi investor yang mencari stabilitas.

3. Saham blue chip

Pertanyaan tentang saham blue chip seringkali berfokus pada jenis saham dari perusahaan besar, mapan, dan terkemuka di industri. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan yang memiliki rekam jejak pertumbuhan stabil dan diakui atas kinerja finansialnya. Pertanyaan ini mungkin juga melibatkan diskusi tentang mengapa saham blue chip dianggap relatif lebih stabil dan kurang rentan terhadap fluktuasi pasar.

4. Saham pertumbuhan (growth stock) vs. nilai (value stock)

Pertanyaan tentang perbedaan antara saham pertumbuhan dan saham nilai sering mencari pemahaman tentang dua pendekatan investasi yang berbeda. Saham pertumbuhan adalah saham dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan pendapatan dan laba yang tinggi, meskipun mungkin memiliki rasio harga-ke-laba yang lebih tinggi.

Di sisi lain, saham nilai adalah saham yang diperdagangkan dengan harga di bawah nilai intrinsiknya, dan investor mungkin melihat potensi keuntungan dari peningkatan harga saham seiring nilai perusahaan diakui oleh pasar.

Pemahaman tentang jenis-jenis saham ini penting dalam menjawab pertanyaan tentang saham, karena membantu investor memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan investasi mereka dan toleransi risiko.

Rini Rahmawati