Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (12/11/2025)

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (11/11/2025) dengan pelemahan 0,29%, terparkir di level 8.366,52. Koreksi pasar saham ini dipicu oleh aksi jual investor asing pada saham-saham perbankan berkapitalisasi besar (big bank) serta maraknya aksi ambil untung (profit taking) di sektor komoditas.

Menanggapi dinamika pasar, Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai bahwa koreksi IHSG tersebut masih dalam batas yang wajar. Untuk perdagangan Rabu (12/11/2025), Herditya memproyeksikan IHSG berpeluang menguat kembali dalam jangka pendek, dengan level support di 8.332 dan resistance di 8.394.

Lebih lanjut, Herditya menambahkan bahwa pergerakan IHSG akan turut dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah dan potensi kelanjutan aksi profit taking, mengingat indeks sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high atau ATH) baru-baru ini. Ia juga merekomendasikan sejumlah saham yang menarik untuk dicermati investor. Di antaranya adalah ANTM di rentang harga Rp 3.060-Rp 3.220, INDY di Rp 2.180-Rp 2.380, dan BRPT di Rp 3.640-Rp 3.870 per saham.

Senada dengan pandangan tersebut, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, turut menilai pelemahan IHSG bersifat sementara. Menurut Wafi, koreksi yang terjadi merupakan imbas dari aksi jual asing di sektor perbankan dan profit taking pada saham-saham berbasis komoditas. Kendati demikian, katalis positif diprediksi akan tetap datang dari stabilnya nilai tukar rupiah dan tren pembelian bersih (net buy) oleh investor asing yang berkelanjutan.

Wafi menjelaskan, secara teknikal IHSG masih berada dalam fase konsolidasi dengan support kuat di level 8.200 dan resistance di 8.400. Oleh karena itu, indeks dinilai masih berpotensi untuk mengalami rebound dalam jangka pendek. Ia juga menyoroti beberapa sektor yang prospektif, yakni consumer goods, real estate, dan telekomunikasi. Saham-saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan meliputi BBCA, BREN, BUMI, AMRT, TLKM, UNTR, dan ANTM.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support 8.310-8.270 dan resistance 8.448-8.506 pada perdagangan Rabu (12/11/2025). Nafan menyebut, beberapa faktor makro ekonomi akan menjadi penentu arah pasar dalam waktu dekat. Katalis penting yang perlu dicermati investor termasuk data penjualan eceran per September 2025, data penjualan kendaraan per Oktober 2025, serta perkembangan terbaru terkait harapan berakhirnya US government shutdown yang diperkirakan terjadi pada pekan ini.

Ringkasan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,29% ke level 8.366,52 pada perdagangan Selasa (11/11/2025), dipicu oleh aksi jual investor asing pada saham perbankan berkapitalisasi besar dan profit taking di sektor komoditas. Meski demikian, para analis menilai koreksi ini masih dalam batas wajar dan IHSG berpeluang menguat kembali pada perdagangan Rabu (12/11/2025). Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG dengan support di 8.332 dan resistance di 8.394, sementara Muhammad Wafi dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia melihat potensi rebound dengan support kuat di 8.200 dan resistance di 8.400.

Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah, data penjualan eceran dan kendaraan, serta perkembangan potensi berakhirnya US government shutdown. Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan rentang support 8.310-8.270 dan resistance 8.448-8.506. Saham-saham yang direkomendasikan untuk dicermati investor meliputi ANTM, INDY, BRPT, BBCA, BREN, BUMI, AMRT, TLKM, dan UNTR, dengan sektor consumer goods, real estate, dan telekomunikasi sebagai prospektif.

You might also like