
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara, baru-baru ini mengumumkan sebuah perkembangan signifikan dalam hubungan investasi bilateral Indonesia-Yordania. Ia mengungkapkan bahwa Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II bin Al Hussein, secara langsung menawarkan tiga peluang proyek strategis kepada Danantara. Penawaran ini merupakan langkah konkret dalam upaya memperkuat kemitraan ekonomi antara kedua negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Rosan usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan penting dengan Raja Abdullah II di salah satu hotel di Jakarta, pada Sabtu (15/11). Menurut Rosan, tawaran langsung dari kepala negara Yordania tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan dan potensi kolaborasi yang tinggi, khususnya pada tiga sektor krusial.
Lebih lanjut, Rosan merinci bahwa proyek-proyek strategis yang ditawarkan mencakup inisiatif gas pipanisasi, pembangunan jalan tol, serta pengembangan di sektor logistik. Ketiga bidang ini sangat selaras dengan visi dan portofolio investasi yang diemban oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang fokus pada proyek-proyek berdampak besar dan berkelanjutan.
Adapun detail dari penawaran proyek-proyek strategis tersebut, Rosan menegaskan kembali, meliputi pembangunan sistem gas pipanisasi, investasi pada infrastruktur jalan tol, dan penguatan sektor logistik nasional.
Imbal Hasil yang Ditawarkan Danantara
Menariknya, sebelum secara resmi mengajukan tawaran proyek, Raja Abdullah II menunjukkan ketelitiannya dengan terlebih dahulu menanyakan gambaran mengenai proyeksi imbal hasil dari investasi Danantara. Rosan menjelaskan bahwa kesesuaian antara proyek yang ditawarkan dengan karakter dan profil pengembalian investasi Danantara menjadi kunci, mengindikasikan bahwa potensi imbal hasil dari proyek-proyek ini sangat cocok dengan ekspektasi lembaga tersebut.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Rosan, “Di tiga proyek itu beliau menawarkan. Dan sebelumnya juga beliau menanya dulu kepada kami, kepada saya, return-nya Danantara seperti apa. Ternyata ini masuk dengan return-nya Danantara,” yang menegaskan kecocokan finansial dan strategis.
Menindaklanjuti tawaran penting ini, Rosan menyatakan bahwa Danantara akan segera melakukan evaluasi mendalam atas arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Peninjauan komprehensif ini menjadi bukti dukungan penuh pemerintah terhadap setiap langkah ekspansi investasi yang tidak hanya produktif, tetapi juga terukur dan strategis bagi kemajuan negara.
Untuk memastikan kelayakan dan keberhasilan proyek, Danantara berencana membentuk dan mengirimkan tim khusus. Tim ini akan bertugas menelaah secara detail aspek teknis, kelayakan finansial, serta potensi implementasi dari setiap proyek yang ditawarkan Yordania. Melalui kajian lapangan yang komprehensif ini, diharapkan akan tercipta analisis mendalam yang menjadi fondasi bagi keputusan strategis Danantara dalam memperluas kerja sama investasi dengan Yordania dan, lebih jauh lagi, mengukuhkan jejak investasi internasional Indonesia.
Raja Abdullah II bin Al Hussein dari Yordania menawarkan tiga proyek investasi strategis kepada Danantara, diwakili oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Penawaran ini disampaikan usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, bertujuan memperkuat kemitraan ekonomi kedua negara. Proyek-proyek yang ditawarkan meliputi inisiatif gas pipanisasi, pembangunan jalan tol, dan pengembangan sektor logistik.
Sebelum menawarkan, Raja Abdullah II menanyakan proyeksi imbal hasil Danantara, yang kemudian dikonfirmasi cocok dengan ekspektasi lembaga tersebut. Menindaklanjuti tawaran ini, Danantara akan segera melakukan evaluasi mendalam atas arahan Presiden Prabowo Subianto. Sebuah tim khusus akan dibentuk untuk menelaah aspek teknis, kelayakan finansial, dan potensi implementasi proyek-proyek tersebut.