Bisnis pelatihan jadi sumber pertumbuhan baru Itsec Asia (CYBR)

Img AA1TcUI8

MNCDUIT.COM JAKARTA.  PT Itsec Asia Tbk (CYBR) mengumumkan, anak perusahaannya yaitu PT ITSEC Cyber Academy (Itsec Cyber & AI Academy), telah menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Republik Technetronic Nusantara. Perusahaan ini merupakan penyedia layanan bagi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/12), emiten keamanan siber  itu menyampaikan, melalui kontrak yang ditandatangani pada tanggal 24 Desember 2025 tersebut, Itsec Cyber & AI Academy menyelenggarakan pelatihan keamanan siber dan AI dengan kurikulum yang mengacu pada standar internasional.

Program ini  untuk membekali peserta dengan kemampuan praktikal serta pemahaman terkini atas tren ancaman siber internasional dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Dari sisi komersial, nilai kontrak tersebut mencapai US$ 60 juta dengan periode pelaksanaan selama empat tahun sejak kontrak ditandatangani.

ITSEC Asia (CYBR) Torehkan Lonjakan Kinerja, Cek Rekomendasi Analis

Kontrak ini berpotensi memberikan sejumlah dampak strategis bagi perseroan ini. Antara lain memperkuat portofolio layanan edukasi dan pengembangan talenta di bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan melalui Itsec Cyber & AI Academy.

Selain itu, kontrak tersebut berpeluang berkontribusi terhadap pendapatan CYBR melalui lini bisnis pelatihan (academy). Hal ini bergantung pada realisasi dari jadwal serta ruang lingkup layanan.

Kerjasama ini dapat meningkatkan kedudukan CYBR sebagai penyedia solusi keamanan siber yang terintegrasi, termasuk penguatan kapabilitas bagi sumber daya manusia.

Keterlibatan Kementerian Pertahanan berada dalam konteks end-user melalui  Republik Technetronic Nusantara.. Adapun ITSEC Cyber & AI Academy bertindak sebagai pelaksana pelatihan sesuai ruang lingkup kerja sama yang telah disepakati dalam kontrak.

Presiden Direktur Itsec Asia, Patrick Rudolf Dannacher mengatakan, pelatihan yang dikembangkan ITSEC Cyber & AI Academy dirancang berbasis kebutuhan nyata dan standar global, dengan pendekatan yang menyatukan penguasaan teknologi software dan hardware dalam satu kerangka pembelajaran terintegrasi.

Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan teknis, tetapi juga membangun kesiapan operasional dan ketahan jangka panjang melalui kurikulum yang adaptif terhadap dinamika ancaman siber global.

“Pendekatan ini memastikan peserta tidak hanya memahami teknologi, tetapi mampu mengimplementasikan secara strategis di lingkungan nyata,” kata Patrick, dalam keterangannya, Senin (29/12). 

Ke depan, ancaman siber diproyeksikan semakin kompleks, terorganisir dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan tidak hanya digunakan sebagai alat pertahanan, tetapi juga berpotensi dimanfaatkan oleh pelaku ancaman untuk meningkatkan skala dan kecanggihan dari serangan.

“Untuk menghadapinya, pengembangan kapabilitas SDM menjadi kunci. Pelatihan yang adaptif dan berbasis teknologi terkini diperlukan agar institusi mampu merespons dinamika ancaman dengan cepat dan tepat,” ujar Patrick. 

You might also like