IHSG Rekor Tertinggi! Investor Lokal Jadi Penyelamat Pasar Modal?

MNCDUIT.COM JAKARTA. Kabar baik bagi investor! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor baru dengan menembus level psikologis 8.600. Pada perdagangan Selasa (2/12), IHSG ditutup menguat signifikan sebesar 0,80% ke posisi 8.617,04, menandakan optimisme yang kuat di pasar modal Indonesia.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa investor domestik menjadi motor penggerak utama. Partisipasi investor lokal mendominasi, menyumbang 70% dari total transaksi pada hari Selasa (2/12). Sementara itu, investor asing menyumbang sisanya.Img AA1Jz1ZI

Tren positif ini bukan hanya terjadi pada hari itu saja. Sepanjang tahun berjalan, investor dalam negeri terus menunjukkan dominasinya. Secara year to date, kontribusi investor domestik mencapai 64% dari nilai transaksi, mengungguli investor asing.

IHSG Ditutup Menguat 0,8% Hari Ini, Simak Prospeknya Pada Rabu (3/12)

Tingginya minat investor lokal ini sejalan dengan pertumbuhan pesat jumlah investor pasar modal di Indonesia. BEI mencatat, hingga saat ini, jumlah investor pasar modal telah mencapai 19,7 juta SID (Single Investor Identification).

Secara lebih rinci, jumlah investor saham mencapai 8,3 juta secara year to date. Angka ini melonjak 29,7% atau bertambah 1,9 juta investor dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang hanya 6,4 juta investor. Pertumbuhan ini menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia yang semakin besar terhadap investasi saham.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa kepemilikan saham investor ritel mencapai 18,8% dari total kapitalisasi pasar sebesar Rp 15.600 triliun per Oktober 2025. Angka yang fantastis, bukan?

Jeffrey menambahkan, nilai tersebut setara dengan Rp 2.932 triliun. Komposisi kepemilikan saham ini didominasi oleh investor institusi lokal sebesar 39,9%, diikuti investor asing sebesar 42%. Secara keseluruhan, total kepemilikan investor domestik mencapai 58,7%, sebuah angka yang membanggakan.

“Jika dibandingkan dengan posisi Oktober 2024, kepemilikan saham investor ritel mencapai 16,1% dari total market cap Rp 12.000 triliun. Artinya, ada penambahan sebesar Rp 1.000 triliun dari ritel,” jelasnya kepada Kontan, Selasa (2/12/2025), menggarisbawahi betapa signifikan pertumbuhan kontribusi investor ritel.

Rebalancing Daftar Efek Syariah Bawa Dampak ke Aliran Dana, Ini Rekomendasi Analis

BEI juga mencatat peningkatan kontribusi investor ritel terhadap nilai transaksi harian. Hingga Oktober 2025, kontribusi investor ritel mencapai 49,2% dari Rp 16,6 triliun, setara dengan Rp 8,2 triliun. Ini menunjukkan peran aktif investor ritel dalam menggerakkan pasar saham.

Senada dengan data BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat bahwa porsi kepemilikan aset investor domestik telah mencapai 62,77%, sementara kepemilikan aset investor asing berada di kisaran 37,23% per 7 November 2025.

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia, Samsul Hidayat, menambahkan bahwa jumlah investor dan komposisinya menunjukkan dominasi investor lokal yang mencapai 99,77%. Angka ini mencerminkan partisipasi yang luar biasa dari masyarakat Indonesia di pasar modal.

Menurut Samsul, meningkatnya kontribusi investor lokal, baik dari sisi jumlah maupun nilai aset, membuat ketahanan pasar modal Indonesia semakin kuat. Aktivitas transaksi yang semakin didominasi investor domestik memberikan fondasi yang lebih stabil bagi perkembangan pasar modal ke depan, terutama di tengah dinamika dan isu-isu global.

“Ini mencerminkan partisipasi masyarakat Indonesia di pasar modal terus meningkat dan memberi fondasi yang lebih stabil bagi perkembangan pasar modal ke depan, terutama di tengah dinamika dan isu-isu global,” kata Samsul, menekankan pentingnya peran investor lokal.

Saham Big Banks Melemah di Penutupan Bursa Selasa (2/12), BBRI Menguat Sendiri

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, berpendapat bahwa meskipun masih ada arus keluar dana asing (net sell), optimisme dari dalam negeri yang kuat mampu mendorong penguatan IHSG.

Pada perdagangan Selasa (2/12/2025), investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 453,84 miliar. Namun, dalam sepekan terakhir, net sell asing mencapai Rp 2,28 triliun, dan sepanjang tahun berjalan net sell asing menembus Rp 29,97 triliun. Data ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin mandiri dan tidak terlalu bergantung pada investor asing.

Nico menilai bahwa investor domestik, khususnya ritel, sudah cukup matang dalam menghadapi volatilitas pasar saat ini. Pengalaman dan pengetahuan mereka semakin meningkat, membuat mereka lebih percaya diri dalam berinvestasi.

Dia juga menyoroti bahwa penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham lapis kedua dan ketiga. Harga saham yang lebih terjangkau memberikan kesempatan bagi investor domestik untuk berpartisipasi lebih aktif.

“Yang bergerak juga merupakan saham saham lapis kedua, ketiga yang memang secara harga tentu jauh lebih murah sehingga juga memberikan kesempatan bagi investor domestik untuk bisa ikut ambil bagian,” jelasnya, menyoroti peluang yang ada di saham-saham lapis kedua dan ketiga.

IHSG Cetak Rekor Lagi ke 8.617 pada Selasa (2/12), SCMA, EMTK, JPFA Top Gainers LQ45

Dengan tembusnya level psikologis baru di 8.600, Nico masih menantikan IHSG untuk mencapai titik 8.660. Dia memproyeksikan level tersebut akan bisa dicapai dalam waktu dekat, menunjukkan keyakinannya terhadap potensi pasar modal Indonesia.

“Kalau The Fed memangkas tingkat suku bunga, kami melihat BI Rate pun juga berpeluang lebih besar untuk menurunkan tingkat suku bunganya. Ini akan memberikan stimulus terhadap perekonomian Indonesia,” ucap Nico, menjelaskan faktor eksternal yang dapat mendukung pertumbuhan IHSG.

Dia menjelaskan, dengan tingkat probabilitas sebesar 74%, ada potensi untuk mencapai 8.940. Namun, kondisi ini akan tercapai apabila IHSG tidak turun lebih rendah dari 8.000 dan sentimen ekonomi juga mendukung. Proyeksi ini memberikan gambaran optimis, namun tetap dengan catatan kehati-hatian.

Ringkasan

IHSG mencetak rekor tertinggi baru di level 8.617,04, didorong oleh dominasi investor domestik yang menyumbang 70% dari total transaksi. Pertumbuhan jumlah investor pasar modal, khususnya saham, juga melonjak signifikan hingga mencapai 8,3 juta investor secara year to date, menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat Indonesia.

Kontribusi investor ritel terhadap nilai transaksi harian juga meningkat, mencapai 49,2% atau Rp 8,2 triliun. Porsi kepemilikan aset investor domestik mencapai 62,77%, memperkuat ketahanan pasar modal Indonesia di tengah dinamika global. Analis melihat optimisme domestik dan saham lapis kedua dan ketiga sebagai faktor pendorong penguatan IHSG.

You might also like