PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), entitas yang lahir dari merger XL Axiata dan Smartfren, membuat gebrakan dengan mengumumkan pembagian dividen tambahan. Ini menjadi momen bersejarah, menandai kali pertama perusahaan membagikan dividen sejak resmi beroperasi sebagai entitas gabungan.
Keputusan penting ini telah disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada hari Jumat, 21 November 2025. Agenda utama RUPSLB tersebut adalah penetapan penggunaan sebagian saldo laba ditahan untuk dividen tunai final senilai total Rp 2,89 triliun, atau setara dengan Rp 159 per saham.
Berdasarkan catatan perusahaan, EXCL memiliki saldo laba ditahan yang cukup besar, mencapai Rp 9,46 triliun per 31 Desember 2024. Dengan demikian, dividen tambahan yang dibagikan ini mencerminkan sekitar 30% dari total saldo laba ditahan perusahaan.
Sebelumnya, dari laba tahun buku 2024, EXCL juga telah membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,12 triliun, atau Rp 85,7 per saham. Pembagian dividen tambahan ini semakin mempertegas komitmen perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada para investornya.
Presiden Direktur & CEO XLSmart, Rajeev Sethi, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa pembagian dividen ini menjadi tonggak penting sejak integrasi XL Axiata dan Smartfren selesai pada April lalu. “Keputusan pembagian dividen ini juga mencerminkan struktur keuangan EXCL yang solid pasca integrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rajeev menjelaskan bahwa langkah ini memungkinkan EXCL untuk memberikan imbal balik kepada pemegang saham, sembari tetap menjaga fleksibilitas finansial perusahaan di tengah persaingan industri yang semakin ketat.
Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menilai positif langkah EXCL membagikan dividen tambahan. “Ini merupakan berita yang menarik untuk investor,” ungkapnya. Meski demikian, Indy mengingatkan investor untuk tetap waspada terhadap risiko yang mungkin muncul. “Namun tetap ada risiko yang perlu diperhatikan ke depannya seperti rasio keuangan EXCL juga yang cukup tertekan per kuartal III-2025,” tambahnya.
Indy berharap merger ini dapat memberikan dampak positif dalam hal efisiensi operasional (opex) dan belanja modal (capex), sehingga dapat meningkatkan margin keuntungan EXCL serta mendorong ekspansi data.
“Jadi investor yang fokus dengan dividen dan pertumbuhan EXCL menarik, tetapi harus ada pemantauan kuat,” tegasnya.
Indy memproyeksikan target harga EXCL berada di level Rp 2.900. Pada perdagangan Jumat, 21 November 2025, saham EXCL ditutup melemah 1,08% ke level Rp 2.730.
PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) mengumumkan pembagian dividen tambahan sebesar Rp 2,89 triliun atau Rp 159 per saham, yang disetujui dalam RUPSLB pada 21 November 2025. Keputusan ini menjadi yang pertama sejak perusahaan hasil merger XL Axiata dan Smartfren beroperasi. Pembagian dividen ini mencerminkan sekitar 30% dari saldo laba ditahan perusahaan per 31 Desember 2024.
Pembagian dividen ini dipandang positif oleh analis, yang melihatnya sebagai daya tarik bagi investor yang fokus pada dividen dan pertumbuhan. Namun, investor tetap perlu mewaspadai risiko yang mungkin muncul, termasuk rasio keuangan EXCL yang tertekan. Target harga saham EXCL diproyeksikan berada di level Rp 2.900.